tahun baru
369 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Menyambut Tahun Baru Suku Tionghua Aceh
Ritual Ritual
Aceh

        Setiap daerah memiliki budayanya masing-masing, hal itu juga bersangkutan pada etnis Tionghua yang menetap di daerah tersebut. Suku Tionghua Aceh memiliki cara yang berbeda dalam merayakan tahun baru masehi. Asal mula merayakan tahun baru ini berasal dari nenek moyang yang bersuku Tionghua Hakka dan budaya tersebut masih berjalan terus hingga sekarang.           Pada tanggal 1 Januari , pihak keluarga pertama saling mengunjungi pihak keluarga kedua dengan mengenakan baju baru , bersalaman kepada yang tua hingga pemberian angpao kepada sanak keluarga yang belum menikah layaknya Hari Raya Imlek. Cemilan-cemilan kue kering pun disediakan untuk menemani perbincangan keluraga besar.                   Puncak perayaan terjadi pada tanggal 31 Januari malam hari dimana bermacam-macam hidangan lezat di hidangkan kepada keluraga besar dari kedua pihak, istilah i...

avatar
OSKM18_16118068_nicholas
Gambar Entri
Kenduri Anak Yatim
Ritual Ritual
Aceh

Masyarakat Aceh sangat peka dengan anak yatim. Anak yatim dianggap sebagai jembatan untuk mendapatkan rezeki Allah. Oleh karena itu, masyarakat Aceh sering kali mengadakan kenduri anak yatim atau dalam bahasa Aceh disebut dengan khanduri aneuk yatim. Anak yatim adalah anak-anak yang telah kehilangan ayahnya sebelum mencapai baligh. Kenduri anak yatim biasanya diadakan karena beberapa alasan, seperti masyarakat Aceh membeli kendaraan baru, merayakan ulang tahun, sembuh dari suatu penyakit, mensyukuri kelulusan anakya dalam ujian, dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang lainnya. Kenduri anak yatim juga biasanya diikuti dengan acara-acara besar, misalnya kenduri anak yatim yang dilaksanakan sebelum acara pernikahan atau acara sunatan. Anak yatim pada kenduri anak yatim didapatkan dari panti asuhan atau dari penduduk desa. Anak-anak yatim ini biasanya dicari oleh orang-orang yang memiliki kedudukan tertentu di desa, seperti pengurus mesjid. Namun, saat ini agak sulit mencar...

avatar
OSKM_16618156_Yasmin Athirah
Gambar Entri
Kopi Aceh
Makanan Minuman Makanan Minuman
Aceh

KOPI ACEH   Seiring perkembangan dunia kuliner dari semua negara, tidak ada salahnya untuk lebih mencintai dan mengapresiasi ke-unikan dan keragaman makanan dan minuman yang negara kita, Indonesia punya. Malahan, dengan adanya keragaman makanan, minuman dan juga rempah-rempah yang kita punya, banyak orang dari luar negri maupun dalam negri yang ingin merasakan dan mencicipi rasa dari hidangan-hidangan kita punya.   Untuk contohnya, bagi pecinta kopi, Kopi Aceh bukanlah sesuatu yang jarang didengar oleh masyarakat, apalagi Kopi jenis Arabica seperti aceh gayo dan juga Kopi jenis Robusta, kedua macam kopi ini yang paling sering dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Selain itu, masih banyak jenis kopi-kopi aceh yang dapat ditemukan, seperti; Kopi tubruk khas Aceh, Kopi Ulee Kareng (kopi robusta), Kopi Luwak, dll.   Keunikan dari jenis kopi yang terlihat sebagai yang paling terkenal, yaitu Kopi Gayo Khas Aceh, cara pengolahan jenis kopi...

avatar
Rashifaqn
Gambar Entri
Lembah Alas
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Aceh

Lembah Alas Lagu daerah Aceh  Walo pe ... Kau ndauh di mate Tapi denoh ni ate Walo pe kau ndauh di mate Tapi denoh ni ate Bakasmu ni pulo Jawe Aku ni kutecane Kuharap kao manjage Kesucien cinte Semoge cinte abadi Soh ni wakhi pudhi Wakhi nggo meganti minggu Bulan meganti tahun Metahun-tahun ndah jumpe Namun aku tetap cinte Kau umpame bumi aku mate Wakhi nggo pasti kao aku sinakhi Begedi me ku hakhap Cintamu enggi Bage belin cinteku Belin atemu bangku Sekali cinte oh tetap cinte  Sekali sayang oh tetap sayang Walo pe kithe jakhang jumpe

avatar
Oskm18_16718392_stephanie ITB_2018
Gambar Entri
Geugasi dan Geugasa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

            Dikisahkan, pada zaman dahulu kala ada seorang ibu yang hidup dengan anaknya yang masih berusia sepuluh tahun. Mereka tinggal di perkampungan yang aman dan tentram di ujung nusantara, Aceh. Tidak pernah kau dengan pencurian dan perampokan di kampung itu. Masyarakatnyapun gemar bermusyawarah untuk menyelesaikan permasalahan. Sehari-hari, ibu dan anak itu mencari kayu bakar untuk di jual di pasar dan menyambung hidup mereka.             Pada suatu saat, hal yang tidak terduga terjadi di kampung tersebut. Salah seorang warga yang biasa dipanggil Mak Yah kehilangan kerbaunya. Walau masyarakat sudah bersusah payah mencarinya, mereka tetap tidak berhasil menemukan kerbau itu. Hilang bagai tertutup kabut. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Membuat masyarakat kampung itu dipenuhi tanda tanya. Siapakah gerangan yang mencuri kerbau milik Mak Yah? Tidak hanya kabar hilangnya kerbau Mak Ya...

