jawa tengah
371 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
6_Rumah Adat Atakkae
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Perumahan adat Attakkae terletak di pinggiran Danau Lampulung, kelurahan Attakkae, Kecamatan tempe tiga kilometer sebelah timur Kota Sengkang. Kawasan rumah adat ini dibangun pada tahun 1995. Di dalam kawasan perumahan adat ini terkumpul rumah-rumah adat tradisional dari berbagai kecamatan di Kabupaten Wajo.  Dari keseluruhan rumah, ada satu rumah yang lebih besar dari yang lain. Rumah ini dijuluki istana Saoraja La Tenribali. Rumah adat ini terdapat tepat di sebelah Danau Lampulung. Yang menarik, rumah adat terbesar ini memiliki 101 buah tiang yang masing-masing memiliki berat 2 ton. Tiang-tiang tersebut terbuat dari kayu Ulin yang didatangkan khusus dari Kalimantan. Masing-masing tiang memiliki garis tengah 0,45 meter dan tinggi dari tanah ke loteng 8,10 meter. Total ukuran Saoraja ini adalah panjang 42,20 meter, lebar 21 meter dan tinggi bubungan 15 meter. Saat ini, perumahan adat Attakkae digunakan sebagai tempat pelaksanaan pameran, semnar dan atraksi budaya permai...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
6_Mitos Kalelawar Soppeng
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

SOPPENG, KOMPAS.com  — Kelelawar atau kalong lazimnya dapat ditemui di goa atau hutan lebat yang gelap. Namun, jika Anda berwisata ke Kabupaten Soppeng, Anda dapat melihat kumpulan hewan nokturnal tersebut berkeliaran di pusat kota, Watansoppeng, yang merupakan ibu kota Kabupaten Soppeng. Ribuan kelelawar tersebut bergelantungan di banyak pohon asam sekitar pusat kota. Mereka berkelompok menguasai masing-masing pohon asamnya tanpa canggung oleh lalu lalang kendaraan bermotor dan sibuknya kota. Tak heran, Soppeng dijuluki “Kota Kalong”. Ketika sore hari, kota pun diramaikan dengan suara kelelawar. Mereka bangun dan bersiap untuk melakukan aktivitas pada malam hari. Anda akan melihatnya beterbangan dengan latar matahari terbenam. Uniknya jika diamati, tak ada buah-buahan di sepanjang kota yang dimakan kelelawar. Bahkan, buah asam yang pohonnya menjadi tempat tinggal ribuan kelelawar tesebut seperti tak disentuh para kelelawar. Ada se...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
6_Aru Tubaranina Gowa
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sulawesi Selatan

BISMILLAHI RAKHMANIR RAKHIM   ATTA .............. KARAENG TABE' KIPAMMOPPORANG MAMA' RIDALLEKANG LABBIRITTA RISA'RI KARATUANTA RIEMPOANG MATINGGITA               INAKKE MINNE, KARAENG             LAMBARA TATASSA'LA'NA GOWA NAKAREPPEKANGI SALLANG, KARAENG PANGNGULU RI BARUGAYA NAKATEPOKANGI SALLANG KARAENG PASORANG ATTANGNGA PARANG             INAI- INAIMO SALLANG, KARAENG             TAMAPPATTOJENGI TOJENGA             TAMAPPIADAKI ADAKA   KUSALAGAI SIRINNA KUISARA PARALLAKKENNA               BERANGJA KUNIPATEBBA     &n...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
6_Mappatetton Bola
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Era sekarang kebiasaan masyarakat selalu menjadi hal menarik untuk dilihat bahkan dituliskan sekalipun, apalagi jika adat istiadat yang masih terjaga sampai saat ini. Kabupaten Barru memiliki tipe masyarakat yang majemuk dan terbuka dalam kehidupan masyarakat yang memiliki bangunan rumah panggung (rumah kayu) sangat khas juga di Sulawesi Selatan. Sejarah memang tidak pernah terlepas dari kebiasaan masyarakat. Seperti yang diketahui Kabupaten Barru sendiri mempunyai sisi sejarah dan kebudayaan yang sangat kuat dimulai dari sistem kerajaan sampai bentuk kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing masyarakatnya. Dari berbagai kerajaan yang menyatu hingga terbentuk Kabupaten Barru sehingga tidak jarang kita lihat rumah yang berbentuk besar seperti dikenal dengan sebutan Sao Raja yang salah salah satunya ada di Lapinceng kecamatan Balusu. Tipe rumah Bugis itu sendiri terbagi dua tipe yaitu rumah Sao Raja ( Salassa ) dan Bola. Saoraja adalah rumah besar yang ditempati oleh keturunan R...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
6_Asal Mula Gunung Lompo Battang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

