Asal usul Si Opat Pisoran Jika dirunut dari si Raja BatakÃâàmaka Si Opat Pusoran berada pada keturunan (sundut) kedelapan:Si Raja Batak--Raja Isumbaon--Tuan Sorbadibanua alias SisuannÃâà--Siraja Sobu alias Toga Sobu--Hasibuan --ÃâàGuru Mangaloksa--Si Opat Pusoran.id.m.wikipedia.org/wiki/Si Opat Pusoran Sejarah Arti Istilah Si Opat Pisoran Dalam perjalanan ke pengungsian bersama mertuanya, Guru Mangaloksa meminta izin kepada mertuanya untuk kembali ke kampung untuk melihat keadaan, dan mertuanyapun merestui. Dalam perjalanan, pas di tepi aek situmandi, anak pertama guru Mangaloksa pun lahir. Anak itu diberi nama Si Raja Nabarat (Hutabarat), na barat artinya yang berlawanan. Saat itu Guru Mangaloksa menyadari perbuatannya terhadap mertua (hula-hula) bahwa itu sebenarnya bertentangan. Kemudian lahirlah anak...
(sumber : google) Partukkoan - Samosir Suku Batak memiliki banyak keanekaragaman budaya di dalamnya. Nilai-nilai seni dalam budaya batak juga cukup unik. Namun ternyata, selain budaya, batak juga memiliki banyak jenis makanan kuliner yang luar biasa nikmatnya. Demikian kata N. Pela Br. Nadeak seorang pedagang makanan kuliner di pangururan samosir. Disebutkannya, Ada banyak makanan andalan batak, misalnya Ikan Arsik, Manuk Na Pinadar, Pohul-Pohul, Mi Gomak, Lappet, Ikan Bakar dan banyak lagi. Akan tetapi saat ini, ada makanan kuliner yang sejak dahulu ada kini sudah jarang ditemukan. Makanan itu adalah "kue panungkup". "Untuk makanan kuliner yang satu ini sudah jarang ditemukan, bahkan sangat jarang. Padahal dulu, Panungkup termasuk kue andalan dan juga sering menjadi makanan serapan pagi orang batak." ucap Boru Nadeak. Diteruskannya, Kue Panungkup merupakan salah satu makanan yang sangat diminati. Bahan baku alaminya membuat makanan tersebut menjadi sebuah ciri khas d...
Soursop, buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo. Tapi kenapa kita tidak tahu? Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia. Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini. Pohonnya rendah, di tanah Batak (TOBA-Porsea) di namai "Durian Naropang" bahasa Inggrisnya "Soursop", di Indonesia secara umum dikenal buah Sirsak. Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau di...
Hukum adat dirumuskan dan disyahkan dalam upacara yang disebut Fondrakö. Pesta hukum itu secara periodis dibaharui. Hukum adat ( fondrakö) tersebut disahkan dan ditetapkan dengan sumpah kutuk. Orang yang melanggar hukum itu dikutuki ( larakö) . Kerasnya hukuman tergantung dari apa pelanggaran yang dilakukan. Untuk setiap pelanggaran ada hukuman khusus. Hukuman bisa berkisar dari membayar denda ke penghukuman mati. Denda bisa dibayar dengan beras, daging babi atau emas. Hukuman mati bisa dilakukan oleh penembakan, tenggelam atau dengan pedang. Hukuman mati bisa diubah untuk kehidupan dalam perbudakan jika denda yang besar dibayar, atau jika terpidana diampuni oleh bangsawan. sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/
Ini adalah simbol biasa dalam budaya Nias. Ini melambangkan bagian dalam buah. Ada segmen yang berbeda, tapi kulit luar memegang itu bersama-sama, seperti budaya orang Nias. Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/
Bintang yang terlihat seperti bunga. Melambangkan kekayaan dan karakter yang baik. Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/
Sisir melambangkan bangsawan wanita yang terawat. Simbol sisir ini sering dikombinasikan dengan simbol-simbol lainnya. Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/
Ukiran kayo menggabungkan beberapa simbol dari budaya Nias. Ukiran ini di tempatkan di dinding ruang utama di rumah rajah desa (Omo Sebua) Sumber: http://www.museum-nias.org/istiadat-nias/