Rumah Palimbangan Rumah adat Palimbangan merupakan salah satu jenis rumah Baanjung yaitu rumah tradisional suku Banjar (disebut rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Di zaman Kesultanan Banjar rumah Tipe ini digunakan sebagai hunian para tokoh agama (Islam) dan para Alim Ulamanya. Bumbungan atap rumah Palimbangan pada rumah induk memakai atap pelana dengan tebar layar yang disebut Tawing Layar. Kebanyakan rumah Palimbangan tidak menggunakan Anjung. Namun jika memakai Anjung maka atapnya juga menggunakan atap Pelana dengan Tawing Layar menghadap ke depan. Pada teras/emper depan ditutup dengan atap sengkuap (atap lessenaardak) yang disebut atap Sindang Langit. Kini atap teras yang disebut Atap Sindang Langit ini melebar ke emper samping sampai di depan Anjung membentuk atap jurai luar (disebut Jurai Laki) pada ujung sudut-sudut atap empernya. Fungsinya, Rumah Palimbangan diperuntukkan bagi golongan saudagar besar atau ulama pedagang. Biasanya Rumah Palimbangan berukuran leb...
Makna dari lagu Ampar-Ampar Pisang mencerminkan keceriaan, tergambar dari liriknya yang saling menyambung. Lirik lagu ampar - ampar pisang juga menggambar bagaimana hasil kekayaan alam indonesia yang salah satunya adalah daerah Kalimantan Selatan tersebut. Namun ada sejarah yang menyebut tentang asal muasal lagu ampar - ampar pisang, yaitu dimana lagu ampar - ampar pisang ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng pada saat masyarakat Kalimantan Selatan sedang membuat sebuah makanan yang terbuat dari bahan buah pisang bernama kue rimpi. Kue Rampi di buat dengan cara pisang di diampar (disusun) lalu kemudian dibiarkan hingga hampir matang mendekati busuk, lalu pisang dijemur diampar di bawah sinar matahari sampai kira kira pisang mengeras dan mengeluarkan bau manis. Isi dari lirik lagu ampar-ampar pisang tersebut tak jauh beda dengan proses pembuatan kue Ampar, yaitu menceritakan tentang pisang yang diampar dan dikerubuti binatang terbang kecil-k...
Dalam masyarakat di Kalimantan Selatan, prosesi pengobatan secara tradisional dinamakan dengan istilah batatamba. Batatamba memiliki keunikan tersendiri dan local wisdom (local genius) yang terwariskan dari generasi ke generasi. Keunikan batatamba dalam masyarakat Banjar, karena selain menggunakan ramuan tradisional dan mantera (jampi) dari seorang pananamba (tabib), batatamba juga menggunakan benda-benda tertentu sebagai syarat pengobatan misalnya kain sasirangan yang dililitkan di kepala (laung) atau diselimutkan dibadan untuk menyembuhkan sakit kapingitan atau sakit panas. Batatamba tidak hanya berhubungan dengan sakit yang bersifat medis atau sakit psikologis, tetapi berkaitan pula dengan sakit magis yakni sakit yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari unsur, kekuatan atau entitas gaib. Ritual batatamba dipengaruhi oleh kepercayaan masyarakat yang berhubungan dengan pemaknaan mereka atas alam lingkungan sekitarnya. Dalam masyarakat tabib atau pananamba merupakan tokoh penting...
Pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diperkirakan telah terjadi sejak zaman kerajaan Majapahit, abad ke-13 masehi ketika kerajaan tersebut melakukan perluasan pengaruhnya hingga ke Kalimantan khususnya wilayah pantai selatan pulau tersebut. Rektor Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Prof. Ir HM Rasmadi, MS mengatakan, sebenarnya warga Banjar yang tinggal di Provinsi Kalsel sudah memanfaatkan lahan rawa sejak zaman kerajaan hingga zaman kolonial lalu. Sistem yang dikembangkan untuk membuka lahan rawa menjadi lahan pertanian adalah dengan sistem Anjir dan Handil, katanya ketika seminar nasional mengenai rawa di Banjarmasin, Selasa (5/8) lalu. Anjir adalah yang menghubungkan dua buah sungai besar dan sebelah kiri dan sebelah kanan anjir dikembangkan menjadi lahan pertanian.Handil adalah kanal kecil yang dibuat memotong atau tegak lurus sungai atau anjir sejauh 1-2 kilometer. Sama halnya dengan sist...
