Tahun Baru
30 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Orang Rimbo (Suku Anak Dalam)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Orang Rimbo (Suku Anak Dalam) Bertemu kelompok Suku Anak Dalam atau mereka menyebut dirinya sebagai orang Rimbo (Rimba) yang sekarang sudah tidak lagi hidup dan tinggal di rimba hutan karena hutannya sudah lama hilang dan tergerus. Mereka diharuskan hidup dalam rumah bergabung dengan kelompok suku Dusun dan transmigran dan juga memeluk agama yang diakui negara. Suku Anak Dalam ini tinggal di kawasan Sungai Kijang, Kabupaten Muratara (Musi Rawas Utara), Sumatera Selatan. Kawasan ini bernama Sungai Kijang karena dahulu ketika tempat ini masih kawasan rimba, ada begitu banyak sekali kijang yang datang ke sungai ini. Tapi itu hanyalah kisah romantisme masa lalu tentang rimba ditanah ini. Sungai Kijang Kondisi mereka cukup menyedihkan, rata-rata hanya sampai SD atau putus ditengah jalan di pendidikan SMP. Salah satu anak orang tua yang kami datangi ini berhasil lulus SMA dan bekerja sebagai perangkat Desa. Mereka sudah lama tercerabut dari akar buda...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Legenda Pulau Kemaro
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

  Pulau Kemaro adalah salah satu tempat bersejarah yang berada sekitar 40 km dari Kota Palembang. Pulau Kemaro ini adalah tempat rekreasi yang merupakan delta di Sungai Musi. Selain menjadi tempat wisata umum, Pulau Kemaro juga merupakan tempat wisata religi bagi umat Buddha untuk berziarah dan berdoa ke makam yang ada di kuil buddha yang terdapat disana. Masyarakat keturunan Tiong Hoa juga kerap melakukan tradisi Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek. Kunjungan ke tempat ini ditempuh melalui jalur laut, yaitu menggunakan speedboat.   Di tempat ini pula, terdapat makam putri Palembang. Kemudian, daya tarik utamanya terletak pada Pagoda 9 lantai yang berdiri di tengah-tengah Pulau Kemaro yang baru dibangun pada tahun 2006. Bangunan tua disana adalah Klenteng Hok Tjing Rio atau yang lebih dikenal, Klenteng Kuan Im yang dibangun sejak tahun 1962.   Pulau Kemaro menyimpan cerita sejarah yang diyakini sejak dulu oleh masyarakat Kota Palembang mengen...

avatar
OSKM_16718203_Tasya Amalia Putri
Gambar Entri
Legenda Pulau Kemaro
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

  Pulau Kemaro adalah salah satu tempat bersejarah yang berada sekitar 40 km dari Kota Palembang. Pulau Kemaro ini adalah tempat rekreasi yang merupakan delta di Sungai Musi. Selain menjadi tempat wisata umum, Pulau Kemaro juga merupakan tempat wisata religi bagi umat Buddha untuk berziarah dan berdoa ke makam yang ada di kuil buddha yang terdapat disana. Masyarakat keturunan Tiong Hoa juga kerap melakukan tradisi Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek. Kunjungan ke tempat ini ditempuh melalui jalur laut, yaitu menggunakan speedboat.   Di tempat ini pula, terdapat makam putri Palembang. Kemudian, daya tarik utamanya terletak pada Pagoda 9 lantai yang berdiri di tengah-tengah Pulau Kemaro yang baru dibangun pada tahun 2006. Bangunan tua disana adalah Klenteng Hok Tjing Rio atau yang lebih dikenal, Klenteng Kuan Im yang dibangun sejak tahun 1962.   Pulau Kemaro menyimpan cerita sejarah yang diyakini sejak dulu oleh masyarakat Kota Palembang mengen...

avatar
OSKM_16718203_Tasya Amalia Putri
Gambar Entri
Olahan Ikan Khas Palembang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Tidak diragukan lagi Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali keragaman. Dari Pulau Sumatera hingga Pulau Papua banyak sekali keragaman yang dapat kita jumpai, tidak hanya budayanya saja namun juga berbagai olahan khas daerah. Di Palembang, Sumatera Selatan olahan yang paling sering kita jumpai tidak lain adalah pempek dan tekwan. Kedua makanan ini identik sekali sebagai makanan khas Palembang. Bahan dasar dari kedua makanan ini adalah ikan dan sagu. Ikan yang dapat digunakan untuk membuat makanan ini tidak sembarangan. Ikan yang harus digunakan adalah ikan tenggiri ataupun ikan kacangan. Untuk rasa terbaik sering kali menggunakan ikan tenggiri. Kedua makanan ini diolah dengan cara yang tidak terlalu berbeda. Tahap awal pembuatan kedua makanan ini ialah dengan mengulek daging ikan yang ingin kita olah sampai halus. Setelah itu, adonan diberi air es, bawang putih, garam, merica, lada, dan sedikit gula. Lalu, campurkan sagu ke dalam adonan. Untuk pembuatan tekwan, sagu...

avatar
OSKM_19918053_Satria Ramadhan
Gambar Entri
Tradisi "Sanjo" dan Perayaan Cap Go Meh Pulau Kemaro di Palembang
Ritual Ritual
Sumatera Selatan

