Orang-orang di suku Mandar menyebutnya dengan nama Puso, alias jantung pisang, atau bunga pisang. Letaknya yang ada di ujung pisang dengan lapisan yang selalu terbuka dengan bagian dalamnya yang akan menjadi buah pisang baru nantinya. Ia kadang disepelekan dan dibuang karena dianggap mengganngu pertumbuhan pisang, namun dibalik itu ia memilki khasiat nutrisi yang sangat baik untuk tubuh. Di daerah Mandar bahan pangan ini dijadikan sebagai bahan untuk sayur dalam hidangan diatas meja, disajikan dan dicampurkan dengan santan. Puso menjadi alternatif bahan makanan yang mudah ditemukan dengan harga yang tidak mahal dan tentu saja rasanya yang gurih dan nikmat menjadi pertimbangan tersendiri. Tidak semua jenis puso cocok digunakan untuk bahan sayur, ada jenis puso yang pahit dijadikan bahan sayur, yaitu jenis puso dari pisang ambon, warga lokal di Mandar menyebutnya “loka tiraq” . Puso dari jenis pisang ini memiliki kandungan tannin yang tinggi, ini yang membu...
Sambusaq, orang-orang Mandar biasa menyebutnya dengan istilah itu, penganan berbentuk geometri segitiga yang rasanya nikmat dan cukup gurih, menyajikan rasa isian beragam mulai dari ikan, potongan daun bawang dan bumbu yang telah diramu secara merata. Kuliner ini cukup jarang ditemukan, berbeda dengan penganan lainnya yang cukup lumrah, seperti penganan pastel (Jalangkote) yang mudah ditemukan dimana-mana. Sambusaq sebenarnya kurang lebih sama dengan “samosa” kuliner dari timur tengah yaitu pastri dengan bentuk segitiga dengan isian dari bahan kentang, dengan campuran rempah, kacang kapri, bawang bombay, daun ketumbar dan kadang-kadang paneer (Wikipedia). Penganan ini juga biasa disebut dengan nama “samsa” atau “somsa”. Jika melihat dari isian “samosa” yang berasal dari timur tengah tadi maka kuliner “sambusaq” memiliki kemiripan yang nyaris sama, mulai dari bahan bumbu, hanya saja di daerah Mandar bahan utama...
Perahu Sandeq merupakan simbol kehebatan maritim orang Mandar. Kehebatan para pelaut ulung tanah Mandar dibuktikan melalui pelayaran yang menggunakan perahu bercadik tersebut. Sandeq kerap digunakan untuk mencari nafkah sehari-hari di tengah luasnya lautan, bahkan laut terdalam sekalipun. Sejarah mencatat, Perahu Sandeq sanggup berlayar hingga ke Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, Amerika Serikat bahkan hingga ke Madagaskar, Afrika Selatan. Sumber: https://news.okezone.com/read/2016/02/18/340/1315004/mengenal-lima-tradisi-unik-suku-mandar-di-sulawesi-barat?page=1
Zaman Prasejarah Permulaan Generasi Pertama Manusia. Tersebutlah dalam kitab-kitab suci bangsa Timur Tengah bahwa Adam, yang dianggap sebagai manusia pertama dan Nabi pertama, mulai mengembangkan generasinya bersama Siti Hawa, Nenek Moyang Manusia yang ditemukan kembali setelah didamparkan di daerah India dari Surga. Generasi berikutnya mulai melahirkan beberapa kelompok Bangsa. Bangsa Semetik kemudian menurunkan Bangsa Arab dan Israel yang selalu berperang. Kabarnya perpecahan kedua bangsa ini dimulai sejak Nabi Ibrahim. Bangsa Syam yang kemudian dikenal sebagai ras Aryan, menurunkan Bangsa Yunani dan Roma yang menjadi cikal bakal Eropa (Hitler merupakan tokoh ras ini yang ingin memurnikan bangsa Aryan di samping Bangsa Braminik yang chauvinistic dan menjadi penguasa kasta tinggi di agama Hindu), Nordik, Patan, Kaukasian, Slavia, Persia (Iran) dan India Utara (semisal Punjabi, Kashmir dan Gujarat) berkulit putih serta bule-bule lain sebangsanya. Bangsa Negroid menurunkan bang...
Dakka adalah suku yang mendiami wilayah Sulawesi Barat, wilayah persebarannya tepatnya berada di kecamatan Tapango, Wonomulyo, dan Matakali kabupaten Polewali Mandar. Bersama dengan sub suku lainnya seperti Pannei dan Pattae ia nyaris terlupakan. Orang-orang mungkin hanya akan mendengar gaung suku Mandar yang dominan mendiami wilayah kabupaten Polewali Mandar. Lalu bagaimana sebenarnya sub suku Dakka ini? Disebutkan bahwa Dakka dahulu pernah dikenal sebagai salah satu kerajaan kecil yang berada dalam cakupan “Palili” letaknya berada di antara PUS (Pitu Ulunna Salu) dan PBB (Pitu Baqbana Binanga), statusnya yang merupakan transisi membuatnya menjadi lebih adaptif dalam menjalankan hukum adat, jika daerah geografisnya dekat dengan wilayah PUS maka ia akan menggunakan hukum adat PUS (dikenal dengan nama adaq tuo, atau hukum hidup) dan jika ia dekat dengan wilayah PBB maka ia akan menggunakan hukum adat PBB (dikenal dengan nama adaq mate, atau hukum mati). (Idham, 2009)...
