×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Seni Kayu

Asal Daerah

Suku Asmat

Ukiran Kayu Asmat

Tanggal 18 Mar 2018 oleh adhaagary .

Suku Asmat adalah suku besar yang cukup ternama di Bumi Papua. Keberadaannya sebagai suku yang mendiami wilayah pesisir selatan Papua sangat diperhitungkan dalam sejarah penyebaran masyarakat Papua. Asmat menjadi begitu ternama karena memiliki harkat hidup yang luar biasa, selain itu budaya yang dimiliki suku ini pun sangat menarik dan unik. Salah satu yang menonjol ketika membicarakan suku ini adalah hasil seni ukiran mereka yang sudah terkenal luas hingga ke mancanegara.

Seperti kehidupan pada umumnya, Suku Asmat juga membutuhkan media untuk menyatakan berbagai hal yang mereka alami dalam kehidupan. Kisah-kisah heroik, mistis, atau peraturan-peraturan adat biasanya mereka ungkapkan dalam bentuk media tertentu. Hal ini mereka lakukan dengan berbagai tujuan, antara lain sebagai sarana menjaga kelangsungan tradisi, sarana belajar bagi generasi selanjutnya, dan penghormatan spiritual bagi para roh leluhur. Oleh karena itulah, ukir-ukiran menjadi tidak terpisahkan dari kehidupan Suku Asmat dan mempunyai arti penting dalam berbagai upaya mengaktualisasikan kehidupan mereka. Namun, di masa modern saat ini, banyak dari mereka yang tidak hanya mengukir untuk mengaktualisasikan hidup, tetapi juga untuk alasan komoditas.

Ukiran Asmat memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan berbagai ukiran dari daerah lain. Pengerjaan yang rapih dan detil-detil ukiran yang rumit menjadi alasan mengapa ukiran Asmat dapat tersohor hingga ke seluruh penjuru dunia. Motif-motif yang berhubungan dengan alam, makhluk hidup dan aktifitas kehidupan sehari-hari banyak ditemui di dalam ukiran Asmat. Bentuk yang umum ditemui misalnya adalah kelelawar, burung cendrawasih, dan ikan. Sedangkan bentuk aktifitas yang biasa mereka buat adalah manusia yang sedang berperang, berburu, atau mencari ikan, tidak jarang juga mereka membuat refleksi aktifitas hidup para leluhur Asmat. Yang pasti, motif maupun bentuk ini tidak akan terlepas dari kehidupan suku Asmat sendiri.

Secara umum, motif dalam ukiran Asmat memiliki beberapa makna dan tujuan. Salah satu yang paling utama adalah sebagai simbol atas kehadiran nenek moyang. Kemudian, mereka juga mengukir sebagai bentuk pernyataan perasaan hati seperti sedih atau senang. Motif-motif seperti hewan, pepohonan, dan manusia juga menunjukkan kepercayaan mereka kepada kekuatan yang dimiliki alam, dan yang terakhir adalah makna keindahan serta penghargaan atas keberadaan nenek moyang mereka. Makna-makna ini begitu dekat dengan kehidupan mereka, sehingga kita dapat menemukan berbagai unsur ukiran ini di setiap benda-benda dalam keseharian mereka.

Salah satu benda hasil ukiran asmat yang cukup populer di dunia adalah panel-panel unik yang sering dijadikan hiasan dinding. Panel-panel ini biasanya mempunyai ukiran hewan atau garis-garis tribal khas Asmat. Benda ini menjadi begitu terkenal karena keunikannya dan kemudahannya untuk dibawa dalam jarak jauh, mengingat para wisatawan biasanya membeli panel untuk dijadikan buah tangan. Harga jual panel-panel ini pun tidak terlalu mahal, untuk satu panel berukuran paling kecil umumnya dijual seharga 200.000-300.000 rupiah. Harga ini cukup pantas karena panel-panel ini juga mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam membuatnya.

Selain panel, jenis ukiran yang begitu terkenal adalah Patung Bis (leluhur) dan Totem. Pembuatan kedua benda ini sangat berkaitan dengan kehidupan spiritual masyarakat Asmat. Mereka biasanya menggunakan satu batang utuh dari pohon dan diukir hingga menyerupai manusia yang mereka anggap sebagai leluhur. Untuk totem, biasanya dibuat dari batang pohon yang terbalik. Bagian akar ditaruh di atas karena mereka akan menggunakan akarnya yang panjang sebagai lambang kesuburan dan harus diletakkan di bagian atas totem. Kedua benda ini sangat sakral dan biasanya ditempatkan pada tempat yang juga sakral seperti Jew (Rumah Bujang) atau pintu masuk desa Asmat.

Walaupun seni ukir merupakan seni yang umum dimiliki oleh suku Asmat, namun tidak semua orang Asmat dapat menjadi pengukir. Mengukir adalah kemampuan yang diturunkan antar generasi dan umumnya hanya dilakukan oleh kaum pria. Mereka biasanya mengukir sembari para wanita bekerja di ladang. Karena mengukir adalah sebuah warisan, maka bagi keluarga yang tidak memiliki darah pengukir biasanya juga tidak akan memiliki kemampuan ini. Namun, bagi masyarakat Asmat modern kemampuan ini dapat dipelajari secara khusus. Banyak pria-pria Asmat yang secara khusus mempelajari cara mengukir, apalagi menjadi seorang pengukir kini dapat dijadikan mata pencaharian.

Bagaimanapun juga, Ukiran Asmat adalah sebuah kebanggan bagi bangsa Indonesia. Melalui ukiran ini, Indonesia khususnya Papua akan semakin dikenal di seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban warga Negara Indonesia untuk menjaga kelestarian kesenian ini agar dapat diwariskan ke generasi selanjutnya.

Sumber : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/guratan-indah-suku-asmat-papua

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...