E rang, bocah lelaki berumur 7 tahun, seperti dipaku pada tempatnya berdiri. Rambut halus ditengkuknya meremang. Keringatnya mengucur deras. Tepat didepan matanya. Peristiwa mengerikan terjadi kurang dari selompatan kaki orang dewasa dari tempatnya berdiri. Sosok raksasa setinggi seratus langkah mendengus lencang. Nafas yang keluar dari hidungnya menggoyangkan semak belukar dimana Erang bersembunyi. Mulut raksasa itu mengecap-ngecap. Ia baru saja menelan ibu bapak Erang sekaligus. Purnama hari keempat belas. Dibelahan dunia yang lain sedang bersuka cita memandang keindahan bulan. Tapi disini, disebuah desa tempat keluarga Erang bermukim, purnama sepuluh tahun sekali adalah pertanda malapetaka. Raksasa kejam yang berdiam dihutan menjadikannya jadwal berburu manusia di desa Erang. Erang tak kuasa menahan tangis. Kesedihannya tak tertanggungkan lagi. Ibu bapaknya, belahan jiwanya, telah pergi meninggalkan dirinya. Erang memandang pilu kearah rumahnya. Kondisinya memprihatinkan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Sawerigading
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Sawerigading adalah Putra Raja Luwu Batara Lattu’, dari Kerajaan Luwu Purba, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dalam bahasa setempat, sawerigading berasal dari dua kata, yaitu sawe yang berarti menetas (lahir), dan ri gading yang berarti di atas bambu betung. Jadi, sawarigading berarti keturunan dari orang yang menetas (lahir) di atas bambu betung. Menurut cerita, ketika Bataraguru (kakek Sawerigading yang merupakan keturunan dewa) pertama kali diturunkan ke bumi, ia ditempatkan di atas bambu betung. Sawerigading mempunyai saudara kembar perempuan yang bernama We Tenriabeng. Namun, sejak kecil hingga dewasa mereka dibesarkan secara terpisah, sehingga mereka tidak saling mengenal. Suatu ketika, saat bertemu dengan adik kandungnya itu, Sawerigading jatuh cinta dan berniat untuk melamarnya. Berhasilkah Sawerigading menikahi We Tenriabeng, saudara kandungnya itu? Kisah selengkapnya dapat Anda ikuti dalam cerita Sawerigading berikut ini. * * * Alkisah, di daerah Luwu, Sulawesi...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_La Kuttu-kuttu Paddaga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

La Kuttu-kuttu Paddaga adalah nama seorang pemuda yang gagah dan tampan. Ia adalah seorang yang sangat ahli bermain sepak raga, sebab pekerjaannya setiap hari tiada lain hanyalah bermain sepak raga bersama teman-temannya. Pada suatu hari ia diajak oleh teman-temannya bertandang ke desa tetangga untuk bermain sepak raga melawan para pemuda di sana. Dan, secara kebetulan lapangan yang digunakan untuk bermain berada di dekat rumah seorang gadis penenun. Setelah beberapa lama bermain, La Kuttu-kuttu Paddaga merasa haus. Oleh karena rumah yang terdekat adalah rumah sang Gadis Penenun, maka ia segera menuju ke sana dengan maksud hendak meminta air minum. Setelah naik ke rumah dan bertemu dengan Sang Gadis yang sedang menenun di Serambi. La Kuttu-kuttu Paddaga lalu berkata, bolehkah saya meminta air barang seteguk?" Si Gadis yang waktu itu kebetulan sedang sendiri, segera menjawab, "maaf langsung ambil sendiri saja di dapur. Saya belum bisa keluar dari alat tenun ini, sebab benan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Tongkonan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Rumah adat Toraja atau tongkongan mempunyai ciri unik yaitu terbuat dari 100% material kayu yang berbentuk panggung serta atap dilapisi ijuk berwarna hitam dengan desain melengkung menyerupai bentuk perahu telungkup. Pada kolong rumah umumnya digunakan untuk kandang kerbau sehingga atap rumah yang didesain melengkung sering disebut seperti tanduk kerbau. Sekilas rumah adat ini lebih mirip rumah gadang di Sumatera. Rumah Tongkonan biasanya berdiri berjajar mengarah ke utara. Rumah yang mengarah ke utara terutama bentuk atap yang meruncing keatas sekaligus melambangkan para leluhur masyarakat Toraja yang dipercaya berasal dari arah utara. Jadi jika adal penduduk yang meninggal mereka percaya arwahnya akan berkumpul dengan leluhur mereka di utara. Tongkonan adalah rumah tradisional masyarakat Toraja. Terdiri dari tumpukan kayu yang dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Kata “tongkonan” berasal dari bahasa Toraja yang berarti tongkon ”duduk&r...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Makam Raja-raja La Tenri Ruwa
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

ompleks makam para Raja-Raja ini merupakan salah satu bukti Kejayaan Bantaeng dimasa lalu dengan latar belakang sejarah bahwa Bantaeng merupakan Daerah kawasan para Raja-Raja atau lebih dikenal sebagai Karaengna Bantaeng. Kawasan ini terletak di tengah kota Kabupaten Bantaeng tepatnya di Lingkungan Lembang Cina Keurahan Pallantikang Kecamatan Bantaeng, sekitar 50 meter, untuk menuju kawasan ini kita bisa jalan kaki atau naik kendaraan. Sebelah timur kompleks makam ini terdapat Sungai Calendu yang bersambungan langsung ke laut, dalam kawasan makam in terdapat taman, jalan setapak, kolam, kursi taman, ruang informasi, kamar mandi dan WC, serta ruang tempat beristirahat. Makam Raja-Raja Bantaeng ini lebih dikenal dengan Makam Raja-Raja La Tenri Ruwa, nama in diambil dari seorang tokoh sejarah yaitu La Tenri Ruwa yang makamnya ada dalam kompleks tersebut. LaTenri Ruwa adalam nama Raja Bone ke - 11, ia pertama menerima ajakan dari Raja Gowa ke - 14 Mangerangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddi...

avatar
Rizki Azizah