Ritual
Ritual
Ritual Adat Kalimantan Selatan Banjar
Mealir, Sistem Berburu Suku Banjar
- 6 Januari 2019

Di daerah Kalimantan Selatan, jenis binatang hutan umumnya diburu orang adalah meliputi binatang yang terdapat di darat yang dikenal dengan istilah Bagarti seperti: menjangan (kijang), pelandak (kancil).

Binatang liar lainnya seperti babi, kerbau liar, kera dan jenis unggas seperti burung belibis, burung punai, burung aanyaman, burung palung, burung titikusan, burak-burak burung putih dan sebagainya.

Sedang kalau berburu di perairan dikenal dengan istilah mealir. Biasanya yang diburu adalah buaya, biawak, ular sawah, dan puraca, yang diambil kulitnya saja dan tidak untuk dimakan. Akan tetapi kadang dagingnya dijadikan obat seperti daging buaya untuk obat gatal.

 

Bisanya dalam perburuan dilakuan perhitungan, untuk menghitung waktu diperlukan kitab Tajulmuluk, yaitu membuka 3 lembar ke belakang lalu menafsirkannya dan perburuan dimulai ketika waktu baik tiba.

Biasanya perburuan dilakukan pada waktu bulan muda dengan mencari hari ganjil dan bulan purnama. Berburu dilakukan pada waktu sore hingga menjelang petang, sedangkan jika siang hanya untuk berburu binatang seperti buaya, ular sawah dan paruca.

Perburuan di daerah Kalimantan Selatan umumnya dilakukan hanya untuk mengisi waktu senggang sesudah panen atau jika ada perlu untuk selametan desa. Di samping itu perburuan bukanlah mata penceharian utama penduduk Banjar.

 

Adapun pantangan-pantangan dalam melakukan perburuan antara lain:
1. Tidak boleh melihat ke belakang pada waktu akan berangkat.
2. Tidak boleh menyebut nama binatang yang akan diburu, seperti kalau menyebut menjangan harus mengatakan si Raja, kalau kancil disebut sengan istilah si Ratu dan sebgaainya.
3. Tidak boleh membakar terasi.
4. Tidak boleh bertengkar.
5. Tidak menunjuk bintang yang diburu dengan ibu jari.

Sedangkan alat-alat yang digunakan untuk berburu umumnya menggunakan renggi, lipah, parang panjang, sumpitan, anjing, jebak, pulut, jaring dan sebagainya.

 

Berbeda dengan berburu buaya, berburu buaya membutuhkan pawang dan tidak lupa upacara agar diberikan kesalamatan. Untuk upacaranya diperlukan sesajen berupa nasi lemak putih dan kuning segantang 5 kati, telor 7 butir, 1 sisir pisang emas, piduduk.

Setelah sesajan tersedia pealiran dengan berpakaian kuning turun ke perahu yang telah disediakan dan menuju ke tempat buaya berada.

Setelah membaca mantera, buaya tersebut akan datang dengan sendirinya menyerahkan diri pada pealiran tersebut. Setelah diberi sesajen, kemudian buaya digiring dan dibunuh. Biasanya buaya yang dialiri adalah buaya yang suka memakan korban.

Fungsi

Secara singkat dapat dikemukakan lagi bahwa tujuan berburu di Kalimantan Selatan dibagi menjadi 3 macam:

Memperoleh daging dari binatang yang diburu seperti menjangan, kerbau liar, berbagai jenis unggas yang dimakan seperti pumai.

Di samping itu untuk membasmi jenis-jenis binatang yang merusak tanaman atau yang membahayakan manusia seperti babi hutan, kerbau liar, maca, kera, tupai dan sebagainya.

 

Funsgi lain ialah untuk kebutuhan ekonomi misalnya berburu buaya, ular sawah, biawak untuk diambil kulitnya kemudian diproses dan dijual.

Pada umumnya hasil perburuan dibagi dengan ketentuan sebagai berikut: apabila hasil itu untuk keperluan para peserta perburuan tersebut, maka hasilnya dibagi diantara mereka, akan tetapi, jika perburuan itu untuk kepentingan desa seperti untuk selametan, maka hasilnya dikonsumsi oleh masyarakat desa.

Di samping kedua cara pembagian ini, maka terdapat pula sistem pembagian intern peserta perburuan sebagai berikut: apabila wanita sedang mengandung ikut berburu, maka wanita itu mendapatkan 2 hasil bagian dari hasil perburuan tersebut.

Tujuan lain dari berburu yaitu untuk membasmi biantang liar yang sringkali merugikan masyarakat seperti merusak hasil pertanian, kebun atau yang berbahasa adalah untuk keslamatan manusia.

sumber : http://www.wacana.co/2012/06/mealir-sistem-berburu-suku-banjar/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya