Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Lampung Lampung
5_Wawaghahan (Warahan)
- 20 Mei 2018

Wawaghahan (Warahan), yaitu cerita berirama. Ciri-ciri wawaghahan terlihat pada irama yang menyertai cerita tersebut, dan sifatnya liris (dipengaruhi pribadi dan emosi si pembawa cerita).
Istilah Wawaghahan dikenal di Lampung Barat, sering kita dengar dari pembawa cerita (prosa) berirama, biasanya dibawakan oleh seorang nenek untuk cucu-cucunya, dengan irama sedemikian rupa, menaik dan menurun, menimbulkan kesan tertentu. Si pendengar akan terhanyut oleh irama yang mengiringi cerita yang disampaikan itu.
Prosa berirama yang berasal dari daerah Liwa, misalnya, Si Cambai, Lindung Cumuk (= Belut Tercelup), dll.
Warahan biasanya dilakukan pada saat sedang bekerja, seperti memetik cengkih atau menuai padi. Pada zaman dahulu, warahan dibawakan oleh orangtua ataupun kakek nenek dengan dikelilingi anak cucunya. Cerita rakyat berbentuk warahan ini, antara lain Radin Jambat, Anak Dalom, dan Sanghakhuk.
Isi wawaghahan bersifat mendidik, menyadarkan semua orang agar berbuat baik, karena siapapun orangnya jika berbuat baik akan memperoleh ganjaran setimpal.
Warahan terdapat dalam berbagai bentuk, antara lain dongeng, hikayat, epos, mitos.

Kisah Danau Ranau dan Sebuah Nama Ranau
Danau Ranau dan Sebuah Nama Ranau adalah salah satu bentuk dongeng dalam cerita rakyat Lampung yang sangat banyak, dongeng ada yang berbentuk legenda adapula yang berbentuk fabel. Kisah-kisah yang berbentuk legenda, antara lain Kisah Putri Petani yang Cerdik, Betung Sengawan, Incang-Incang Anak Kemang, Si Bungsu Tujuh Bersaudara, dan Berdirinya Keratuan Ratu Melinting dan Ratu Darah Putih.
Sedangkan dongeng yang berbentuk fabel, antara lain Dongeng Puyuh dan Kerbau dan Dongeng Merak dan Gagak.

Kisah Buay Selagai
Kisah Buay Selagai adalah cerita rakyat Lampung yang berbentuk hikayat, adapun kisah-kisah lainnya yang berbentuk hikayat, yaitu Kisah Si Raden dan si Batin, Si Luluk, Sekh Dapur, Sidang Belawan, dan Abdul Muluk Raja Hasbanan.



Radin Intan
Radin Intan adalah cerita rakyat Lampung yang berbentuk epos. Epos diyakini memiliki dasar cerita yang bersifat realita. Isinya menyangkut suatu peristiwa kepahlawanan yang benar-benar terjadi atau diyakini sebagai kebenaran yang pernah berlangsung di masa silam.
Epos yang terkenal dalam cerita rakyat Lampung adalah cerita kepahlawanan Radin Intan. Kisah ini diyakini nyata dan terdapat keturunan Radin Intan yang hidup sampai saat ini.

Cerita Si Pahit Lidah
Cerita Si Pahit Lidah adalah asalah jenis cerita rakyat Lampung yang berbentuk mitos. Mitos biasanya dihubungkan dengan cerita mengenai peristiwa gaib, kepercayaan masyarakat yang bersifat takhayul ataupun cerita mengenai kehidupan dewa-dewa.
Kisah seperti ini ada dalam cerita rakyat suku Lampung, yaitu kisah Sukhai Cambai, Cerita Anak dalom, dan Raksasa Dua Bersaudara.

Sumber: http://arahlautlepas.blogspot.co.id/2008/11/wawaghahan-warahan.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline