Ayam Napinadar adalah salah satu makanan khas Batak yang biasanya dihidangkan pada saat acara-acara adat Batak. Untuk mengerjakan resep yang satu ini agak sedikit rumit, butuh waktu dan kesabaran. Pastinya inti dari masakan ini adalah di saos darah ayam itu sendiri. Bahan : * 1 ekor ayam kampung, potong menjadi 8 bagian * 5 bawang putih * 5 siung bawang merah * 1 buah jeruk nipis * Garam dan penyedap secukupnya * Kecap manis Saos : * 2 sdm Andaliman (Sichuan pepper) * 1 sdt bawang bubuk * garam dan penyedap secukupnya * 10 cabe keriting (sesuai selera) * 10 cabe rawit (sesuai selera) Cara membuat: 1. Pangganglah daging ayam yang sudah dibersihkan diatas bara api hingga matang. Sebaiknya menggunakan arang. 2. Haluskanlah bumbu untuk saosnya lalu di gongseng bersama darah ayam kampung yang sudah dipisahkan. 3. Taburilah saos darah ayam yang sudah bercambur bumbu pada daging ayam yang sudah dipanggang, kemudian hidangkan. Sumber:https://googleweblight.com/i?u=https://www.gobatak.com/ayam...
KULINER NANIURA - MAKANAN KHAS BATAK BY RONY TAMPUBOLON ⢠2 YEARS AGO 2 SHARE 0 COMMENT 4 LOVE 4.67 (93.33%) 3 votes Naniura dikenal mirip dengan Sushi Orang Batak dan lebih nikmat Naniura. Makanan khas yang satu ini berasal dari Tapanuli, Daerah disekitar Danau Toba. Naniura merupakan kuliner khas Batak yang paling terkenal karena ikannya yang tidak dimasak, namun hanya dibumbui. Dalam Bahasa Batak sendiri, Naniura adalah ikan yang diasami. Namun, ikan tersebut dapat dinikmati, karena rendaman asam jungga yang tentunya secara kimiawi, dapat mengubah ikan mentah menjadi tidak berbau amis. Naniura - Khas Tapanulidentistchef@2015 Sejarah Munculnya Naniura Dulunya, masakan asal Tapanuli ini dikhususkan untuk para raja saja, salah satunya adalah Raja Sisingamangaraja. Oleh karena itu, tidak semua orang boleh memasak Naniura, hanya tukang masak kerajaan saja yang boleh memasaknya. Namun semakin berkembangnya zaman dan karena rasanya yang sangat unik dan begitu kha...
Mamoholi disebut manomu-nomu yang maksudnya adalah menyambut kedatangan (kelahiran) bayi yang dinanti-nantikan itu. Disamping itu juga dikenal istilah lain untuk tradisi ini sebagai mamboan aek ni unte yang secara khusus digunakan bagi kunjungan dari keluarga hula-hula/tulang. Pada hakikatnya tradisi mamoholi adalah sebuah bentuk nyata dari kehidupan masyarakat Batak tradisional di bona pasogit yang saling bertolong-tolongan (masiurupan). Seorang ibu yang baru melahirkan di kampung halaman, mungkin memerlukan istirahat paling tidak 10 hari sebelum dia mampu mempersiapkan makanannya sendiri. Dia masih harus berbaring di dekat tungku dapur untuk menghangatkan badanya dan disegi lain dia perlu makanan yang cukup bergizi untuk menjamin kelancaran air susu (ASI) bagi bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, maka saudara-saudara sekampung akan secara bergantian dari hari ke hari berikutnya mempersiapkan makanan bagi si ibu berupa nasi, lauk daging ayam atau ika...
1. Perkawinan Proses perkawinan dalam adat kebudayaan Batak-Toba menganut hukum eksogami (perkawinan di luar kelompok suku tertentu). Ini terlihat dalam kenyataan bahwa dalam masyarakat Batak-Toba: orang tidak mengambil isteri dari kalangan kelompok marga sendiri ( namariboto ), perempuan meninggalkan kelompoknya dan pindah ke kelompok suami, dan bersifat patrilineal, dengan tujuan untuk melestarikan galur suami di dalam garis lelaki. Hak tanah, milik, nama, dan jabatan hanya dapat diwarisi oleh garis laki-laki. Ada 2 (dua) ciri utama perkawinan ideal dalam masyarakat Batak-Toba, yakni (1) Berdasarkan rongkap ni tondi (jodoh) dari kedua mempelai; dan (2) Mengandaikan kedua mempelai memiliki rongkap ni gabe (kebahagiaan, kesejahteraan), dan demikian mereka akan dikaruniai banyak anak. Berdasarkan jenisnya ritus atau tata cara yang digunakan, perkawinan adat Bata Toba dibagi menjadi 3 (tiga) tingk...
