minangkabau
541 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pacu Itiak
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Barat

  Pacu itiak  adalah olahraga tradisional asli Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang sudah dijadikan tradisi sejak tahun 1028. Pacu itiak diklaim sebagai satu - satunya di dunia. Olahraga ini bermula dari masyarakat di kanagarian Aur Kuning, Sicincin, dan Padang Panjang yang memelihara itiak sambil bertani. Itiak tidak hidup di kandang saja melainkan di gembala di sawah-sawah mereka. Saat menghalau itiak dari arah atas ke bawah, maka ada kecenderungan itiak untuk tidak semata berjalan atau berlari, mereka terbang laying ke arah bawah. Dari sinilah muncul ide untuk melangsungkan  pacu itiak . Masyarakat Limapuluh Kota mulai melatih para itiak untuk dapat terbang tinggi dan kemudian diikutsertakan dalam ajang lomba  pacu itiak  yang diselenggarakan guna menghilangkan kejemuan dan kepenatan para petani. Dari waktu ke waktu berbagai cara dilakukan guna membuat itiak dapat terbang di daerah dataran, bukan dari daerah yang tinggi ke daerah rendah....

avatar
Trisony srg
Gambar Entri
Adat Pernikahan Suku Muna
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Perkawinan dalam masyarakat Muna sangat unik yang berbeda dengan Suku lainnya di Indonesia. Sistem perkawinan ini telah ada semenjak dahulu kala sebelum masuknya agama Islam di Muna. Setelah datangnya Islam dan diterimanya agama ini oleh seluruh rakyat Muna, sistem perkawinan yang dahulunya tetap tidak berubah terutama yang berhubungan dengan masalah mahar (mas kawin). Yang berubah hanyalah proses ijab kabul-nya saja yang mengikuti ajaran Islam sebagai perkawinan dalam Islam. Pada suatu ketika salah seorang Cucu Raja La Ode Husein (La Ode Husein bergelar Omputo Sangia) yang bernama Wa Ode Kadingke (Putri La Ode Zainal Abidin yang menjadi Kapitalau Lasehao, mungkin semacam Adipati di Jawa) menikah dengan orang Asing (Suku Bugis). Perkawinan tersebut ditantang keras oleh Raja Muna yang saat itu bernama La Ode Sumaili yang tidak lain adalah saudara sepupu Wa Ode Kadingke. Alasan Raja menentang perkawinan tersebut adalah bertentangan dengan syariat Islam. Akan tetapi Wa Ode Kadin...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Rumah Lontik
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Rumah Lancang atau Pencalang merupakan nama salah satu Rumah tradisional masyarakat Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Selain nama Rumah Lancang atau Pencalang, Rumah ini juga dikenal dengan sebutan Rumah Lontik. Disebut Lancang atau Pencalang karena bentuk hiasan kaki dinding depannya mirip perahu, bentuk dinding Rumah yang miring keluar seperti miringnya dinding perahu layar mereka, dan jika dilihat dari jauh bentuk Rumah tersebut seperti Rumah-Rumah perahu (magon) yang biasa dibuat penduduk. Sedangkan nama Lontik dipakai karena bentuk perabung (bubungan) atapnya melentik ke atas, yang melambangkan bahwa pada awal dan akhir hidup manusia akan kembali kepada penciptanya. Rumah lontik yang dapat juga disebut rumah lancang karena rumah ini bentuk, ciri atapnya melengkung keatas, agak runcing seperti tanduk kerbau. Sedangkan dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu atau lancang. Hal itu melambangkan penghormatan kepada Tuhan dan sesama. Rumah adat lon...

avatar
Oase
Gambar Entri
5_Cerita Puti Jailan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Cerita Puti Jailan ~ Kaba Puti Jailan adalah suatu kaba (sastra lisan) yang sangat digemari oleh rakyat/penduduk di daerah Pasaman Bagian Barat, kaba ini adalah cerita legenda yang terjadi di Pasaman Barat pada masa dahulu kala yang mengandung nasehat-nasehat terhadap pemuda - pemudi dan terhadap orang tua yang mempunyai sifat-sifat tamak akan kekayaan dan kekuasaan. Kaba ini sampai saat sekarang belum sempat disalin orang ke dalam buku, sehingga kaba ini berkembang hanya dari mulut - ke mulut saja. Satu-satunya orang yang betul-betul dapat mengabakan kaba ini hanyalah bapak Matsadin gelar Si. Kebetulan berasal dari Simpang Tonang Pasaman, yang pada saat inii telah berumur 58 tahun. Beliau mulai berumur 15 tahun yaitu 43 tahun yang lalu telah mulai menjadi tukang kaba, dari satu tempat ke tempat lain dalam daerah Kabupaten Pasaman, sehingga kaba Puti Jailan ini telah hafal diluar kepala sebaik-baiknya bagi beliau, kaba ini dikabakan diiingi dengan pukulan gendang yang sekaligus...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pernikahan Adat Rejang Bengkulu
Ritual Ritual
Bengkulu

