tahun baru
164 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Meriam Aji Entong Bernama Latedong
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Timur

Meriam ini buatan VOC sesuai dengan tulisan yang terdapat pada Meriam tersebut. Aji Entong adalah bangsawan Bugis peranakan Kutai anak dari Pangeran Mangku Bumi saudara kandung dari almarhum Aji Mohamad Salehuddin, yang diberi hak tinggal di daerah Muara dengan kedudukan di Terantang Kecamatan Anggana, dengan tugas menjaga musuh yang datang melalui Muara atau laut dengan dipersenjatai meriam tersebut. Dalam tahun 1932 seorang cucu pangeran Mangku Bumi A.Kanjo gelar Aji Mas Putra mengembalikan meriam itu kembali ke Keraton Tenggarong pada Aji Mohd.Parikesit, karena tugas menjaga Muara itu tidak perlu lagi.

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Begasing
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Kalimantan Timur

Begasing merupakan jenis permainan tradisional Kalimantan Timur, baik masyarakat pedalaman maupun masyarakat pesisir pantai. Dalam permainan ini sangat mencerminkan lapisan atau stratifikasi dalam masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dalam pengunaan kata haluan (pesuruh), Mentri dan Raja (Meruhum dalam bahasa Kutai). Permainan ini sangat memerlukan kecepatan dan kecermatan serta konsentrasi dari pemain. Permainan ini dilakukan tidak mengenal musim. Peralatan. 1. Gasing. Bahan dari kayu keras (ulin atau Benggeris) dengan bentuk : bahagian atas disebut kepala bentuk bulat dengan diameter 1,5 cm, tinggi 2 cm pada bagian puncak dibuatagak miring. Pada bagian tenagah berbentuk bulat dimana semakin ke bawah semakin runcing. Titik pertemuan ini harus pada pertengahan sehingga gasing ini seimbang. Tinggi gaing 10-15 cm. Yang paling penting diperhatikan dalam pembuatan gasing ini adalah keseimbangan antara kepala, badan dan lain-lain. 2. Tali. Bahan dari kulit kayu Jomok yang di...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Naik Ayun
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Pengertian   Upacara NAIK AYUN merupakan rangkaian tradisi adat KUTAI dalam menyambut kehadiran anak bayi yang baru lahir. Dimana pada hari pertama dari kelahiran tersebut si anak bayi telah diadzankan dan di iqamahkan di telinga kiri dan kanan si bayi. Ada acara kecil pula terhadap proses pembersihan, pengisian dan penguburan (penanaman) tembuni serta diberi penerangan berupa lampu / obor / pelita / listrik.   Kira-kira 5 - 7 hari, terjadi lagi pemutusan tali pusar (Pusat) si bayi yang ditangani secara khusus pula oleh seorang bidan.   Pertimbangan faktor kesehatan sang ibu, ekonomi keluarga yang menunjang, maka usia anak antara 15 hari hingga 1 bulan, upacara adat NAIK AYUN ini baru dilaksanakan.   Asal Muasal NAIK AYUN   Menurut Syariat Agama Islam   * Hadist yang diriwayatkan oleh ABU DAUD dari ABU BURAIDAH, artinya : “Kami dimasa jahilliah jika ada salah seorang diantara kami melahirkan seorang...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Seraong
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Timur

Seraong dibuat dari daun-daun palas biru yang dihias dengan tempelan potongan kain persegi dan manik-manik atau sulaman.  Seraong merupakan penutup kepala berbentuk bundar dan lebar yang berguna untuk menutupi wajah dan kepala dari sinar matahari yang menyengat ketika petani berada di ladang. Seraung adalah topi berbentuk lebar yang biasa digunakan untuk bekerja diladang atau untuk menahan sinar matahari dan hujan. Seraung dibuat dari daun pandan yang telah dikeringkan. Kini banyak diolah seraung-seraung ukuran kecil untuk hiasan rumah Untuk terus melestarikan kerajinan ini, di tahun 2013 lalu, Tenggarong Kutai Carnival juga memilih Seraong sebagai salah satu tema kostum mereka.

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Lamin Dayak Kenyah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Timur

Lamin yang dibangun oleh masyarakat Dayak Kenyah tidak digunakan sebagai tempat tinggal melainkan untuk mengadakan upacara adat atau acara lainnya. Selain itu juga sebagai tempat penyimpanan barang-barang adat milik bersama. Rumah yang mereka tempati seperti rumah panggung, dengan tinggi dari permukaan tanah sekitar 30-50cm. Ukuran rumah biasanya sekitar 6x12m atau 5x10m. Terdapat 2 atau 3 kamar, dinding menggunakan kayu katan ludang. Tiang ruamh menggunakan kayu ulin, diameter sekitar 15-20cm. Atap rumah menggunakan kayu yang disebut sirap, atau daun-daunan. Kamar mandi dan dapur terletak dibelakang rumah.    Di Lekaq Kidau, lamin memiliki ukuran 15x9m dan berdiri dari permukaan tanah sekitar 1 meter dengan ditopang 4 tiang yang berdiri kokoh di tengah ruangan. Tiang tersebut diukir dan dihiasi dengan motif naga dan manusia dalam posisi berdiri dengan kedua tangan dipinggang. Dinding pembatas antara ruangan dihiasi dengan lukisan khas suku Dayak, berupa berbagai j...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Bahasa Masyarakat Dayak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Timur

