Dinamakan sebagai jenang apel karena memang bahan dasarnya berbeda dengan jenang secara umum. Jenang apel yang termasuk oleh-oleh Malang yang mempunyai tekstur dan rasa yang khas. Proses pembuatannya diolah dari buah apel yang dibuat sari patinya dan dinamakan dengan bubur apel. Beberapa produsen jenang apel di dalam skala industri kecil ada yang menambahkan labu atau ketela ke dalam adonan jenang. Tidak semua buah apel langsung bisa digunakan sebagai bahan membuat makanan khas Malang ini. Hanya buah yang telah masak saja, namun tingkat kematangan juga juga tidak boleh terlalu matang serta bebas dari tanda kebusukan. Tidak hanya buahnya saja yang diambil, kulit dari buah yang berwarna hijau ini juga bisa dipergunakan sebagai bahan membuat selai yang nantinya akan berubah menjadi jenang. Jenang apel mempunyai dua fungsi, bisa digunakan baik sebagai camilan dan juga buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang. Selain rasanya yang enak, makanan khas M...
Kopi cleng merupakan kopi yang kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Selain berfungsi sebagai penghilang rasa kantuk, kopi cleng juga dikenal khasiatnya yang manjur dalam mengatasi problem rumah tangga yang berhubungan dengan masalah ranjang. Hal ini karena di dalam kopi cleng terkandung zat-zat yang sangat bagus untuk kesehatan tubuh. Adapun zat-zat tersebut adalah kopi murni, pemanis, pasak bumi, ginseng dan sanrego. Â Sebagai pemanis pada racikan kopi cleng adalah gula dan krimer, sehingga kopi ini terasa manis, tidak begitu pahit, namun tidak meninggalkan rasa dan aroma khas kopi. Pasak bumi merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai campuran dalam pembuatan obat tradisional atau herbal, hal ini karena pasak bumi memiliki senyawa-senyawa yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bagian vitalitas pria dan wanita. Ginseng adalah tanaman yang sering digunakan sebagai ramuan obat herbal. Berbagai penyakit dapat disembuhkan dengan ramuan ginseng ini. Contoh penyak...
Sempol merupakan jajajan dan camilan khas Malang, Jawa Timur. Pada umumnya sempol dibuat menggunakan daging ayam. Tetapi semakin berkembangnya jaman, sempol semakin dimodif menggunakan bahan-bahan lain contohnya menggunakan ikan dan sayuran. Rasanya yang tetap nikmat, dengan kandungan sayur yang bermanfaat mampu menjadikan camilan ini menjadi camilan sehat dan baik untuk anak-anak. Tertarik mencoba? Berikut bahan-bahan yang kalian butuhkan untuk membuat camilan ini beserta langkah pembuatannya : Bahan-bahan : 500 gram daging ikan tenggiri giling 1 labu siam ukuran kecil 1 buah wortel ukuran kecil 3 batang daun kucai (ambil yang berwarna hijau) 1 butir telur ayam 3 sdm Tepung terigu 10 sdm tepung tapioka 1 bks kaldu ayam bubuk 1/2 sdt merica bubuk secukupnya garam Bumbu halus : 6 siung bawang merah 4 siung bawang putih bawang digoreng dalam keadaan utuh hingga l...
Jaka Budug adalah seorang pemuda miskin. Nama Budug berasal dari penyakit yang ada di tubuhnya sejak kecil. Bagaimana cerita Jaka Bedug dan Putri Kemuning ? Simak cerita menariknya di bawah ini JAKA BUDUG DAN PUTRI KEMUNING Pada Zaman dahulu ada seorang Raja bernama Prabu Aryo Seto di Kerajaan Ringin Anom di daerah Ngawi, Jawa Timur. Ia mempunyai seorang putri yang rupawan bernama Putri Kemuning. Ia adalah Putri yang cantik, dan di kagumi di Kerajaan itu. Suatu hari, Putri Kemuning tiba-tiba terserang penyakit aneh. Tubuhnya yang semula berbau harum, tiba-tiba mengeluarkan bau yang tidak enak. Karena penyakit itu tidak ada seorang pangeran pun yang mau meminangnya. Melihat kondisi putrinya itu, Sang Prabu menjadi khawatir dan Berbagai obat-obatan telah dicoba, tetapi penyakit sang putri belum juga sembuh. Tabib di seluruh negeri telah di undang, tetapi mereka semua tidak mengetahui penyakit yang di derita sang putri. Hati Prabu Aryo Seto semakin resah. Ia sering...
Jaka Seger dan Rara Anteng adalah sebuah legenda yang beredar di kalangan masyarakat Jawa Timur, Indonesia. Legenda yang mengisahkan tentang percintaan antara Jaka Seger dan Rara Anteng ini menerangkan tentang asal-usul Gunung Brahma (Bromo) dan Gunung Batok, serta asal-usul nama suku Tengger, yaitu sebuah suku yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Bagi suku Tengger, Gunung Bromo merupakan gunung yang suci. Itulah sebabnya, setiap setahun sekali, yaitu setiap bulan Purnama pada bulan ke-10 tahun Saka, mereka melaksanakan upacara yang dikenal dengan Yadnya Kasada. Konon, keberadaan upacara tersebut juga diyakini berasal dari cerita Jaka Seger dan Rara Anteng ini. Berikut kisahnya. * * * Alkisah, di sebuah rumah sederhana di lereng Gunung Bromo, seorang laki-laki setengah baya sedang duduk menunggu istrinya yang akan melahirkan anak kedua mereka. Laki-laki itu adalah Raja Majapahit yang meninggalkan negerinya dan membuat sebuah dusun di...
