Sambatan adalah kegiatan gotong royong yang biasa dilakukan oleh penduduk desa. Walau terkadang di daerah urban terkadang juga dipraktikan, Sambatan lebih membudaya di daerah rural Jawa, terutama di daerah-daerah terpencil di pegunungan atau di pedalaman. Konsepnya simpel. Bergotong royong para penduduk membangun/mengerjakan/merenovasi infrastruktur di daerah mereka tinggal, misalnya kebun, jembatan, bahkan rumah salah satu penduduk. Walau kegiatan ini menguras tenaga, para penduduk sukarela memberikan bantuan fisik kepada yang perlu tanpa imbalan uang. Sebagai gantinya, mereka biasa diberi hidangan seperti minuman-minuman segar, snack, dan makanan. Walau tidak sempurna, hasil dari kegiatan Sambatan biasanya tidak beda jauh dari hasil kerja para profesional. Jangka waktu pengerjaannya juga cukup cepat karena jumlah tenaga yang membantu bergantung pada jumlah sukarelawan, yang biasa banyak. #OSKMITB2018
Taman Sri Baduga adalah salah satu kompleks kolam air mancur yang menampilkan pertunjukan air mancur terbesar di Indonesia.Kompleks kolam air mancur ini terletak di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Taman air mancur ini dilengkapi dengan struktur patung Sri Baduga yang menggambarkan tokoh Sunda, Prabu Siliwangi, dikelilingi oleh sejumlah patung harimau. Dikisahkan bahwa pembangunan taman air mancur ini bermula dari gagasan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, untuk menghidupkan semangat kearifan lokal masyarakat Sunda yang dimiliki oleh Prabu Siliwangi sebagai sosok yang meletakkan dasar-dasar sistem adat masyarakat Sunda. Semangat kearifan lokal yang dimiliki oleh Prabu Siliwangi mencakup menebarkan rasa kasih sayang, toleransi, serta rutin bergotong-royong dalam memimpin masyarakat Sunda membangun Tanah Sunda bersama segenap rakyatnya. Kompleks Taman Sri Baduga dikelilingi oleh pagar dan dilengkapi oleh pilar-pilar setiap jarak beberapa meter. Pada setiap pil...
Batagak Kudo-Kudo berasal dari Provinsi Sumatera Barat, atau dengan kata lain merupakan adatnya orang minang. Frasa 'batagak kudo-kudo' sendiri dalam bahasa minangkabau secara bahasa berarti 'menegakkan kuda-kuda'. Sedangkan secara istilah, Batagak Kudo-kudo merupakan salah satu bagian dalam masyarakat minang saat proses pendirian bangunan yang berupa upacara, di mana masyarakat mengambil bagian dalam upacara tersebut saat proses pendirian bangunan tersebut masih dalam pemasangan kuda-kuda. Dari sinilah istilah 'Batagak kudo-kudo' tersebut berasal. Bangunan yang dibuat dapat berupa rumah pribadi, ataupun fasilitas umum seperti rumah ibadah dan jalan raya. Pada dasarnya, masyarakat yang mengikuti upacara Batagak Kudo-Kudo adalah tetangga sekitar dan sanak famili, sehingga upacara ini terkesan mirip dengan pernikahan, atau yang oleh orang minang disebut sebagai baralek. Selain itu, ada salah satu kesamaan lain yang cukup mencolok antara tradisi Batag...
Gereja Katedral Jakarta atau Gereja Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga atau dalam Bahasa Belanda ( De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming ) adalah salah satu gereja yang sudah ada cukup lama di Indonesia. Gereja setinggi 60m ini diresmikan pada 21 April 1901 oleh Mgr . Edmundus Sybradus Luypen , S.J., seorang Vikaris Apostolik ( Pimpinan dalam hierarki G ereja Katolik ). Gaya arsitektur yang digunakan pun merupakan tren di Eropa pada saat itu (1800-1900an), Neo-Gothic. Jika kalian dapat menyempatkan diri untuk mengunjungi Gereja ini, kalian akan melihat disetiap jendela memiliki lengkungan dimana itu merupakan salah satu ciri dari gaya arsitektur Neo-Gothic , bahan-bahan yang digunakan beragam macam, dan kaya akan warna dan dekorasi. Namun, Gereja Katedral yang sekarang kita lihat ini bukanlah bentuk yang sebenarnya pada saat peresmian pertama kali. Peresmian pertama kali Gereja ini adalah pada Februari 1810. Banyak kejadian-kejad...
