Sambal Mattah menjadi salah satu sambal khas dari Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, sambal ini disajikan dikala masyarakat membuat menu ikan.
"Sambal mattah menjadi sambal khas daerah ini, selain rasanya enak, sambal ini dijadikan menu pembangkit selera, karena sambal mattah disajikan bersama menu bakar ikan," kata masyarakat Kelurahan May Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Desta Yulia (32) sekitar 278 Km dari Bandarlampung di Way Mengaku, Minggu.
Dia menjelaskan, sambal ini menjadi kegemaran masyarakat Lampung Barat.
"Rasanya yang khas membuat sambal ini sangat di gemari masyarakat, hampir setiap hari menu sambal ini dibuat untuk pelengkap makan lauk seperti ikan," kata dia.
Dikatannya, sambal mattah terbuat dari tomat mentah yang masih hijau yang ditambah bumbu pilihan, sehingga rasa yang dihasilkan menggugah selera.
Kemudian, lanjut dia, terasa kurang bila mengkosumsi ikan tanpa ada sambal mattah.
"Bila mengkosumsi ikan berbagai olahan bila tidak ada sambal mattah, maka terasa kurang lengkap, pasalnya sambal ini menjadi darah daging bagi sebagian besar masyarakat," katanya.
Sambal mattah menjadi salah satu menu khas yang di sajikan masyarakat yang berada di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, apalagi saat bulan ramadhan, sambal mattah menjadi menu wajib masyarakat.
Biasanya sambal mattah disajikan bersama menu ikan yang diolah bakar maupun goreng, karena sambal ini akan menghasilkan rasa yang nikmat saat disatukan dengan lauk ikan tersebut.
Beragam wisata kuliner yang terdapat didaerah ini, unik dan menarik, mulai dari proses pengolahan hingga cara penyajian, sehingga daerah kaya akan pesona wisata kuliner khas masyarakat.
Sambal mattah terbuat dari tomat mentah hijau, cabe rawit yang ditambah bumbu rempah lain, yang biasa disajikan bersama coek (tempat membuat sambal).
Sambal jenis ini juga biasa dicampur juga dengan mangga muda sehingga rasanya semakin asam juga pedas.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata, Perhubungan, Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Lampung Barat, Sudirman MM, mengatakan, Lampung Barat kaya wisata kuliner.
"Daerah ini kaya akan wisata kuliner yang unik dan memilki rasa tidak kalah sedapnya dengan masakan yang sudah ada dipasaran," kata dia.
Dia menjelaskan, ragam makanan khas masyarakat menjadi daya tarik Lampung Barat.
"Keanekaragaman makanan yang disajikan didaerah ini menjadi pemikat bagi wisatawan lokal maupun luar negeri yang berkunjung di Lampung Barat, pasalnya makanan tersebut hanya disajikan di Lampung Barat saja," kata dia lagi.
Dia menambahkan, masyarakat Lampung Barat tetap menjaga khasanah budaya melalui rasa.
"Saya mengharapkan masyarakat dapat menjaga cita rasa masakan daerah dari Lampung Barat, sehingga jenis masakan rakyat ini akan dapat terus lestari, dan terus dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, dari generasi ke generasi," katanya menambahkan.
Sumber: https://ramadhan.antaranews.com/berita/223594/sambal-mattah-makanan-khas-lampung-barat
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...