Telah bertahun-tahun Baginda Raja menikah dengan permaisurinya. Meski begitu belum mempunyai seorang anak pun. Untuk mengisi kesepiannya mereka memelihara seorang anak kecil bernama Kandi. Hingga gadis kecil itu beranjak dewasa. Gadis itu sudah bisa disuruh kesana-kesini untuk melayani sang raja dan permasuri. Hanya si Kandilah orang yang paling dekat dengan Baginda Raja dan permaisuri. Usai menunaikan shalat, mereka memohon kepada Allah supaya dikaruniai seorang anak. Jangan sampai tidak ada anak yang kelak menggantikannya menjadi raja. Jika tak mempunyai keturunan, Baginda Raja khawatir kekuasaannya akan diambil dan dijadikan rebutan orang. Jangan sampai hari tuanya hidup sendiri, sebab perlahan-lahan nanti si Kandi akan menemukan jodohnya dan hidup dengan pasangannya. Jika mereka tidak beranak maka hidupnya akan kesepian, tidak ada yang melayani makan minum dan merawat mereka di kala sakit. Sang raja bertanya ke sana-ke sini. Kepada dukun-dukun obat. Mereka mengatakan tubuhny...
Cerita Puti Jailan ~ Kaba Puti Jailan adalah suatu kaba (sastra lisan) yang sangat digemari oleh rakyat/penduduk di daerah Pasaman Bagian Barat, kaba ini adalah cerita legenda yang terjadi di Pasaman Barat pada masa dahulu kala yang mengandung nasehat-nasehat terhadap pemuda - pemudi dan terhadap orang tua yang mempunyai sifat-sifat tamak akan kekayaan dan kekuasaan. Kaba ini sampai saat sekarang belum sempat disalin orang ke dalam buku, sehingga kaba ini berkembang hanya dari mulut - ke mulut saja. Satu-satunya orang yang betul-betul dapat mengabakan kaba ini hanyalah bapak Matsadin gelar Si. Kebetulan berasal dari Simpang Tonang Pasaman, yang pada saat inii telah berumur 58 tahun. Beliau mulai berumur 15 tahun yaitu 43 tahun yang lalu telah mulai menjadi tukang kaba, dari satu tempat ke tempat lain dalam daerah Kabupaten Pasaman, sehingga kaba Puti Jailan ini telah hafal diluar kepala sebaik-baiknya bagi beliau, kaba ini dikabakan diiingi dengan pukulan gendang yang sekaligus...
p.p1 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px 'Helvetica Neue'; color: #454545} p.p2 {margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px 'Helvetica Neue'; color: #454545; min-height: 14.0px} Prasasti Amoghapasa berangka tahun 1269 Çaka (baca: Saka) atau 1347 M dan menggunakan aksara Pasca-Pallawa serta bahasa Sansekerta, Jawa Kuno, dan Melayu Kuno. Angka tahun tersebut ditulis dengan candrasangkala pada baris ke-10 yaitu pataÅga carane nardanta yang bernilai 1269 Çaka. Prasasti ini terdiri dari 27 baris dalam bentuk sloka 12 bait. Prasasti ini tertulis di belakang stela (sandaran) patung batu Paduka Amoghapasa sebagaimana disebutkan dalam prasasti Padang Roco (bagian alas arca Paduka Amoghapasa). Patung batu ini terbuat dari batu andesit ( upala prasasti ) dan memiliki ukuran tinggi 163 cm dan lebar 97-139 cm dalam kondisi yang cukup baik. Patung batu tesebut dihadiahkan pada tahun 1208 Çaka atau 1286 M saat E...
SEKILAS TENTANG KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan UU RI No. 49 Tahun 1999 dan dinamai menurut nama asli geografisnya. Kabupaten ini terdiri dari 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu : Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai. Selain itu masih ada beberapa pulau kecil lainnya yang berpenghuni namun sebahagian besar pulau yang lain hanya ditanami dengan pohon kelapa. Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten kepulauan yang terletak memanjang dibagian paling barat pulau Sumatera dan dikelilingi oleh Samudera Hindia. Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian pulau non-vulkanik dan gugus kepulauan itu merupakan puncak-puncak dari suatu punggung pegunungan...
Tentu kalian pasti mendengar sebuah tarian yang dinamakan Tari Piring. Tari Piring adalah salah satu tarian tradisional yang menggunakan piring pada saat menari (piring dipegang diatas kedua telapak tangan). Tarian ini bukanlah tarian yang mudah dipelajari, bukan hanya harus menghafal gerakan-gerakan tari tetapi juga harus memainkan piring yang berada diatas kedua telapak tangan dan menjaga agar piring itu tidak jatuh dari tangan dan pecah. Tarian ini juga diiringi dengan musik yang menggunakan alat-alat musik tradisional seperti Talempong dan Saluang, musik yang dihasilkan dengan alat-alat musik tradisional itu membuat suasana pertunjukan semakin semarak. Para penari Tari Piring jugatidak menggunakan kostum sembarangan, penari Tari Piring biasanya menggunakan pakaian cerah sehingga mendukung kemeriahan pertunjukan. #OSKMITB2018
Upacara Turun Mandi adalah salah satu ritual adat Minangkabau yang diturunkan oleh leluhur suku Minangkabau, suku Minangkabau merupakan salah satu suku yang sangat menjunjung tinggi budaya leluhur mereka, jadi upacara ini salah satu upacara yang masih bertahan sampai saat ini. Upacara Turun Mandi adalah upacara yang bertujuan untuk menunjukan rasa syukur kepada sang pencipta karena atas nikmat yang telah diberikannya, yaitu kelahiran bayi. Selain itu upacara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa sudah muncul keturunan baru dari sebuah keluarga baru, upacara ini juga menandai momen pertama seorang ibu keluar rumah setelah persalinan. Adapun ketentuan upacara ini adalah dilaksanakan pada hari ganjil ketika bayi laki-laki yang lahir dan dilaksanakan pada hari genap ketika bayi perempuan yang lahir. Pada umumnya persyaratan untuk melakukan upacara ini adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan antar nagari. Adapun persyaratan umum untuk upacara ini adalah di...
Siapa yang tidak kenal dengan Tari Piring? Jelas semua orang mengetahui tari yang tentunya identik dengan properti piring. Lalu bagaimana dengan Tari Randai? Terdengar asing bukan? Tari Randai merupakan salah satu tari yang berasal dari Sumatera Barat tepatnya di MInangkabau. Karakteristik utama dari tari ini ialah gerakannya yang dipimpin oleh satu orang dan kemudian diikuti oleh penari lainnya. Tidak ada batasan berapa jumlah penari yang diperbolehkan menarikan tari ini. Keunikan lain yang dimiliki tari ini ialah pakaiannya yang menggunakan celana yang memiliki bahan tambahan sehingga terlihat seperti sarung. Gerakan pada tari ini dipadukan dengan lantunan syair yang mendebar-debarkan dada. Tarian ini juga menyampaikan cerita rakyat, itulah sebabnya tarian ini diselingi dengan beberapa dialog ditengah tarian. Untuk gerakannya sendiri merupakan bagian yang paling menarik dimana penari mengangkat sebelah kaki dan menepukan tangan d...
Suku Jambak merupakan salah satu dari ratusan suku Minangkabau. Tidak banyak perbedaan antara suku ini dengan suku-suku lainnya. Suku Jambak memukim di daerah magek,Kabupaten Agam dekat dengan bukit tinggi. Suku magek diketuai oleh beberapa orang pemimpin dengan gelar Datuk. Terdapat 15 gelar datuk, yaitu : 1. Datuk Nan Baruso 2. Datuk Rajo Bandaro 3. Datuk Rajo Basa 4. Datuk Panduko 5. Datuk Panduko Tuan 6. Datuk Tumenggung 7. Datuk Rangkayo Basa atau Datuk Rangkayo Nan Basa 8. Datuk Nagari Labiah 9. Datuk Pangulu Basa 10. Datuk Tan Ameh 11. Datuk Rajo Perak 12. Datuk Rajo Mantari 13. Datuk Marajo 14...
Suku Minangkabau sebagai suku yang berasal dari Sumatera Barat merupakan suku yang kaya akan adat istiadat dan budaya luhur, tak jarang banyak wisatawan dan orang luar minangkabau yang sengaja datang ke minangkabau hanya untuk menyaksikan upacara adat minangkabau, salah satunya adalah upacara turun mandi. upacara turun mandi merupakan upacara sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan yang maha esa terhadap kelahiran seorang bayi. Hingga saat ini upacara turun mandi masih dipertahankan dan dilestarikan oleh para masyarakat minangkabau. tujuan dari upacara turun mandi adalah untuk memperkenalkan bayi yang baru lahir sebagai keturunan minangkabau kepada masyarakat dan juga sebagai ajang sang ibu untuk keluar pertama kali dari rumah pasca pemulihan setelah melahirkan. dalam prosesinya, sebelum menyelenggarakan upacara turun mandi banyak hal yang harus dipersiapkan dan diperhitungkan, salah satunya mengenai hari yang tepat dalam penyelenggaraan, jika bayi laki-laki, maka pen...