Tepat di sebuah desa yang warganya masih memiliki ikatan kuat, melewati pijakan aspal di tengah rimbun pepohonan. Terik matahari tak menyurutkan semangat warga desa untuk bahu membahu menata desa tercinta mereka. Desa Balepanjang, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri tepatnya. Warga desa memiliki sebuah ritual yang selalu dilakukan tiap tahun sehabis masa panen. Mereka menyebutnya "Bersih Desa". Sebuah kegiatan yang menjunjung tinggi nilai gotong royong antar warganya. Mereka akan membersihkan lingkungan rumah, jalan-jalan di kampung, membersihkan sumber mata air, dan tak lupa membersihkan makam. Semua itu dilakukan bersama-sama tanpa pandang bulu. Pada puncak acara, semua warga akan membuat nasi tumpeng yang lalu dibawa ke rumah kepala dusun. Di sana dengan khidmat mereka berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua adat atau biasa disebut Modin . Selanjutnya nasi tumpeng yang telah dibawa tadi akan dibagi-bagikan dan disantap bersama dalam kehangatan s...
Apitan atau bisa disebut "Sedekah Bumi" adalah wujud rasa syukur masyarakat khususnya desa cikawung terhadap hasil panen yang diperoleh. Adapun prosesi apitan itu sendiri adalah dengan penyembelihan satu ekor kambing sama halnha seperti qurban akan tetapi dalam prosesi apitan daging kambing yang sudah disembelih kemudian dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan ke warga masyarakat. Biasanya acara apitan diselenggarakan tiap RT menggunakan uang iuran. Selain sebagai wujud rasa syukur apitan juga menjadi pemererat silaturahmi antar warga khususnya dalam satu RT karena prosesinya dilakukan secara gotong royong. Bagi para lelaki tugasnya adalah menyembelih dan membersihkan daging kambing sementara para ibu ibu yang memasaknya.
Di era modern sekarang ini pola kehidupan masyarakat telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Hal ini dapat kita tinjau dari aspek ideology, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Namun dari kelima aspek tersebut kita dapat melihat aspek sosial budaya yang memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Contohnya saja permainan tradisional yang mulai terkikiskan oleh permainan online yang berkembang begitu pesat. Tentunya permainan online ini memberikan dampak positive tersendiri bagi sebagian masyarakat. Di mana orang tua mampu mengawasi anaknya dengan optimal karena sang anak lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Yang kedua adalah sekarang ini banyaknya anak usia remaja yang mampu membuat game sendiri akibat pengalaman dan rasa ingin tahu yang terus tumbuh bersamaan ketika dia memainkan permainan game online. Namun kendati demikian permainan online menciptakan seorang anak yang pemalas dan mempunyai lingkup sosial yang cuku...
Pada ratusan tahun yang lalu, konon terdapat sebuah desa yang hampir seluruh penduduknya adalah seorang petani. Mereka seringkali mengadakan pertunjukan seni sebagai penawar lelah setelah seharian bekerja di ladang. Pada suatu hari, mereka mengundang seorang dalang terkenal pada masa itu sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen besar yang baru saja diperoleh warga desa. Semua warga desa bergotong royong untuk menyiapkan pertunjukan wayang kulit yang sangat mereka nanti-nantikan itu. Akan tetapi, ada salah satu warga desa yang dengan sengaja memainkan salah satu wayang kulit si dalang. Saking senangnya, ia melakukan tindakan ceroboh hingga merusak wayang kulit tersebut. Mengetahui wayang kulitnya telah dirusak, dalang tersebut murka dan mengutuk seluruh warga desa menjadi wayang kulit lalu dibuang ke Bukit Nglanggeran. Nglanggeran sendiri berasal dari kata nglanggar atau melanggar. Penamaan tersebut dikait-kaitkan dengan kisah-kisah mistis dan kisah kemurkaan seorang dalang...
Pada ratusan tahun yang lalu, konon terdapat sebuah desa yang hampir seluruh penduduknya adalah seorang petani. Mereka seringkali mengadakan pertunjukan seni sebagai penawar lelah setelah seharian bekerja di ladang. Pada suatu hari, mereka mengundang seorang dalang terkenal pada masa itu sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen besar yang baru saja diperoleh warga desa. Semua warga desa bergotong royong untuk menyiapkan pertunjukan wayang kulit yang sangat mereka nanti-nantikan itu. Akan tetapi, ada salah satu warga desa yang dengan sengaja memainkan salah satu wayang kulit si dalang. Saking senangnya, ia melakukan tindakan ceroboh hingga merusak wayang kulit tersebut. Mengetahui wayang kulitnya telah dirusak, dalang tersebut murka dan mengutuk seluruh warga desa menjadi wayang kulit lalu dibuang ke Bukit Nglanggeran. Nglanggeran sendiri berasal dari kata nglanggar atau melanggar. Penamaan tersebut dikait-kaitkan dengan kisah-kisah mistis dan kisah kemurkaan seorang dalang...