Jaka Budug adalah seorang pemuda yatim-piatu nan miskin, Ia mengidap penyakit budug (penyakit kudis). Oleh karena itu ia dipanggil dengan nama Jaka Budug. Namun walaupun begitu, Jaka Budug berhasil menikahi seorang putri raja. Bagaimana Jaka Budug dapat menikahi putri raja itu? Ikuti ceritanya dalam kisah Jaka Budug dan Putri Kemuning berikut ini! * * * Alkisah, di daerah Ngawi, Jawa Timur, tersebutlah seorang raja bernama Prabu Aryo Seto yang bertahta di Kerajaan Ringin Anom. Prabu Aryo Seto adalah seorang raja yang adil dan bijaksana. Ia mempunyai seorang putri yang rupawan bernama Putri Kemuning. Sesuai namanya, tubuh sang Putri sangat harum bagaikan bunga kemuning. Suatu hari, Putri Kemuning tiba-tiba terserang penyakit aneh. Tubuhnya yang semula berbau harum, tiba-tiba mengeluarkan bau yang tidak enak. Melihat kondisi putrinya itu, Sang Prabu menjadi sedih karena khawatir tak seorang pun pangeran atau pemuda yang mau menika...
Ruwatan, sebagai salah satu warisan upacara tradisional Jawa sampai sekarang masih terlestarikan. Terlestarikannya upacara ini oleh karena keberadaaannya memang dianggap masih bermanfaat bagi pelestarinya. Lepas dari itu, menurut beberapa ahli Ruwatan semula berkembang di dalam suatu cerita Jawa kuno yang pada pokoknya memuat masalah penyucian. Penyucian ini menyangkut pembebasan para dewa yang terkena kutukan atau tidak suci (diturunkan derajatnya) menjadi binatang, raksasa, manusia, dan sebagainya. Ruwatan ini dilakukan untuk membebaskan dewa-dewa bernoda itu agar menjadi dewa kembali. Ruwat juga sering diartikan sebagai upaya untuk mengatasi atau menghindarkan sesuatu kesulitan (batin) yang mungkin akan diterima seseorang di dalam mengarungi kehidupannya. Ruwatan biasanya selalu diikuti dengan pertunjukan wayang kulit yang mengambil lakon tertentu (misalnya Murwakala atau Sudamala). Munculnya Ruwatan juga disebabkan oleh adanya keyakinan bahwa manusia yang dianggap cacat...
Pada zaman dahulu kala, di lereng Gunung Lawu bagian timur, hiduplah sepasang suami istri bernama Kiai Pasir dan Nyai Pasir. Mereka tinggal di sebuah pondok kecil terbuat dari anyaman bambu beratapkan dedaunan. Mereka hanya tinggal berdua karena selama bertahun-tahun menikah tidak dikaruniai seorang anak pun. Tempat tinggal mereka juga sangat terpencil, sangat jauh dari permukiman warga. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, mereka menanam umbi-umbian di sekitar pondok. Sayuran dan buah-buahan didapat dengan mudah di hutan sekitar. Kadang-kadang, Kiai Pasir berburu binatang untuk lauk. Daging binatang dikeringkan sehingga dapat disimpan untuk waktu lama. Kadang-kadang saja, Kiai Pasir pergi ke pasar desa yang terdekat untuk menukar barang yang tidak ada di lereng gunung, seperti garam dan beras. Barang-barang dari gunung yang laku ditukar dengan bahan makanan adalah kayu bakar. Untuk itu, Kiai Pasir rajin mengumpulkan kayu bakar, baik yang berupa ranting-ranting maupun kayu...
Indonesia pada masa lampau merupakan wilayah yang luas dan terdiri dari puluhan kerajaan. Kehidupan keluarga kerajaan mempunyai pesan moral yang baik untuk direnungkan. Bersama blog The Jombang Taste, penulis mengajak Anda mengikuti cerita legenda Bondhan Kejawan dari Provinsi Jawa Timur. Di wilayah Jawa Timur terdapat kerajaan-kerajaan yang berkembang menjadi pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan. Salah satu kerajaan terbesar di Jawa Timur adalah Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit waktu itu sangat terkenal. Pengaruh Kerajaan Majapahit cukup luas meliputi seluruh wilayah Nusantara, bahkan juga banyak dikenal oleh mancanegara. Kerajaan Majapahit terletak di daerah kota Mojokerto sekarang ini. Mojokerto merupakan salah satu kota kabupaten dari Karesidenan Surabaya. Anda dapat mengikuti sejarah perkembangan Kerajaan Majapahit dari masa ke masa di Pusat Informasi Majapahit (PIM) atau lebih dikenal sebagai obyek wisata Museum Majapahit di Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Di anta...