 
            Perjalanan suci Geria, I Made (2017) Perjalanan suci. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta, 01-26. Text RP_SRIWIJAYA.pdf Download (4MB) Abstract Perjalanan Suci untuk menemukan kisah purna Kadatuan Sriwijaya, akhirnya memang lebih merupakan sebuah perambahan. Justru itulah yang membuatnya sangat menantang Item Type: Book Subjects: Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi Pendidikan > Kebudayaan > Nilai Budaya Pendidikan > Kebudayaan > Cagar Budaya Pendidikan > Kebudayaan > Candi Pendidikan > Kebudayaan > Warisan budaya Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeo...
 
                     
            Suku banga Besemah mendiami wilayah administratif Kota Pagaralam Provirni Sumatera Selatan. Wilayah ini hanya sebagai batasan administratif dalam wilayah kebudayaan Besemah. Meskipun demikian, masyarakat umum telah mempersempit wilayah Besemah hanya sebatas daerah adminis tratif saat ini, padahal hila dilihat dari aspek sejarah, penyebaran kebudayaan Besemah sudah mencakup berbagai daerah adminis tratif baik di Provinsi Sumatera Selatan maupun di Provinsi Bengkulu. Penyebaran ini juga diikuti dengan perubahan identitas dengan membentuk sebuah suku bangsa bam mauptm dengan tetap mempertahankan identitasnya. Suku bangsa Semende di Kabupaten Muara Enim dianggap sebagai suku bangsa baru yang dibentuk dari suku bangsa Besemah. Penyebaran lainnya hingga di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu namun dengan beherapa atribut budaya Besemah yang sudah berubah. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/10882/
 
                     
            Koleksi kain wastra Triani Rudiantara merupakan kain songket dengan warna dasar merah dan bermotif yang di dominasi warna emas Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang. Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas. Selain itu, menurut sementara orang, kata songket juga mungkin berasal dari kata songka, songkok khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya kebiasaan menenun dengan benang emas dimulai. Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepoto...
 
                     
            Candi Jepara berada di Desa Jepara, Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provonsi Sumatera Selatan. Jauh di daerah hulu Sungai Komering, pada jarak sekitar 700 meter dari tepi Danau Ranau, di Desa Jepara ditemukan runtuhan bangunan candi yang dibuat dari batu andesit. Runtuhan bangunan kuno itu terletak pada kebun kopi yang letaknya di sebelah barat desa. Untuk mencapai lokasi tidak sulit, karena sudah ada jalan beraspal yang menghubungkan Kota Baturaja dan Daerah Wisata Danau Ranau.. Candi JeparaCandi Jepara untuk kali pertama dilaporkan penemuannya oleh seorang controllir Belanda beranama G.A. Schouten (NBG 1885:52-53). Dalam laporannya disebutkan bahwa Candi Jepara dibuat dari batu alam dan berukuran 8,1 x 9,6 meter. Di sekitar runtuhan bangunan masih merupakan semak belukar, dan di antara rimbunan semak terdapat batu-batu candi. Candi ini juga terdapat dalam Oudheidkundige Verslag pada 1914 yang menyebutkan adanya candi batu di Desa Jepara di tepi Danau Rana...
 
            Komering adalah salah satu suku yang mendiami provinsi Sumatera Selatan yang banyak bermukim di sepanjang sungai Komering dan juga beberapa tempat lainnya di Sumatera Selatan. Ada beberapa kebudayaan yang sampai sekarang dipegang oleh orang-orang komering, salah satunya adalah pernikahan adat suku komering. Adat pernikahan merupakan salah satu kebudayaan yang hampir dimiliki oleh semua suku di Indonesia, suku komering tidak terkecuali. Dalam pernikahan di suku komering, terdapat berbagai prosesi yang harus dilakukan. Prosesi pertama yang dilakukan adalah arak-arakan bagi pasangan pengantin atau yang bisa disebut Mungian Nyumbah. Arak-arakan biasanya dilakukan dengan mengadakan pawai atau berjalan kaki secara ramai-ramai, yang biasanya dilakukan oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, pejabat daerah, bujang gadis, tamu undangan, dan tak lupakedua belah pihak keluarga pengantin. Prosesi arak-arakan dilakukan dengan didampingi oleh berbagai iringan seperti musik tradisional komering, Pende...
 
