AMBON, KOMPAS.com - Melancong ke Provinsi Maluku , jangan hanya mengunjungi ragam wisata pantainya. Daerah yang dulu amat terkenal dengan rempahnya ini memiliki racikan kuliner yang juga istimewa. Melimpahnya hasil laut, membuat Maluku memiliki beragam olahan hasil laut. Beberapa yang favorit ialah ikan kuah kuning, dan rwbia. Bahan: Rwbia sendiri berasal dari kerang atau bia yang melimpah di berbagai pantai Maluku. Masyarakat mengolahnya dengan berbagai macam rempah dan mejadi panganan sehari-hari bersama papeda ataupun ubi kayu (singkong). KompasTravel menemukan kuliner Ambon , rwbia, di deretan tenda kuliner Pantai Natsepa, Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon. Di sana, rwbia dijajakan dengan singkong rebus dan kue talam sebagai pendampingnya. Saat KompasTravel pertama kali mencicipi rwbia, langsung teringat akan racikan rempah minang yang kaya. Bumbu rwbia juga kaya akan kelapa, aren, jintan, kunyit, dan rempah lainnya...
Arwan Sir-Sir adalah merupakan makanan tradisonal warisan dalam kebudayaan masyarakat agraris yakni daun ketela pohon diolah menjadi sayur yang yang memenuhi asupan gizi. Arwan Sir-Sir telah menjadi makanan pokok masyarakat yang berdomisili di Kepulauan Kei kabupaten Maluku Tenggara. Arwan Sir-Sir sering di jadikan sebagai hidangkan pokok pada upacara-upacara tradisonal, seperti pelantikan raja, dupacara perkawinan sebagainya. Proses pembuatanya pun sangat sederhana dimana para wanita mengambil daun ketela pohon dan kemudian diperas untuk hilangkan getahnya kemudian di tumis dan menghasilkan sayur yang sederhana namun berguna dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Fungsi sosialnya adalah semata sebagai perekat keberlanjutan keharmonisan keluarga baik dalam skala kecil maupun besar dengan melibatkan semua keluarga. Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=2015
Enbal Tutuil adalah merupakan makanan tradisonal warisan dalam kebudayaan masyarakat agraris ketela pohon diolah menjadi tepung yang menghasilkan enbal. Enbal ini menjadi makanan pokok masyarakat yang berdomisili di Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara. Enbal sering di jadikan sebagai hidangkan pokok pada upacara-upacara tradisonal, seperti pelantikan raja dan sebagainya. Proses pembuatanya pun sangat sederhana dimana para wanita mengambil hasil panen ketela pohon dan kemudian diparut dan di jsaduh airnya ketika kering maka di bakar pada adonan yang terbuat dari bambu muda yang yang telah di sediakan. Alamat Penjual: Jl. Jend. Sudirman, Langgur, Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=4196
Ada banyak cara yang dilakukan oleh bangsa Indoenesia untuk memberikan rasa hormat mereka terhadap nenek moyang. Mereka menganggap bahwa nenek moyang adalah sosok yang haruslah selalu diberikan tempat tersendiri bagi kehidupan. Dan salah satu cara yang dilakukan masyarakat di Maluku untuk menghormati nenek moyang mereka adalah dengan tradisi Cuci Negeri. Negeri adalah sebutan untuk desa- desa yang ada di Maluku. Itulah sebabnya orang Maluku lebih mengenal negeri daripada desa. Karena desa disebut Negeri, maka pemimpin di tempat tersebut bukan lagi dikenal dengan kepala desa, melainkan Bapa Raja. Sedangkan tradisi Cuci Negeri adalah sebuah tradisi yang sudah turun temurun digelar oleh penduduk negeri untuk membersihkan lokasi- lokasi yang diyakini sebagai tempat mistis sejak jaman nenek moyang dahulu. Biasanya tradisi Cuci Negeri berupa dibawanya beberapa seserahan yang berupa sirih dan pinang oleh kaum wanita. Namun tidak hanya makanan saja yang dibawa, tapi juga minuman tra...