Perkawinan merupakan bagian dari ritual lingkaran hidup di dalam adat istiadat Suku Bangsa Rejang di Bengkulu. Suku Bangsa Rejang pada dasarnya hanya mengenal bentuk Kawin Jujur. Akan tetapi dalam perkembangan kemudian, muncul pula bentuk Kawin Semendo yang disebabkan karena pengaruh adat Minangkabau dan Islam (Abdullah Siddik, 1980:153). Kawin Jujur merupakan bentuk perkawinan eksogami yang dilakukan dengan pembayaran (jujur) dari pihak pria kepada pihak wanita (Hilman Hadikusumo, 2003:73). Kawin Jujur merupakan bentuk perkawinan yang menjamin garis keturunan patrilinel (garis bapak) (Abdullah, 1980:386). Dengan dibayarkannya sejumlah uang maka pihak wanita dan anak-anaknya nanti melepaskan hak dan kedudukannya di pihak kerabatnya sendiri dan dimasukkan ke dalam kerabat dari pihak suami. Kawin Jujur juga mengharuskan pihak perempuan mempunyai kewajiban untuk tinggal di tempat suami, setidak-tidaknya tinggal di keluarga suaminya (Abdullah, 1980:224). Kawin Semendo adalah ben...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tunggu Tubang Jeme Semende
Ritual Ritual
Lampung

Perihal harta waris dalam agama Islam mendapat tempat yang layak. Bahkan, pengajaran soal ini merupakan salah satu bagian yang wajib dipelajari kaum muslimin Perihal waris yang merupakan salah satu hal yang rumit ini memang semestinya dipahami dengan baik. Sebab terkadang kita mendengar bahwa ada keluarga yang sampai ribut karena bertengkar soal harta warisan. Soal aturan dalam Islam bahwa laki-laki mendapatkan setengah dari harta, juga sering menjadi titik picu rumah tangga bertengkar. Apalagi jika anak dari ahli waris sudah berkeluarga. Hasutan dari pihak istri dan tuntutan anak-anak akan makin menambah runyam permasalahan.Dalam konteks ini, dalam ada istiadat orang Semende, ada yang namanya tunggu tubang. Tunggu tubang ini merupakan sistem kekeluargaan di mana hal untuk menjadi pewaris jatuh kepada pihak perempuan tertua. Ini disebabkan adat Semendo menganut garis keturunan dari pihak ibu atau yang disebut matrilineal. Misalnya, seorang ayah memiliki tiga anak. Anak pertama atau...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Prosesi Pernikahan Pengantin Koto Gadang
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Secara garis besar, tradisi pengantin Koto Gadang punya kesamaan dengan etnik Minangkabau umumnya. Hanya saja, prosesi pengantin Koto Gadang lebih simpel. Simak tata cara dan tradisi pernikahan secara adat Nagari Koto Gadang berikut ini. Mencari Jodoh  Ketika si gadis menginjak dewasa, membuat kedua orang tua beserta kerabat gadis tersebut mulai memilih dan mencarikan calon untuk si gadis.  Di saat yang tepat mereka berkumpul dan bermusyawarah di rumah ibu si gadis, dihadiri oleh ayah, ibu dan m amak-mamak  (paman-paman) serta saudara perempuan ibu lainnya. Musyawarah dan pembicaraan untuk mencarikan calon buat si gadis biasanya dilakukan secara ‘rahasia’ pada malam hari, sekitar selesai shalat Maghrib atau Isya. Dengan maksud agar tetangga dan masyarakat lain tidak mengetahuinya. Maresek-resek Setelah calon jodoh yang sekiranya sesuai telah mereka temukan, maka langkah selanjutnya adalah  maresek-resek  atau penjajakan. Biasanya...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Suntiang
Ornamen Ornamen
Sumatera Barat

Dalam  pesta pernikahan   adat   Minangkabau , ada beberapa benda yang menjadi ciri khas. Mulai dari baju kurung, hingga  suntiang  yang merupakan  hiasan  cantik di atas kepala  Anak Daro  (pengantin perempuan). Makna Suntiang Suntiang dalam adat Minang sekaligus menjadi lambang beratnya tanggung jawab yang akan diemban seorang perempuan setelah menikah. Suntiang berasal dari daerah Padang dan Pariaman. Hiasan yang diletakkan di atas kepala pengantin perempuan ini memiliki tingkatan lebih dari satu dan jumlahnya harus ganjil. Rata-rata masyarakat Minangkabau menggunakan suntiang tujuh tingkat untuk hiasan kepala pengantin perempuan, tapi ada pula yang lebih. Sedangkan tingkatan yang lebih sedikit digunakan untuk hiasan kepala pasumandan atau pendamping pengantin perempuan, disebut juga sebagai suntiang ketek. Berbeda di Tiap Daerah Semua masyarakat Minang memang menggunakan suntiang untuk upacara pernikahan adat m...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Kisah Asal Mula Nama Meulaboh
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Kisah Asal Mula Nama Meulaboh   -Meulaboh adalah ibukota kabupaten aceh barat saat ini yang berada di pantai barat aceh. Nama meulaboh sendiri memiliki kisahnya tersendiri sehingga dikenal sampai saat ini. menurut cerita yang turun temurun meulaboh dikenal dengan negeri pasir karam. Orang-orang dari minangkabu yang lari dari negerinya membuka perkebunan di daerah itu menjadi maju Menurut H M Zainuddin dalam buku tarikh aceh dan nusatara(1961) asal mula meulaboh adalah negeri pasir karam yang dibangun pada masa sultan saidil mukammil(1588-1604). Sewaktu masa pemerintah sultan iskandar muda (1607-1636) kerajaan tersebut ditambah pembangunannya. Dinegeri meulaboh dibuka perkebunan lada namun tidak begitu berkembang karena kalah saing dengan dengan negeri singkil yang lebih maju karena banyak kapal dagang yang singgah di singkil untuk mengambil muatan kemenyan dan kapur barus. Pada masa sultan Djamalul Alam pembangunan semakin ditingkatkan. Pekerja yang didatangka...

avatar
Deni Andrian