dongeng cerita rakyat
72 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Seminung
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Lampung

Seminung di kala dibi Cahyani kuning gegoh emas Cukutni hampaghan mato Tebingni ngejutko hati Manuk-manuk behamboghan Dija dudi ghagom bepantun Ngeghasako angin Seminung Ceghita jak zaman saka   Reff: Segalo huma di zaman tumbai Tanom tumbuh tuwoh mak buhantagha Seminung sikop dilingkaghi wai Kughnia Tuhan Mahakuasa   (Dalam Bahasa Indonesia) Seminung di sore hari Sinarnya kuning seperti emas Kakinya terlihat di mata Tebingnya mengejutkan hati Ayam ayam beterbangan Di sana sini ahli berpantun Merasakan angin Seminung Cerita sejak zaman dahulu Reff: Semua ladang/kebun pada zaman dahulu Tanam tumbuh hidup tak bersekat/berjarak Seminung cantik dikelilingi air Karunia Tuhan Maha Kuasa

avatar
Fajar_kurniasih
Gambar Entri
nyuncun pahar
Ritual Ritual
Lampung

Nyuncun Pahar diartikan dalam bahasa Indonesia adalah menjunjung Pahar yang biasanya dilakukan oleh bebay (ibu-ibu). Pahar adalah alat yang biasa digunakan dalam iring-iringan untuk membawa makanan saat ada hajat/pesta rakyat seperti pernikahan, panen raya, ziarah/bersih kubur sebelum ramadhan, ngejalang (ziarah kubur setelah 1 syawal dengan membawa pahar berisi makanan yang dimakan bersama-sama di area pekuburan setelah berdoa bersama), dan kegiatan social kemasyarakatan lainnya. Pahar berbentuk seperti nampan (tempat membawa makan minum tamu) yang berkaki yang biasanya terbuat dari aluminium, besi, tembaga, stenlis, atau kuningan. Nyuncun Pahar merupakan budaya tradisional masyarakat Pesisir Barat sebagai warisan leluhur nenek moyang Pesisir Barat.

avatar
Melia
Gambar Entri
SiPahit Lidah dan Empat Mata
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Sipahit Lidah dan Empat Mata Serunting adalah orang yang sakti mandraguna. Dia berasal dari Majapahit yang kemudian diusir dari istana lalu berkelana ke Sumatera. Adik ipar Serunting yang bernama Arya Tebing merasa iri dengan kesaktian Serunting. Dia lalu memujuk kakaknya untuk memberitahu di mana letak kelemahan Serunting. Karena rasa sayang kepada adiknya akhirnya istri Serunting memberi tahun letak kelemahan Serunting. Setelah mengetahuinya Arya Tebing mengajak Serunting untuk adu kekuatan. Mereka pun berkelahi, ketika itu Arya Tebing menusuk Serunting di tempat kelemahannya. Serunting terluka parah dan kemudian mengasingkan diri di Gunung Siguntang. Dalam pengasingannya Serunting mengobati lukanya dan tidak jemu berdoa pada Tuhan agar mengembalikan kesaktiannya. Karena ketekunan Serunting akhirnya dia diberi kelebihan bahwa apapun yang diucapkannya menjadi kenyataan. Pada suatu hari Serunting sedang berjalan-jalan di sebuah kampung. Masyarakat kampung tersebut sedan...

avatar
Mas Ardy Wijaya
Gambar Entri
Sambal Mattah - Lampung Barat - Lampung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Lampung

 Sambal Mattah menjadi salah satu sambal khas dari Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, sambal ini disajikan dikala masyarakat membuat menu ikan. "Sambal mattah menjadi sambal khas daerah ini, selain rasanya enak, sambal ini dijadikan menu pembangkit selera, karena sambal mattah disajikan bersama menu bakar ikan," kata masyarakat Kelurahan May Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Desta Yulia (32) sekitar 278 Km dari Bandarlampung di Way Mengaku, Minggu. Dia menjelaskan, sambal ini menjadi kegemaran masyarakat Lampung Barat. "Rasanya yang khas membuat sambal ini sangat di gemari masyarakat, hampir setiap hari menu sambal ini dibuat untuk pelengkap makan lauk seperti ikan," kata dia. Dikatannya, sambal mattah terbuat dari tomat mentah yang masih hijau yang ditambah bumbu pilihan, sehingga rasa yang dihasilkan menggugah selera. Kemudian, lanjut dia, terasa kurang bila mengkosumsi ikan tanpa ada sambal mattah. "Bila mengkosumsi ikan ber...

avatar
Naufalrasyid
Gambar Entri
Tupping
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Lampung

Di Lampung, ada tradisi seni topeng. Tupping namanya. Seni topeng ini berkembang dari daerah Kalianda, Lampung Selatan. Tupping merupakan topeng kayu dengan berbagai ekspresi wajah dan karakter tokoh yang berbeda-beda. Karakter yang ditampilkan dalam tupping antara lain karakter ksatria yang sakti, tetua yang bijaksana, kesatria berwatak kasar, ksatria berwibawa, putri yang lemah gemulai, anak-anak yang sedang bersedih, dan tokoh jenaka. Karakter topeng yang ditampilkan disesuaikan dengan kisah yang ditampilkan dalam pertunjukan. Pada masa lalu, keberadaan tupping dianggap memiliki nilai sakral yang tinggi. Karena itu, jumlah tupping di suatu daerah amat spesifik, tidak dapat ditambah, dikurangi, atau ditiru. Kesakralan tupping pun membuat tidak sembarang orang dapat mengenakan topeng ini. Di daerah Kuripan, misalnya. Tupping di daerah ini berjumlah 12 buah dan masing-masing hanya dapat digunakan oleh orang dari garis keturunan tertentu. Sementara, tupping dari daerah Canti...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Pesta Sekura
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Lampung