Saya adalah orang yang lahir di Jakarta, dan memilki darah tionghoa. Setiap tahunnya saya merayakan perayaan Tahun Baru Imlek. Untuk saya yang bertempat tinggal di Jakarta tidak ada hal yang spesial dalam merayakan Tahun Baru Imlek. Seperti biasanya tahun baru imlek identik dengan angpao, baju merah, kue keranjang, dan lainnya. Namun saya mendapatkan cerita lain dari Kakek saya, yang adalah orang Palembang yang juga keturunan Tionghoa. Ternyata cukup banyak keunikan dalam cara merayakan Tahun Baru Imlek di Palembang, Saya akan menjelaskan salah dua dari tradisi-tradisi dalam merayakan imlek disana. Bermula dari berbagai tradisi dan budaya yang ada dapat menambah kemeriahan momen tersebut. Salah satunya yaitu mengunjungi keluarga, atau kerabat untuk silaturahmi, yang disebut “Sanjo”, Tradisi ini memang tidak hanya dilakukan saat hari raya Imlek, melainkan juga di lakukan saat perayaan Idul Fitri. Tetapi dalam imlek mereka melakukan Sanjo ini atas dasar pemikiran den...

avatar
OSKM18_16418284_Ezekiel Graciano Vladislav Kently
Gambar Entri
Asal Nama Pempek
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Ada sejarah yang menarik mengenai pempek, makanan khas Kota Palembang, Sumatera Selatan. Salah satunya yaitu asal nama "pempek" ini berasal. Pempek/ empek-empek dipercayai telah berada di Palembang sejak abad ke-16. Masa dimana banyak perantau dari Cina yang datang ke Palembang. Nama pempek atau empek empek dipercayai berasal dari kata 'apek' yang merupakan sebutan bagi lelaki tua keturunan Cina. Berdasarkan cerita rakyat setempat, sekitar tahun 1617 seorang 'apek' yang hidup di lingkungan tepian sungai Musi merasa prihatin memerhatikan tangkapan ikan sungai yang berlimpah di sungai Musi. ikan- ikan tersebut metode pengolahannya hanya sebatas digoreng ataupun dijadikan pindang. Si 'apek' pun mencoba mencari cara baru untuk mengolah ikan tersebut. Ikan tersebut digiling kemudian dicampur dengan tepung tapioka dan terciptalah makanan baru. Makanan ini dijajakan oleh para 'apek' dengan bersepeda mengelilingi Kota. Orang-orang yang ingin membeli makanan ini kerap memanggil dengan sebutan...

avatar
Hatwim_komas
Gambar Entri
Sejarah Benteng Kuto Besak
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758) dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin (1776-1803). Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru. Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur. Waktu yang dipergunakan untuk...

avatar
OSKM18_16418113_Said Zikril F.
Gambar Entri
Raden Empedu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Raja Empedu adalah seorang raja muda yang memerintah di Negeri Hulu Sungai Nusa, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Suatu ketika, Raja Empedu membantu Raja Pangeran Mas dari Kerajaan Lesung Batu untuk membinasakan Raja Kubang yang terkenal sakti mandraguna. Berhasilkah Raja Empedu membinasakan Raja Kubang? Ikuti kisahnya dalam cerita Raja Empedu berikut.     Pada zaman dahulu kala, Kecamatan Rawas Ulu yang merupakan wilayah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, terbagi ke dalam tiga wilayah pemerintahan yaitu Hulu Sungai Nusa, Lesung Batu, dan Kampung Suku Kubu. Ketiga wilayah tersebut masing-masing diperintah oleh seorang raja. Negeri Hulu Sungai diperintah oleh Raja Empedu yang masih muda dan terkenal dengan keberanian dan kesaktiannya. Rakyatnya hidup aman dan makmur karena pertanian di daerah itu maju dengan pesat. Sementara itu, Negeri Lesung Batu diperintah oleh Pangeran Mas yang terkenal kaya raya dan mempunyai banyak ternak kerbau. Adapun...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Baginde Lubuk Gong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Alkisah, pada zaman dahulu kala, di daerah Sumatra selatan, ada seorang beginde (kepala desa) yang kaya raya bernama Beginde Lubuk Gong. Ia sangat ketat menjalankan adat dan tidak segan-segan memberi hukuman kepada warganya yang melanggar adat tersebut. Meski demikian, rakyatnya merasa tidak terbebani dengan hal itu. Justru dengan aturan adat itu, rakyatnya dapat hidup aman dan makmur. Beginde Lubuk Gong mempunyai anak gadis yang cantik dan cerdas bernama Putri Lubuk Gong. Kecantikan dan keelokan perangainya senantiasa mengundang decak kagum setiap pemuda yang melihatnya. Tak heran banyak pemuda dari desa-desa lain datang melamarnya. Namun, Beginde Lubuk Gong selalu menolak setiap lamaran yang datang, karena belum satu pun pelamar yang mampu memenuhi persyaratan yang diajukannya. Pada suatu hari, datanglah utusan putra seorang Beginde dari sebuah desa hendak melamar Putri Lubuk Gong. Lamaran itu mereka sampaikan langsung kepada Beginde Lubuk Gong. “Maaf, Tuan! Maksud...

avatar
Hamzahmutaqinf