Aek Sipitu Dai, Cerita tentang Kehausan dan Pencarian 'Pariban' Aek Sipitu Dai atau Air Tujuh Rasa sudah menjadi lokasi wisata yang cukup ternama di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Bagaimana tidak, tujuh pancur dari mata air ini bisa mengeluarkan air dengan rasa yang berbeda-beda. Entah apakah ada pendapat yang masuk akal untuk menjelaskan fenomena tersebut, namun yang jelas ada dua cerita yang melatarbelakangi lahirnya Air Tujuh Rasa. Menurut Ompung Bona br Sihotang, yang rumahnya persis di depan Aek Sipitu Dai, sumber air ini sudah ada sejak zaman dulu. Cerita berawal saat Ompung Langgat Limbong, generasi ke dua dari Marga Limbong, sedang kehausan dan pergi mencari air. "Namun dia ini tak kunjung mendapatkan mata air untuk diminum. Ia lalu berhenti persis di lokasi mata air yang ada saat ini,” cerita Ompung Bona br Sihotang kepada batakgaul.com di rumahnya, belum lama ini. Aek Sipitu Dai, Samosir/s...
Pada zaman dulu, hiduplah seorang Petani Muda yatim piatu di Pulau Sumatera. Pada suatu hari, ia memancing seekor ikan yang sangat indah. Warnanya kuning keemasan. Ketika dipegangnya, tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang Putri Jelita. Ternyata, Putri Jelita itu adalah wanita yang dikutuk karena melanggar suatu larangan. Ia kemudian akan berubah menjadi sejenis makhluk yang pertama kali menyentuhnya. Nah, karena yang pertama kami menyentuhnya manusia, maka ia pun berubah menjadi manusia. Petani Muda lalu meminta Putri Jelita untuk menjadi istrinya. Lamaran tersebut diterima Putri Jelita dengan satu syarat: Petani Muda tidak akan pernah menceritakan asal-usulnya yang berasal dari ikan pada siapa pun. Petani Muda menyanggupi syarat tersebut. Setahun keudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mempunya kebiasaan buruk. Ia amat suka makan. Ia akan makan semua makanan yang ada. Pada suatu hari, anak itu memakan semua makanan yang disediakan untuk...
BOLANG – Ornamen Tradisional Mandailing Di Mandailing, berbagai macam bentuk ornamen (hiasan) tradisional dapat kitatemukan pada bagian tutup ari dari Sopo Godang (Balai Sidang Adat) danBagas Godang (Rumah Besar Raja). Dalam bahasa Mandailing, ornamen-ornamen tersebut disebut bolang yang juga berfungsi sebagai simbol atau lambang itu memiliki makna-makna yang sangat mendalam bagi masyarakat Mandailing. Di dalamnyaterkandung nilai-nilai, gagasan-gagasan, konsep-konsep, norma-norma, kaidah-kaidah, hukum dan ketentuan adat-istiadat yang menjadi landasan dan pegangan dalammengharungi bahtera kehidupan. Bolang atau ornament tradisionalMandailing yang digunakan sebagai Tutup Ariperlambang itu terbuat dari tiga jenismaterial: (1) tumbuh-tumbuhan, seperti batang bambu yang melambangkan huta atau bona bulu; burangir atau aropik melambangkan Raja dan Namora Natoras sebagai tempat meminta pertolongan; pusuk ni robung yang disebut bindu melambangkan adat Dalian Na Tolu atau adat Marko...
PISO SOLAM DEBATA PISO Piso, artinya pisau. Runcing dan tajam, mengarit dan memotong. Dalam intonasi berbeda, piso dapat juga disebutkan untuk wajah yang agak runcing, mata yang tajam. Runcing, dalam pengertian benda adalah yang dengan mudah dan handal untuk melakukan penetrasi kepada objek yang disasarnya. Dalam bahasa batak disebut “rantos” Rantosna, adalah ketajamannya. Dalam pengertian kecerdasan berpikir, kecerdasan intelektual hingga geniusitas seseorang diartikan sebagai ketajaman melihat sesuatu permasalahan, peluang dan kecerdasan mengambi kesimpulan dan tindakan. Pemimpin Batak diharapkan memiliki kecerdasan intelektual untuk handal melakukan tindakan bermanfaat untuk semua kalangan. Dalam berstruktur, kecerdasan berpikir individu dapat dihimpun dengan kesepakatan akhir. Kesepakatan yang menjadi keputusan itu disebut “tampakna”. “Marnatampak” artinya duduk bersama, bermusyawarah. Hasil keputusan bersama ini disimpul...
Kitab Pengobatan Kitab ini menerangkan tentang bagaimana manusia agar selalu sehat, bagi orang sakit menjadi sembuh, bagaimana agar dekat dengan Tuhan dan bagaimana cara melaksanakan budaya ritual agar manusia itu sehat. Dalam kehidupan orang batak segala sesuatunya termasuk mengenai pengobatan selalu seiring dengan budaya ritual dan barang pusaka peninggalan leluhur jaman dahulu untuk mengetahui bagaimana cara mendekatkan diri pada sang pencipta agar manusia tetap sehat dan jauh dari mara bahaya. Mari kita buka kitab pengobatan ini : Mulajadi Nabolon Tuhan Yang Maha Esa bersabda : “Segala sesuatunya yang tumbuh diatas bumi dan di dalam air sudah ada gunanya masing-masing di dalam kehidupan sehari-hari, sebab tidak semua manusia yang dapat menyatukan darahku dengan darahnya, maka gunakan tumbuhan ini untuk kehidupanmu”. Apabila kita membaca ayat ini, maka jelaslah bahwa segala yang tumbuh di bumi dan di dalam air mempunyai kegunaan masing-masin...