Bahan-bahan 2 porsi 12 pc udang selingkuh Margarin untuk menumis Daun bawang potong2 Saus campur jadi 1: 2 sdt Saus tiram 1 sdt Kecap inggris 2 sdt Kecap manis 1 sdm saus tomat sesuai selera merica, gula dan garam 3 sdm Air Bumbu Tumis: 1 Bawang bombay kecil 1 Bawang putih geprek Langkah 20 menit Siapkan bahan-bahan. Bersihkan...
Bahan Utama Udang Saus Tiram 300 gram udang selingkuh 1 sendok makan air perasan jeruk nipis 6 sendok makan margarin 5 sendok makan saus tiram 3 sendok teh gula pasir ½ sendok teh lada bubuk ½ sendok teh garam 2 siung bawang putih 1 buah bawang bombay 1 batang daun bawang 50 ml air Cara Membuat Udang Saus Tiram Siapakan mangkuk wadah utnuk mencampurkan garam dan air perasan jeruk nipis. Aduk hingga kedua bahan tersebut merata. Setelah tercampur dengan baik, kemudian anda masukan udang ke dalam magkuk lalu aduk, dan diamkan untuk beberapa saat kurang lebih 20 menit, sehingga bumbu dapat meresap dengan baik. Setelah 20 menit berlalu anda bisa mengambilnya kembali dan langkah selanjutnya adalah dengan memanaskan wajan serta margarine. Setelah beberapa saat anda bisa memasukan udang, kemudian anda lanjutkan menggoreng hingga matang. Setelah matang kemudian anda angkat dan si...
History Moanemai adalah salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Papua Barat. Struktur tanah di Moanemani sangat subur. Para penduduk disana menyebut tanah mereka sebagai tanah hitam, karena memang tanah nya yang berwarna hitam, mengandung unsur hara yang sangat tinggi. Semua tumbuhan tumbuh subur di daerah Moanemani. Perkebunan kopi Moanemani terletak di 5000 meter diatas permukaan laut. Semakin tinggi kondisi lahan maka kopi yang di hasilkan akan semakin baik. Anda bisa bayangkan, dengan struktur tanah hitam dan ketinggian tanah tersebut, kualitas kopi seperti apa yang akan di hasilkan, tentunya adalah kualitas kopi arabika Papua terbaik. Sejarah Kopi Papua Moanemani Daerah Moanemani sebenarnya sudah sejak lama para penduduknya menanam kopi. Namun kebanyakan dari mereka dahulu tidak merawat perkebunan kopi tersebut, sehingga dibiarkan tumbuh secara liar tanpa dirawat. Kini permintaan kopi Papua semakin tinggi, dan Kopi Papua Moanemani kini sudah mula...
Eksistensi Upacara Bakar Batu Suku Dani 3.1 Langkah Langkah Upacara Bakar Batu Suku Dani adalah suku yang gemar berperang memang selalu melakukan tradisi Upacara Bakar Batu sesudahnya. Tradisi ini digunakan sebagai momen damai antara kedua suku yang berperang. Upacara Bakar Batu terkenal dengan prosesnya yang dilakukan sangat tradisional dan bisa dibilang sangat kuno karena merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang. Upacara Bakar Batu yang dilakukan setelah terjadi peperangan memiliki langkah-langkah ritual yang tidak jauh berbeda dengan Upacara Bakar Batu yang diadakan pada momen peresmian gereja, penerimaan tamu kehormatan, kelahiran atau kematian. Upacara Bakar Batu dibagi dalam tiga tahap yaitu persiapan, bakar babi, dan puncaknya makan bersama. Pada bagian pertama yaitu pada tahap persiapan para wanita khususnya para ibu atau yang biasa di sapa mama melakukan tarian-tarian pembukaan, sedangkan para bapak mempersiapkan batu dan kayu, sus...
Balobe adalah tradisi mencari hasil laut pada malam hari pada saat bulan gelap dengan menggunakan alat tombak dari kayu yang biasa disebut kalawai. Di ujung kalawai terdapat besi bermata tiga yang tajam. Hanya menggunakan insting nelayan sudah mengetahui waktu yang tepat dengan melihat kondisi alam. Bulan gelap menunjukkan kuruman ikan tidak akan jauh-jauh berekspansi atau memiliki penglihatan yang terbatas sehingga ikan nampak jinak. Dibantu oleh penerang lampu petromaks pelobe sangat mahir menghujamkan tombak mengenai sasarannya. Dari balobe orang-orang Papua membawa pulang hasil tangkapan berupa ikan, udang lobster, teripang, dan gurita. Menangkap ikan dengan kalawai tidak merusak biota laut karena sasaran tombak sangat selektif. Berbeda kalau menggunakan bahan racun, bom atau alat strum ikan bisa merusak lingkungan dan berbahaya bagi pelobe itu sendiri. Sumber : https://www.kompasiana.com/mulyadipapua/5a79c0f9dcad5b2c827e29e2/menjaga-laut-pa...
