Pacu itiak adalah olahraga tradisional asli Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang sudah dijadikan tradisi sejak tahun 1028. Pacu itiak diklaim sebagai satu - satunya di dunia. Olahraga ini bermula dari masyarakat di kanagarian Aur Kuning, Sicincin, dan Padang Panjang yang memelihara itiak sambil bertani. Itiak tidak hidup di kandang saja melainkan di gembala di sawah-sawah mereka. Saat menghalau itiak dari arah atas ke bawah, maka ada kecenderungan itiak untuk tidak semata berjalan atau berlari, mereka terbang laying ke arah bawah. Dari sinilah muncul ide untuk melangsungkan pacu itiak. Masyarakat Limapuluh Kota mulai melatih para itiak untuk dapat terbang tinggi dan kemudian diikutsertakan dalam ajang lomba pacu itiak yang diselenggarakan guna menghilangkan kejemuan dan kepenatan para petani.
Dari waktu ke waktu berbagai cara dilakukan guna membuat itiak dapat terbang di daerah dataran, bukan dari daerah yang tinggi ke daerah rendah. Upaya tersebut akhirnya berhasil. Keseriusan masyarakat kota Payakumbuh akhirnya membuat olahraga ini tidak semata dilakukan di sawah atau dataran biasa melainkan dalam sebuah gelanggang. Di kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh kota saat ini sudah terdapat 11 gelanggang.
Olahraga ini juga ditekuni secara profesional, hal ini terbukti dari adanya persatuan olahraga pacu itiak (PORTI). Di kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh kota, PORTI diketuai oleh Dt. Parmato Alam yang lebih dikenal sebagai Ketua Round Bond. Anggotanya tersebear di 11 kenagarian. Pembinaan Round Bond saat ini berada di Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh memberikan dana pembinaan sebesar Rp. 2.500.000,- per gelanggang, sementara itu Dinas Pariwisata Kabupaten Limapuluh Kota memberikan dana untuk pembinaan sejumlah Rp. 1.000.000,- per gelanggang setiap tahunnya.
Itiak yang dijadikan itik pacuan memiliki kriteria khusus yakni warna paruh dan kaki harus sama, mata dengan alis memiliki jarak yang tipis, berleher pendek, sayapnya tidak boleh berpilin tetapi harus lurus dan mengarah ke atas, jumlah giginya ganjil, ujung jarinya ada sisik kecil, memiliki badan yang pajang (seperti jantung), serta berusia 4 sampai 6 bulan.
Harga satu ekor itiak pacuan adalah Rp. 100.000 hingga > Rp. 1.000.000,-. Banyaknya peminat itiak pacu membuat masyarakat di 3 kenagarian melakukan pembibitan itiak sehingga budaya pacu itiak dapat mengakar lebih dalam dan tidak tergezer oleh perkembangan zaman. Merekapun tidak pernah keberatan untuk berbagi ilmu terhadap orang yang berniat untuk belajar untuk melatih itiak agar bisa menjadi itiak pacuan.
Sebelum itiak mengikuti pacuan, maka itiak terlebih dahulu diberi nomor peserta. Nomor tersebut dipasangkan di paruh itik. Pacu itiakbisa jadi sebuah pacuan yang dalam imajinasi kita itiak disusun berbaris kemudian dihalau untuk dia kemudian berlari menuju garis finish. Namun sayang imajinasi tersebut belumlah tepat. Pacu itiakadalah sebuah pacuan di mana itiak dipegang oleh para pemilik itiak untuk kemudian dilemparkan tinggi melambung ke udara.
Setelah itiak dilepaskan, maka itiak-itiak tersebut akan terbang menuju garis finish. Meskipun itiak dikenal sebagai hewan yang jarang terbang, ternyata ini tidak menafikan kemampuannya untuk terbang jauh. Itiak ternyata mampu terbang hingga jarak tempuh dua kilometer lho. Seperti halnya orang pacu lari, pacu itiak pun memiliki jarak terbang yang sudah dibuat dalam beberapa pilihan, yakni mulai dari 800 m hingga 2000 m. Penilaian dilakukan yakni dengan melihat itiak yang mampu terbang di atas jalur yang telah ditentukan dan mampu mencapai garis finish paling cepat. Unik bukan?
Ternyata Minangkabau tidak saja menjadi negeri yang populer dengan makanannya yang pedas namun lezat, pemandangan alam yang spektakuler, budaya matrilinialnya yang unik, masyarakatnya yang pintar dagang, tetapi juga oleh sejumlah olahraga tradisionalnya. So, mari kenali negeri kita lebih dekat sehingga tumbuh rasa cinta terhadap budaya dan bangsa sendiri.
Sumber: https://www.kompasiana.com/ariname/pacu-itiak-tradisi-unik-dari-minangkabau_5510e203a33311a32dba98fb
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...