Tradisi ini berasal dari Suku Naulu di Maluku. Pada tradisi ini, wanita yang tengah mengandung atau memasuki usia dewasa (ditandai dengan mulainya siklus haid/datang bulan) akan diasingkan di rumah kecil berukuran 2x2 meter, beratapkan daun dan berlantai tanah. Pada saat tradisi ini dilakukan, mereka dilarang untuk berkomunikasi atau rumahnya dilewati oleh lelaki. Sumber: http://www.tentik.com/10-ritual-menyeramkan-yang-pernah-dipraktekan-di-indonesia/
Propinsi Maluku yang dikenal secara internasional dengan sebutan Moluccas dan Molukken merupakan propinsi tertua di Indonesia. Secara geografis propinsi yang beribukota di Ambon ini berbatasan langsung dengan Pulau Irian dan Pulau Sulawesi. Seperti daerah lain di Indonesia, masyarakat Maluku juga memiliki pakaian adat tradisional yang terkenal dengan motif garis-garis geometri atau kotak-kotak kecil yang diperoleh dari anyaman benang beraneka ragam seperti warna merah, coklat, marun, dan sebagainya. Dalam tradisi masyarakat Maluku, pada umumnya pakaian adat hanya digunakan untuk menghadiri acara-acara tertentu seperti pernikahan, upacara adat dan lain-lain. Kebaya Putih Tangan Panjang Jenis pakaian dari bahan brokat berwarna putih ini dahulunya dikenakan oleh wanita-wanita dari kalangan keluarga kerajaan, guru, dan pendeta. Sebagai pelengkap ditambahkan pula kancing pada bagian tangan kebaya dan juga kancing peniti emas disertai dengan cole atau baju dalam dengan pan...
Berikut adalah proses pernikahan adat Maluku: Upacara Ijab Kabul Upacara ini dilangsungkan di kediaman mempelai pria, yang sudah mengenakan pakaian pengantin secara lengkap yaitu destar, jubah, dan gamis, dilengkapi dengan keris yang diselipkan di pinggang bagian depan. Disesuaikan dengan perubahan zaman, pengantin pria sekarang mengenakan selop sebagai alas kaki. Sedangkan pengantin wanita yang tinggal di rumahnya sendiri memakai koci-koci, terdiri dari pasangan sarung dan semacam baju kurung yang diberi ikat pinggang, berselendang dan di bagian lehernya dihiasi semacam penutup yang melingkar menutupi pundak hingga punggung. Ditinjau dari bentuk hiasan kepalanya, dapat dikatakan bahwa hal ini sudah dipengaruhi oleh kebudayaan cina. Jenis pakaian pengantin yang dikenakan pada asal mulanya ditentukan oleh tingkatan derajat dari pengantin. Namun tentu saja peraturan semacam ini sudah tidak berlaku lagi. Setiap pasangan yang akan menikah berhak untuk memilih je...
Manggarebo Belang merupakan ritual adat dimana ritualnya berupa perlombaan balapan perahu naga atau kano. Manggarebo belang (khususnya di Kepulauan Banda Neira) terbagi menjadi 2 jenis lomba, yaitu Belang Nasional dan Belang Adat . Perbedaannya terletak pada ritual yang harus dilakukan. Manggarebo Belang Nasional adalah perlombaan balapan belang biasa tanpa ada ritual khusus baik sebelum maupun sesudah perlombaan, sedangkan Manggarebo Belang Adat memiliki banyak ritual yang harus dilalui. Berikut ritual Manggarebo Belang Adat. Pertama, tengah malam sebelum perlombaan diadakan, akan diadakan Upacara Kabata oleh para tetua adat. Upacara Kabata adalah upacara yang isinya berupa nyanyian dan bacaan-bacaan menggunakan bahasa maluku, yaitu Bahasa Tana. Tujuannya untuk memanggil dan meminta izin kepada roh-roh leluhur agar perhelatan dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya di pagi hari, tetua adat y...
Tnabar Ila'a merupakan kebudayaan orang Tanimbar yang berada di Pulau Tanimbar . Tarian ini adalah kebudayaan orang Tanimbar yang merupakan karya orang Tanimbar yang tetap dijaga kelestariannya dari generasi ke generasi. Tarian Tnabar Ila'a sudah ada sejak dulu. Hakekatnya tarian tersebut merupakan ungkapan janji atau pesan tertentu yang memiliki unsur kebaikan bagi masyarakat. Tnabar Ila'a dibuat berdasarkan konsekuensi masyarakat sewaktu mengikat persekutuan sebagai wujud kehidupan yang ideal berdasarkan perjanjian persekutuan tersebut. Bahasa dalam syair Tnabar Ila'a adalah bahasa fordata ( vai dida ) yang dapat menunjukan identitas mereka sebagai orang Tanimbar. Vai dida atau bahasa fordata dapat juga disebut sebagai ‘bahasa ibu’ karena untuk mengusai bahasa tersebut gurunya adalah seorang ibu. Ketika seseorang masih...