Suku Asmat adalah suku besar yang cukup ternama di Bumi Papua. Keberadaannya sebagai suku yang mendiami wilayah pesisir selatan Papua sangat diperhitungkan dalam sejarah penyebaran masyarakat Papua. Asmat menjadi begitu ternama karena memiliki harkat hidup yang luar biasa, selain itu budaya yang dimiliki suku ini pun sangat menarik dan unik. Salah satu yang menonjol ketika membicarakan suku ini adalah hasil seni ukiran mereka yang sudah terkenal luas hingga ke mancanegara. Seperti kehidupan pada umumnya, Suku Asmat juga membutuhkan media untuk menyatakan berbagai hal yang mereka alami dalam kehidupan. Kisah-kisah heroik, mistis, atau peraturan-peraturan adat biasanya mereka ungkapkan dalam bentuk media tertentu. Hal ini mereka lakukan dengan berbagai tujuan, antara lain sebagai sarana menjaga kelangsungan tradisi, sarana belajar bagi generasi selanjutnya, dan penghormatan spiritual bagi para roh leluhur. Oleh karena itulah, ukir-ukiran menjadi tidak terpisahkan dari kehidupan Su...
Masyarakat Papua memiliki budaya yang begitu kaya. Berbicara tentang budaya, tentu tidak lepas dari tradisi yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Salah satu tradisi yang masih melekat di masyarakat Papua hingga saat ini adalah tradisi mengunyah buah Pinang. Masyarakat Papua gemar mengunyah Pinang karena Pinang menguatkan gigi dan gusi. Tidak hanya itu, mereka menikmati buah Pinang karena sensasi tersendiri dari rasanya. Kombinasi manis keasaman seperti rasa pasta gigi inilah yang menjadi sensasi mengunyah pinang. Bahkan, beberapa masyarakat mengatakan bahwa tidak ada makanan atau bumbu lain yang rasanya menandingi buah Pinang. Mereka menganggap buah Pinang seperti candu, karena bila mereka tidak mengunyahnya, seperti ada yang kurang dalam hidup mereka. Walaupun demikian, Pinang sama sekali tidak mengandung zat adiktif yang berbahaya. Umumnya, buah Pinang dinikmati dengan menggunakan tepung kapur yang diolah dari cangkang kerang. Hal ini dilakukan untuk m...
Anyaman rambut khas Papua adalah sebuah tradisi unik yang diajarkan turun-temurun dalam masyarakat Papua. Umumnya yang melakukan ini adalah kaum wanita, namun tidak jarang pula kaum pria yang menganyam rambutnya untuk alasan trend atau sekedar bergaya saja. Anyaman rambut ini adalah sebuah kebanggaan bagi sebagian besar wanita Papua. Tidak hanya sebatas fesyen dan penampilan semata, anyaman rambut ini sudah menjadi penanda atas sebuah kecantikan yang dimiliki para wanita Papua. Untuk menganyam rambut ini memang tidak membutuhkan kursus atau pengajaran di waktu khusus, namun proses menganyamnya cukup rumit dan perlu ketrampilan tersendiri. Pertama rambut dipilah-pilah menggunakan sisir menjadi beberapa bagian. Kemudian, setiap bagian mulai dikepang dengan ukuran yang tidak terlalu besar mengikuti pilahan yang sudah dibuat sebelumnya. Perlu menjadi perhatian, saat mengepang, kondisi ikatan harus kuat dan rapih, bila tidak maka kepangan mudah terlepas dan anyaman rambut pun rusa...
Suku Asmat merupakan salah satu suku yang ada di nusantara. Suku ini mendiami kawasan timur Indonesia, tepatnya di sepanjang pesisir pantai selatan Pulau Irian Jaya. Wilayah tinggal Suku Asmat kaya akan pohon sagu dan pohon bakau. Pohon-pohon ini yang berperan sangat penting dalam kehidupan Suku Asmat. Tidak hanya menjadi sumber kehidupan, tapi juga sebagai media yang digunakan untuk mengimplementasikan nilai seni yang dimiliki masyarakat suku tersebut. Berbagai patung ukiran Suku Asmat merupakan salah satu bentuk nilai seni yang dimiliki masyarakat suku ini. Bagi masyarakat Suku Asmat, patung bukan sekadar benda yang bernilai estetis. Patung juga menjadi penghubung mereka dengan arwah nenek moyang. Patung mbis misalnya. Patung mbis dibuat sebagai perlambang adanya sosok nenek moyang dalam kehidupan sehari-hari mereka. Masyarakat Suku Asmat percaya bahwa orang yang sudah meninggal mampu ditemukan kembali di dalam bentuk patung mbis. Karenanya, setiap patung m...