Awal mula bahasa Dayak dari bahasa Austronesia yang masuk melalui bagian utara Kalimantan kemudian menyebar kea rah timur hingga masuk ke pedalaman, serta pulau-pulau di Pasifik dan Selandia Baru. Sampai saat ini, bahasa Dayak berkembang seiring beragam pengaruh. Kedatangan bangsa-bangsa ini membawa pengaruh dan kebudayaan yang beragam. Biasanya penduduk suatu wilayah dibedakan antara “pribumi sejati” yaitu orang Dayak yang memiliki animism dan orang Melayu yang Muslim, serta penetap Cina dan India yang datang kemudian. Ciri-ciri budaya, bahasa dan agama menyebar tanpa mengindahkan asal suku dan melanggar batas kebudayaan serta bahasa yang tadinya ada.    Beberapa sumber mengatakan bahwa bahasa di Kalimantan termasuk dari rumpun bahasa Austronesia. Namun para ahli membedakan bahasa yang di pakai di Sabah dan Filipina, bahasa Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Melayu. Selain pengaruh bahasa dari luar, bahasa dan dialek juga dipengaruhi letak geografis y...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Beluluh - Kutai - Kalimantan Timur
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Prosesi Beluluh juga dilaksanakan sebelum acara Erau dimulai. Beluluh Awal adalah sebagai tanda bermulanya rangkaian persiapan Erau yang dilaksanakan oleh para Dewa dan Belian terhadap seorang Sultan / Raja / Putra Mahkota guna pembersihan diri dari unsur-unsur jahat yang dapat berpengaruh pada diri seorang Raja dalam mengendalikan pemerintahan, untuk itu harus di “luluh”kan atau dihilangkan/musnahkan. Sedangkan Belyluh Lanjutan di laksanakan setiap hari pada saat matahari turun atau sore hari, dimana Raja / Sultan / Putra Mahkota menghadap ke arah Timur/matahari terbit sebagai awal dan sumber kehidupan semesta alam.   Prosesi ini dimulai dengan Sultan / Raja / Putra Mahkota duduk sejenak di Tilam Kasturi kemudian bangkit dari duduknya kemudian berjalan menginjakkan kaki ke batu menuju ke Balai yang berada di atas Tambak Karang melalu Molo (Guci) Kuningan berhias bunga / mayang kelapa dan mayang pinang yang terdapat di sebelah kiri dan kanan.  ...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Ngalak Air di Kutai Lama
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Air yang terdapat di sungai lama diyakini mempunyai “TUAH” karena sebagai asal usul turunan kerajaan. Maka Ngalak Air Kutai Lama adalah kelanjutan air kehidupan yang disatukan dengan air Mahakam dalam satu wadah dalam upacara “Bepelas”.   Prosesi ini dimulai dengan berangkatnya utusan Dewa dan Belian dari Tenggarong menuju Kutai Lama melalui jalur Sungai Mahakam dengan membawa guci / molo yang akan diisi air di Kutai Lama. Dalam perjalanan mereka tersebut, mereka harus singgah di lima tempat dengan tujuan untuk meminta ijin dan sekaligus pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya Erau. Di 5 tempat tersebut melakukan acara ritual Besawai dan Melaboh Tigu (Buang telur). 5 tempat tersebut adalah:   1.    Di Belakang Pulau Kumala 2.    Di Loa Gagagak (Loa Kulu) 3.    Di Pamerangan (Jembayan) 4.    Di Tepian Aji ( Samarinda Seberang ) 5.    Di Tepian Batu (Kutai Lama, Angga...

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Begelar
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Begelar (anjumenangan) merupakan prosesi pemberian penghargaan kepada siapapun yang telah berjasa dalam mendukung, mempertahankan dan mengembangkan adat budaya di lingkungan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang dilaksanakan setiap tahun dan dinyatakan dalam acara resmi kerabat keraton untuk mengetahuinya.   Sebelum acara pemberian gelar (Begelar), dilangsungkan acara kentayungan, yaitu Sultan / Raja menari-nari di sekitar Pohon Ayu pertanda kegembiraan karena acara Erau telah dilaksanakan dengan baik. Tarian ini sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan atas segala sesuatu yang diberikan dan dapat dinikmati bersama oleh seluruh kerabat dan rakyat.   Dalam acara ini Sekretaris Kesultanan membacakan surat keputusan Sultan di hadapan Sultan, para kerabat dan para hadirin mendengarkan dengan seksama terhadap tokoh/orang/figur dari petinggi hingga masyarakat yang mendapatkan gelar oleh Kesultanan dan diakhiri dengan doa. Bagi yang mendapatkan gel...

avatar
Aldi Riandana