                     
            " Mencari Ibu Kota Sriwijaya Adnan, Mekka Syed Nury M. (2018) Mencari Ibu Kota Sriwijaya. Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Palembang. [img] Text Sriwijaya LENGKAP LOW (1).pdf Download (17MB) | Preview Abstract Pembicaraan dan perdebatan tentang lokasi Ibu Kota Sriwijaya, tidak pernah usai. Para ahli beradu argumen sesuai dengan pendapatnya masing-masing bersumber dari data yang dimilikinya. Silang pendapat merupakan kelaziman dalam dunia ilmu pengetahuan, termasuk arkeologi. Temuan data baru bisa menjadi pintu masuk untuk memperkuat bahkan merubah hipotesis atau pendapat yang pernah ada. Hasil penelitian terakhir atau data terbaru selalu dinanti para peneliti. Sebagai sebuah kerajaan yang pernah berjaya di belahan barat Nusantara, Sriwijaya mewarnai sejarah panjang Nusantara (Indonesia). Keberadaan Kerajaan (Kedatuan) Sriwijaya tidak diragukan lagi oleh para ahli. Pertanyaan yang selalu mengemuka di tengah-tengah masyarakat adalah dimanakah ibu kotanya? Rupanya pertan...
 
                     
            " Majapahit: batas kota dan jejak kejayaan di luar kota Adrisijanti, Inajati (2014) Majapahit: batas kota dan jejak kejayaan di luar kota. Kepel Press, Yogyakarta, xx-312. ISBN 9786021228708 [img] Text Buku Majapahit2.pdf Download (5MB) | Preview Abstract Buku ini yang berjudul “Majapahit: Batas Kota dan Jejak-jejak Kejayaannya” merupakan kumpulan dari 15 tulisan yang beragam topiknya, ditulis oleh para peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta yang wilayah tugasnya mencakup daerah Jawa Timur di mana tinggalan budaya Majapahit tersebar luas di daerah itu. Sejenis dengan buku bunga rampai semacam ini telah diterbitkan 20 tahun yang lalu dalam rangka memperingati lahirnya Majapahit berjudul “700 Tahun Majapahit 1293-1993: Suatu Bunga Rampai”. Meskipun kedua buku bunga rampai ini sama-sama memuat 15 judul, namun itu tidak berarti sama dalam hal struktur, isi, keluasan cakupan dan kedalaman bahasannya. Saya yakin para pembaca akan memperoleh gambaran yang lebih luas jika disandi...
 
                     
            Tempoyak atau Tempuyak merupakan makanan tradisional yang termasuk kategori sambal. Tempoyak sendiri merupakan sambal khas dari suku bangsa Melayu. Tidak hanya di Indonesia, tetapi negara tetangga kita juga akrab dengan sambal yang satu ini, yaitu Malaysia. Untuk wilayah Indonesia sendiri, daerah atau provinsi yang mengenal sambal ini yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka, dan Lampung. Ada juga beberapa daerah di provinsi Kalimantan. Sambal ini termasuk salah satu makanan tradisional yang sudah menjadi warisan nenek moyang bangsa Melayu. Tempoyak terbuat dari fermentasi buah durian dan biasanya dicampur dengan beberapa masakan lain seperti pepes atau gulai ikan patin, dapat juga disantap dengan nasi putih hangat saja. Nafsu makan meningkat dikala mencicipi sambal ini yang bercita rasa asam pedas serta dibalut aroma durian yang kuat, membuat kita menjadi lebih lahap ketika makan. Jika kalian ingin mencicipi Tempoyak mudah saja, datang ke Sumatera Selatan, Jambi, Bengkul...
 
                     
            Pakaain adat Palembang yang berciri khas berwarna merah dan dipadukan dengan warna emas yang menjadi identitas dari Bumi Sriwijaya, pakaian yang digunakan para raja dan bangsawan untuk keseharian mereka dan acara tertentu seperti kawinan. Tentunya pakaia ini adalah paduan 3 budaya yaitu Jawa, Tionghoa dan Arab. Keindahan dan Kesopanan menjadi 2 unusr yang ada pada pakaian ini, harapn dan doa menjadi arti dari pakaian Aesan Gede ini.