avatar
Oskm18_16718300_andini
Gambar Entri
Nisan Khas Aceh
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Aceh

Di daerah  Aceh banyak sekali di dapatkan nisan kuno dimana-mana, terutama di daerah Banda Aceh yang menjadi pusat pemerinatahan kerajaan Aceh pada masa lalu. Salah satu teori yang menjelaskan bahwa Islam masuk ke Aceh berasal dari Gujarat India adalah berdasarkan  bukti sejarah berupa batu nisan yang coraknya sangat khas dengan corak batu nisan yang terdapat di India  Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk di Indonesia bukan berasal dari Arab atau Mesir-Afri­ka tetapi berasal dari Gu­jarat, India sekitar abad ke-13 M, dibawa oleh orang-arang yang menjalin kontak dagang antara kedua belah negeri. Boleh jadi melalui orang-orang Gu­jarat yang membawa barang-barang dagan­gan ke anak-anak Nusantara, tetapi boleh jadi anak-anak Nusantara yang membawa hasil-hasil pertanian dan rempah-rempah ke sana ikut serta mendalami ajaran Islam, lalu membawa pulang ke negerinya, atau kedua belah pihak sama-sama aktif mengembang­kan ajaran agama baru ini di In...

avatar
OSKM18_16418097_Ahyar
Gambar Entri
Taman Putroe Phang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Aceh

Taman Putroe Phang Taman Putroe Phang adalah salah satu objek wisata di daerah Banda Aceh, taman ini terletak di seberang kuburan belanda yang legendaris yaitu Kerkhof. Taman ini menjadi salah satu peninggalan dari Sultan Iskandar Muda yang memerintah dari tahun 1607-1636, merupakan salah satu raja terhebat dalam sejarah Aceh. Sultan Iskandar Muda membangun taman ini untuk permaisuri nya yaitu Putroe Phang (Putri Pahang) yang berasal dari Kerajaan Pahang, Malaysia. Nama asli dari putri ini adalah Putri Kamaliah, namun rakyat Aceh sering menyebut nya Putroe Phang, putroe berarti "Putri", phang adalah Pahang, yang bermaksud Putri dari Pahang. Putri ini adalah anak dari Raja Pahang yang telah di taklukkan oleh Kerajaan Aceh  Menurut sejarah, Putri Pahang sering sekali merindukan kampung halaman nya di tanah Malaysia, maka dari itu sang sultan membangun taman sari ini untuk sang permaisuri agar ia bisa merasakan berada di kampung halaman nya dan tidak kesepian apabila...

avatar
OSKM18_SAPPK_TEUKU MUHAMMAD ZHAFRAN
Gambar Entri
Kupiah Riman (Peci Riman)
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Aceh

Aceh, Provinsi yang dikenal dengan agama islam yang masih kental di Indonesia. Banyak kebudayaan di Aceh yang bernuansa islam seperti tari saman,  seudati,  dan juga  kupiah  riman (peci riman). Kupiah riman adalah sebuah jenis peci khas Aceh yang diwarisi dari Sulthan Iskandar Muda. dulunya, peci ini hanya dingunakan oleh anggota kerajaan saja dan peci ini baru di produksi lagi pada tahun 1985. Kupiah riman diproduksi di  kampoeng  (desa) Adan, kecamatan Mutiara Timur, Pidie. Selain bertani, masyarakat desa Adan juga mempunyai kemampuan membuat penutup kepala tradisional Aceh.  Kupiah riman yang merupakan warisan Sulthan Iskandar muda dibuat dari bahan baku pohon aren. Kemudian, pohon aren dirajam sehingga berbentuk serat. setelah itu, serat pohon aren dipilih yang memiliki kualitas yang bagus. kemudian serat yang telah dipilih direndamkan dalam larutan lumpur serta diberikan pewarna dari daun atau bahan lainnya. serat kemudian dicuci dan set...

avatar
Muzakki
Gambar Entri
Pacuan Kude
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Aceh

Beragam budaya dan adat istiadat dimiliki oleh Aceh di dataran tinggi Gayo. Salah satu budaya yang disukai warga Takengon adalah lomba pacu kuda atau disebut juga dengan 'Pacu Kude'. Pacuan kuda ala Gayo ini mempunyai keunikan tersendiri, mulai dari nama kuda hingga penunggangnya pun anak kecil di bawah umur 13 tahun. Bukan hanya itu,  penungang atau joki cilik ini pun tidak mengenakan plena, melainkan hanya memegang sebuah rotan di tangan. Tradisi ini diselenggarakan di saat hari-hari besar saja, seperti memperingati hari 17 Agustus dan memperingati hari jadi kota Takengon. Konon pada zaman dahulu, pacuan kuda ini adalah sebuah pesta rakyat Gayo semasa dijajah oleh Belanda dan sempat diselenggarakan untuk memeriahkan ulang tahun Putri belanda yang bernama Putri Wilhelmina pada masa itu. Sekarang balap kuda itu pun dijadikan momentum untuk  bersilaturahmi antarpecinta kuda masyarakat di tiga Kabupaten Kota yakni, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gay...

avatar
OSKM18_16718250_MUHAMMAD HARYANDA ALFARISI