Kata Sattung berasal dari “Kalipattung” jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah katak yang berbunyi setelah hujan turun dimalam hari atau tempat rawa-rawa. Bapak Suani menuturkan, sattung tidak terlepas dari kehidupan Tomakaka Tinunnungan, menurut sejarahnnya “Wassu-wassuli” (pondok-pondok kecil) menjadi tempat tomakaka tinunnungan beristirahat, bersenang-senang, di puncak gunung. Diperistirahatannya mendengar sebuah bunyi konon itulah yang disebut “Kalipattung” sehingga dibenak Tomakaka mempunyai inisiatif untuk menirunya akan tetapi dihambat oleh sulitnya peniruan itu maka, dibuatkanlah alat yang hampir menyerupai Kallipattung sekaligus dinamakan Sattung, tentang penamaan dan pembuatan semua difikirkan olehTomakaka Tinunnungan. Tinunnungan adalah nama wilayah yang terletak 1 km dari dusun Limboro, Desa Ongko, Kec. Campalagian Kab. Polewali Mandar. Wilayah ini termasuk wilayah kerajaan Balanipa. Awal penyajiannya dilakukan sebaga...
Kottau, adalah seni bela diri yang berasal dari daerah Mandar Sulawesi Barat, diduga berkembang dan berhubungan dengan “kung tao” atau “kun tao” salah satu aliran bela diri yang berasal dari daratan Cina. Sementara itu Kuntao adalah salah satu dari jenis seni gaya bela diri yang ditemukan di Indonesia, Malaysia, pesisir Thailand dan bagian barat Filipina. Kuntao ini dibedakan dengan jenis Kungfu serta Wushu (istilah yang biasa digunakan pada jenis bela diri di Cina). Kuntao yang berkembang di Indonesia khususnya telah mengalami perkembangan dan lebih mengedepankan seni dalam penyajiannya, ia kemudian menyimpang dengan perbedaan yang kontras dari asalnya di Cina. (1) Istilah Kuntao sendiri merupakan konsep yang masih diperdebatkan, namun seni bela diri ini digambarkan sebagai suatu seni pertahanan diri yang ditemukan di sebagian besar Asia tenggara dan berasal dari Cina. Istilah ini berasal dari Cina Fujian (Hokkian) dengan asal kata “Kun&r...
Bahan-bahan Seekoe Ikan bandeng 1 sdm Merica biji 10 buah Cabe rawit 3 buah Cabe merah besar 6 buah bawang merah uk sedang.di iris2. 3 sdm Minyak kelapa Asam jawa Kunyit secukupnya Air Langkah Ulek halus merica, lalu masukkan cabe rawit dn cabe merah besar ulek lagi.jgn tllu halus ya,kasar2 aja.. Tata ikan di wajan atau panci,masukkan bumbu2 yg sdh di ulek,bawang merah iris. Tambah kan air masukkan asam jawa,kunyit.. Masak hingga mendidih tambahkan garam, sdkit micin, gula pasir sdkit aja, lalu tuang 3sdm minyak kelapa..koreksi rasa dn didihkan lagi hingga airnya agak menyusup. Dn ikan siap di nikmati. Selamat mencoba RM yang menyediakan: Rumah Makan Darisa (Restaurant & Catering Service) Jl Setiabudi No. 999 Kota Palu Sulawesi Tengah 0852-1119-1394, 0853-9910-9255, 0823-9373-1652 Sumber : https://coo...
Bahan-bahan 2 ekor cakalang 1/2 genggam paissang (mangga kering) 5 siung bawang merah, iris tipis 2 cm kunyit, geprek atau 1 sdt kunyit bubuk 1 sdt garam 1 sdm minyak kelapa 300 ml air (secukupnya) kaldu bubuk atau penyedap sesuai selera (boleh diskip) Langkah Bersihkan ikan, potong sesuai selera. Masak bersama semua bahan hingga matang. Angkat, sajikan. Gampang yaaa... semoga bermanfaat. RM yang menyediakan: Rumah Makan Darisa (Restaurant & Catering Service) Jl Setiabudi No. 999 Kota Palu Sulawesi Tengah 0852-1119-1394, 0853-9910-9255, 0823-9373-1652 Sumber : https://cookpad.com/id/resep/2256520-palumara-mandar-cakalang-peapi