 
            Rawa Mbojo Seni ini adalah salah satu media penyampaian pesan dan nasehat yang disuguhkan terutama pada malam hari saat-saat penen sambil memasukkan padi di lumbung. Senandung Rawa Mbojo yang di-iringi gesekan Biola berpadu dengan syair dan pantun yang penuh petuah adalah pelepasan lelah dan pembeli semangat kepada warga yang melakukan aktifitas di tiap-tiap rumah. Sebagai selingan, dihadirkan pula seorang pawang cerita yang membawakan dongeng-dongeng yang menarik dan penuh makna kehidupan. Syair dan senandung Rawa Mbojo didominasi pantun khas Bima yang berisi nasehat dan petuah, kadang pula jenaka dan menggelitik. Ini adalah sebuah warisan budaya tutur yang tak ternilai unuk generasi. Dalam Rawa Mbojo terdapat beragam lirik yang dikenal dengan istilah Ntoro. Ada Ntoko Tambora, Ntoko Lopi Penge, dan Ntoko lainnya. Tiap Ntoko memiliki khas masing-masing. Misalnya Ntoko Tambora dilantunkan dalam syair dan irama yang mengambarkan kemegahan alam. Ntoko Lopi Penge m...
 
                     
            Begitu beragamnya budaya di Indonesia membuat kita sadar begitu unik dan menariknya negeri kita ini. Mulai dari bahasa, adat, makanan, bahkan pakaian tradisional yang sangat bermacam-macam sesuai dengan karakteristik dan kekhasan daerah masing-masing. Kali ini kita akan membahas pakaian tradisional khas Suku Sasak. Selamat membaca! Pakaian Adat Wanita Suku Sasak (sumber: http://elanglomboktour.blogspot.com/2016/06/pakain-adat-wanita-suku-sasak-lombok.html) Pakaian adat wanita suku sasak disebut lambung. Disebut baju lambung, karena bagian bawahnya hanya sampai lambung atau perut. Baju ini memang menggantung dan sedikit mengembang di bagian perut. Karena bagian tengahnya dikerutkan sampai ke ujung tepian leher. Lambung adalah baju hitam tanpa lengan dengan kerah berbentuk segitiga atau hurup “V” dan sedikit hiasan di bagian pinggir baju. Pakaian ini menggunakan bahan kain pelung. Sebagai pelengkap lambung, dikenakan selendang yang...
 
                     
            Di sebuah desa di kaki Gunung Rinjani, terdapat sebutan untuk masyarakat yang tinggal di sana yaitu masyarakat yang menganut Islam Wetu Telu. Masyarakat menganggap mereka menjalankan ibadah shalat hanya tiga kali, padahal hal itu adalah keliru. Ritual ini kerap disalahpahami, sehingga dianggap sebagai agama sempalan Islam. Desa yang kabarnya masih melestarikan pratik peribadatan wetu telu adalah Karang Bajo. Berbagai stigma berkembang soal masyarakat adat ini. Beberapa yang paling populer misalnya Wetu Telu merupakan percampuran agama Hindu, Islam, dan Buddha. Itu pun diwakilkan oleh penghulu adat , serta mengukur keislaman hanya dari syahadat, pantang makan babi dan alkohol, serta berkhitan bagi kaum lelaki. Jika kita merujuk sumber sekunder, Wetu Telu dimaknai sebagai sinkretisme Hindu dan Islam. Praktik peribadatan warga Sasak di desa Bayan karenanya, dicap sebagai sempalan mazhab Sunni maupun Syiah penduduk Indonesia. Mendengar penjelasan Junan, di pikiran saya Wet...
 
                     
            Tahukah kalian tentang Suku Sasak? Suku Sasak adalah salah satu suku yang berada di Nusa Tenggara Barat, khususnya Pulau Lombok. Bahasa yang digunakan suku Sasak sering kali dianggap mirip seperti Bali. Bahasa yang digunakan memiliki kedekatan dengan sistem aksara Jawa-Bali, sama-sama menggunakan Suku Sasak adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang mendiami pulau Lombok. Mayoritas suku Sasak beragama Islam, namun ada sebagian dari mereka yang berbeda dalam menjalankan ibadahnya, dan mereka disebut sebagai Islam Wetu Telu. Jumlah islam Wetu Telu hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktik ibadah seperti itu. Selain itu ada pula sedikit warga suku Sasak yang masih menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama "Sasak Boda". Suku Sasak telah menghuni Pulau Lombok sejak 4.000 Sebelum Masehi. Ada pendapat yang mengatakan bahwa orang Sasak berasal dari percampuran antara penduduk asli Lombok dengan para pendatang dari Jawa. Ada juga yang menyatakan l...
 