Topeng merupakan salah satu ragam kesenian yang tidak dapat dipisahkan dari khazanah budaya tradisional Lampung. Seni topeng asli Lampung telah berkembang sejak provinsi paling timur di Pulau Sumatera ini berada di bawah Kesultanan Banten. Secara garis besar, ada beberapa jenis seni topeng yang berkembang di Lampung. Salah satunya adalah tradisi  sekura  yang berasal dari daerah pesisir barat Lampung. Sekura  merupakan jenis topeng yang digunakan dalam perhelatan pesta  sekura . Seseorang dapat disebut ber- sekura  ketika sebagian atau seluruh wajahnya tertutup. Penutup wajah dapat berupa topeng dari kayu, kacamata, kain, atau hanya polesan warna. Untuk menambah kemeriahan acara,  sekura  bisa dipadukan dengan berbagai busana dengan warna-warna meriah atau mencolok. Pesta  sekura  merupakan perhelatan rutin yang diadakan oleh masyarakat Kabupaten Lampung Barat. Pesta rakyat ini selalu diadakan ketika menyambut Ha...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Kisah Sidang Belawang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Pada Jaman Dahulu kala, di daerah Lampung, ada seorang raja yang memiliki tujuh orang istri. Dari ketujuh istri tersebut, hanya istri yang terakhir memiliki anak. Anak itu seorang laki-laki dan diberi nama Sidang Belawan. Setelah tumbuh dewasa, Sidang Belawan gemar menangkap ikan di sungai dengan menggunakan jala. Suatu hari, ketika ia sedang menjala ikan di sungai, bukannya ikan yang diperoleh melainkan sebuntal rambut yang amat panjang. “Hai, kenapa ada buntalan rambut di sungai ini?” tanyanya dengan heran. Penasaran dengan buntalan rambut itu, Sidang Belawan pun memasukkannya ke dalam saku celananya lalu berjalan menuju ke hulu sungai. Ketika hendak menebar jalanya di sebuah lubuk di dekat pancuran, tiba-tiba pandangan Sidang Belawan tertuju pada 7 bidadari yang sedang asyik mandi di lubuk itu. Sebelum para bidadari itu melihat, Sidang Belawan cepat-cepat bersembunyi di balik sebuah batu besar. Dari balik batu itu, ia mengamati gerak-gerik para bidadari terseb...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Putri Siluman Dari Lampung part 1
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Alkisah, di satu negeri di daerah Lampung, Indonesia, ada seseorang raja yang telah beberapa puluh th. mengarungi bahtera rumah tangga berbarengan permaisurinya, tetapi belum dikaruniai seseorang anak. Sang raja tak sabar lagi menginginkan selekasnya memiliki putra yang nantinya bakal menukar kedudukannya. Ia juga mulai putus harapan lantaran beragam jenis usaha sudah dikerjakannya, namun belum satu membawa hasil. Satu hari, saat sang raja tengah cerita rakyat duduk termenung seseorang diri di singgasananya, mendadak seseorang pengawal istana datang menghadap. “Ampun Baginda, bila kehadiran hamba mengganggu ketenangan Baginda! ” lapor pengawal itu. “Kabar apa yang bakal anda berikan pengawal? ” bertanya sang raja. “Ampun, Baginda! Mudah-mudahan berita yang hamba bawa ini yaitu berita senang buat Baginda, ” kata si pengawal. “Kabar apakah itu, hai pengawal? Cepat katakan kepadaku! ” seru sang raja. “Ampun, Baginda...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Wawaghahan (Warahan)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Wawaghahan (Warahan), yaitu cerita berirama. Ciri-ciri wawaghahan terlihat pada irama yang menyertai cerita tersebut, dan sifatnya liris (dipengaruhi pribadi dan emosi si pembawa cerita). Istilah Wawaghahan dikenal di Lampung Barat, sering kita dengar dari pembawa cerita (prosa) berirama, biasanya dibawakan oleh seorang nenek untuk cucu-cucunya, dengan irama sedemikian rupa, menaik dan menurun, menimbulkan kesan tertentu. Si pendengar akan terhanyut oleh irama yang mengiringi cerita yang disampaikan itu. Prosa berirama yang berasal dari daerah Liwa, misalnya, Si Cambai, Lindung Cumuk (= Belut Tercelup), dll. Warahan biasanya dilakukan pada saat sedang bekerja, seperti memetik cengkih atau menuai padi. Pada zaman dahulu, warahan dibawakan oleh orangtua ataupun kakek nenek dengan dikelilingi anak cucunya. Cerita rakyat berbentuk warahan ini, antara lain Radin Jambat, Anak Dalom, dan Sanghakhuk. Isi wawaghahan bersifat mendidik, menyadarkan semua orang agar berbuat baik, karena...

avatar
Sobat Budaya