Loksado adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Indonesia. Di daerah ini terdapat sebuah gunung yang memiliki nama yang cukup unik, yaitu Gunung Batu Bangkai. Masyarakat setempat menamakannya demikian, karena di gunung tersebut ada sebuah batu yang mirip dengan bangkai manusia. Konon, kehadiran batu bangkai tersebut berasal dari sebuah cerita legenda yang sampai saat ini masih berkembang di kalangan masyarakat Banjar Hulu di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Cerita legenda ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Andung Kuswara yang durhaka kepada umanya. Karena kedurhakaannya, Tuhan menghukum si Andung menjadi batu. Konon pada zaman dahulu, di suatu tempat di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, hiduplah seorang janda tua bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Andung Kuswara. Ia seorang anak yang baik dan pintar mengobati orang sakit. Ilmu pengobatan yang ia miliki diperoleh d...
Di daerah Kalimantan Selatan, jenis binatang hutan umumnya diburu orang adalah meliputi binatang yang terdapat di darat yang dikenal dengan istilah Bagarti seperti: menjangan (kijang), pelandak (kancil). Binatang liar lainnya seperti babi, kerbau liar, kera dan jenis unggas seperti burung belibis, burung punai, burung aanyaman, burung palung, burung titikusan, burak-burak burung putih dan sebagainya. Sedang kalau berburu di perairan dikenal dengan istilah mealir . Biasanya yang diburu adalah buaya, biawak, ular sawah, dan puraca , yang diambil kulitnya saja dan tidak untuk dimakan. Akan tetapi kadang dagingnya dijadikan obat seperti daging buaya untuk obat gatal. Bisanya dalam perburuan dilakuan perhitungan, untuk menghitung waktu diperlukan kitab Tajulmuluk , yaitu membuka 3 lembar ke belakang lalu menafsirkannya dan perburuan dimulai ketika waktu baik tiba. Biasanya perburuan dilakukan pada waktu bulan muda dengan mencari hari ganjil dan bulan purna...
Bausung adalah salah satu budaya yang unik yang tumbuh dan berkembang di Kalimantan Selatan. Bausung diambil dari kata Usung yang bermakna gendong. yaitu Sepasang Pengantin sebelum mereka bersanding dipelaminan ( saat Mempelai pria datang kerumah mempelai wanita ) dilakukanlah bausung ( kedua mempelai digendong/diangkat keatas ) dilakukan oleh dua penari. Diiringi musik, dua penari sambil menggendong kedua mempelai disaksikan oleh para tamu dan undangan yang hadir. Pada awalnya bausung itu hanya dilakukan oleh beberapa golongan saja dalam suku banjar atau yang lebih dikenal dengan keluarga ekonomi kelas atas, sehingga ketika sebuah keluarga mengadakan acara bausung dianggap keluarga itu tergolong dari keluarga yang mampu, selain itu bausung juga dianggap sebagai acara adat yang mewah. Namun pada perkembangannya, tradisi bausung ini tidak lagi menjadi pesta pada kalangan orang kaya saja, namun sudah menjadi hiburan bagi masyarakat setempat pada setiap acara pernika...
Pakaian adat pengantin yang paling digemari oleh semua golongan masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan adalah pakaian adat yang bernama Baamar Galung Pancaran Matahari. Pakaian pengantin Ba’amar Galung Pancaranan Matahari dianggap paling mewah dengan modifikasi berupa mahkota maupun aksesoris modern. Ba’amar Galung Pancaranan Matahari, nama itu diambil dari nama perhiasan kepala yang dipakai pengantin wanita. Pemakaiannya mulai berkembang di masyarakat Banjar sejak abad XIX (sejak munculnya pengaruh agama Islam dan kerajaan Islam di Kalimantan Selatan) Mempelai laki-laki mengenakan kemeja putih lengan pendek. Pada bagian dada dihias renda menutupi semua kancing. Kemudian, memakai jas terbuka tanpa kancing. Pantalon terbuat dari bahan dan warna yang sama dengan jas. Sabuk berhias air guci dengan motif lelipan dipakai sebagai simbol kekuasaan dan kemuliaan. Kepalanya dibalut destar model siak Melayu, dengan segitiga lebih tin...
Pakaian adat pengantin jenis Bagajah Gamuling Baular Lulut merupakan pakaian pengantin klasik yang berkembang sejak zaman kerajaan Hindu di Kalimantan Selatan.Kelengkapan pakaian pengantin pria terdiri atas : 1) Baju poko berbentuk kemeja lengan pendek tanpa kerah. 2) Celana panjang yang dihiasi motif pucuk rebung dari manik-manik. 3) Tapih bermotif binatang halilipan. 4) Mahkota bundar berbentuk ular lidi yang melingkar dikepala 5) Kalung samban 6) Kilat bahu garuda mungkur paksi 7) Pending emas dengan kepala motif gula kelapa 8) Serta keris pusaka khas Banjar berbentuk sempana. Sementara kelengkapan pakaian pengantin wanita terdiri atas : 1) Kemben penutup dada 2) Selendang 3) Kayu apu pengikat pinggang 4) Sarung panjang bermotif halilipan sebagai tapih. 5) ...