                     
            Buku ini berisi hasil kajian dan analisis naskah-naskah lama yang berasal dari daerah Lombok yang berjudul Hikayat Indrajaya. Isinya tentang keberhasilan seorang Pangeran yang bernama Indrajaya yang berasal dari negeri Darul Kiyam tanah Arab.rnNilai-nilai yang terkandung ·di dalam naskah ini adalah nilai moral dan ajaran agama. Pada hakikatnya nilai-nilai tersebut sangat diperlukan dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Sumber: http://repositori.kemdikbud.go.id/8328/
 
                     
            Poteng Jaje Tujak dalam bahasa Indonesia berarti Tape Jajan Tumbuk. Poteng Jaje Tujak yakni sejenis tape yang diolah menjadi makanan ringan dan disediakan saat satu minggu setelah lebaran alias pada hari raya ketupat. Hidangan Poteng Jaje Tujak ini terdiri dari 2 makanan yakni “poteng” atau “tapai” dan “jaje tujak” atau di Jawa sering disebut “tetel”. Bahan poteng menggunakan ketan putih. Resep Poteng Jaje Tujak Bahan Poteng: Beras ketan putih 1 kg Air 800 ml Ragi tape 1/4 bagian Daun Saga (diambil air perasannya) Gula pasir secukupnya (sesuai selera) Daun pisang untuk membungkus Bahan jaje Tujak: Beras ketan putih 1 kg Beras ketan hitam 50 gram Kelapa parut dari 1 butir kelapa + garam secukupnya (kukus) Cara membuat Poteng: Rendam beras ketan putih di dalam air 2 liter air semalaman. Tiriskan Kukus beras ketan putih hingga mengeluarkan uap yang banyak, setelah itu siram menggunakan 800 ml air saga, kemudian dikukus lagi 15 menit , angkat dan bi...
 
                     
            BAHAN-BAHAN 20 butir bakso sapi buah ketupat cabe rawit hijau secukupnya seledri cincang secukupnya bawang goreng secukupnya BAHAN TAHU BAKSO : 1 kotak tahu putih 100 gram ayam fillet (setengah beku) 5 sdm tepung kanji 3 batang daun bawang (hijaunya saja) 1 buah putih telur 2 butir bawang putih goreng bawang goreng secukupnya merica dan garam secukupnya pelapis tahu bakso: 2 liter air 1 bungkus bumbu bakso instan merica bubuk secukupnya garam secukupnya BUMBU HALUS: 3 butir bawang putih, goreng 1 butir kemiri, goreng PROSES PEMBUATAN Campurkan ayam fillet, sebagian tepung kanji, putih telur, bawang putih goreng lalu chopper hingga halus. Lalu tuang dalam wadah, campurkan bahan lain : daun bawang, sisa tepung kanji, bawang goreng, garam, merica bubuk, kaldu bubuk, aduk merata. Sisihkan. Potong tahu putih, lalu rendam dalam air garam. Goreng hingga sangat kering. Tiriskan, lalu kerat salah satu sisinya Isi tahu de...
 
                     
            Masyarakat Kabupaten Sumbawa menampilkan tradisi Sentek Panguri dari masa kejayaan Kesultanan Sumbawa. Berasal dari kata "kuri" yang berarti ucapan yang halus, lembut, dan santun untuk memberikan semangat kepada Sultan Sumbawa Dewa Masmawa. Sentek Panguri yang merupakan prosesi adat yang masing-masing kelompok menyampaikan persembahan hantaran sesuai kewajiban adat. sumber: https://travel.tempo.co/read/1242985/kenali-9-tradisi-masyarakat-ntb-di-karnaval-budaya-lombok-sumbawa/full&view=ok
 
                     
            Kabupaten Lombok Utara menampilkan tradisi Maulid Adat Bayan yang dilakukan oleh masyarakat adat setiap 15 Rabiul Awal atau tiga hari setelah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Rangkaian prosesinya adalah menutu atau menumbuk padi menggunakan rantok dari bambu panjang. Mereka mengenakan pakaian adat berupa bertutup kepala Jong dan kemben atau kain panjang yang menutupi dada sampai kaki. sumber: https://travel.tempo.co/read/1242985/kenali-9-tradisi-masyarakat-ntb-di-karnaval-budaya-lombok-sumbawa/full&view=ok
