Randai merupakan pertunjukan kesenian Minangkabau yang dianggap paling lengkap karena menghadirkan empat unsur kesenian sekaligus, yakni seni tari, seni suara, seni musik, dan seni sastra/seni peran/akting atau seni drama. Randai dipertunjukkan oleh sebuah tim dalam formasi lingkaran. Kesenian ini menampilkan seni tari yang berasal dari gerakan-gerakan mancak atau bungo silek (bunga silat) dan diiringi oleh musik vokal (dan juga musik instrumental) dan sastra (pantun atau drama). Randai dimainkan oleh beberapa orang (berkelompok atau beregu).
Cerita dalam Randai, selalu mengangkat cerita rakyat Minangkabau, seperti cerita Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan cerita rakyat lainnya. Konon kabarnya, randai pertama kali dimainkan oleh masyarakat Pariangan, Padang Panjang, ketika mereka berhasil menangkaprusa yang keluar dari laut. Biasanya randai dimainkan pada perayaan pesta, seperti: pernikahan, pengangkatan penghulu atau pada hari besar tertentu. Bahkan, pemerintah Sumatera Barat mengemas kesenian randai sebagai salah satu icon daerah untuk menarik para wisatawan datang berkunjung ke Sumatera Barat. Kesenian randai sudah dipentaskan di beberapa tempat di Indonesia dan bahkan dunia. Bahkan randai dalam versi bahasa Inggris sudah pernah dipentaskan oleh sekelompok mahasiswa di University of Hawaii, Amerika Serikat. Randai yang banyak berkembang akhir-akhir ini berangkat dari kedua bentuk randai ulu ambek dan randai silek, yang diduga mulai dikreasi sejak tahun 1920-an, yakni ketika berdirinya Sekolah Raja di Bukittinggi yang mengajarkan dramaturgi atau seni sastra drama.
Unsur drama dimasukkan ke dalam randai, yakni adanya unsur cerita yang direpresentasikan dalam bentuk dialog antartokoh. Jumlah pemain adalah 12 atau lebih dalam jumlah selalu genap karena ada keharusan untuk menampilkan gerakan berpasangan. Unsur cerita dalam randai disampaikan dalam dua bentuk, yaitu narasi yang dinyanyikan dalam dendang oleh tukang dendang (yang lazim berada di luar lingkaran bersama pemain musik instrumental) dan dialog antartokoh yang kadangkala berperan sekaligus sebagai tukang galombang. Tukang galombang adalah pemain randai yang menampilkan tarian yang bersumber dari gerakan-gerakan mancak yang dimodifikasi. Jadi, randai memiliki struktur pemain yang terdiri atas tukang galombang (penari), tukang dendang (penyanyi), tukang saluang/talempong/musik (pemusik), tukang aliah (pemimpin perlihan gerakan dan adegan), dan tukang peran (tokoh pemeran).
Momentum pertunjukan randai jenis terakhir ini dalam struktur alek nagari ditempatkan setelah randai silek. Penempatan tersebut berkaitan dengan tingkatan nuansa adat yang inheren di dalam bentuk kesenian tersebut di mata pemangku adat. Randai ulu ambek merupakan pertunjukan mancak atau seni gerak tari yang ditampilkan dalam rangkaian alek ulu ambek di laga-laga atau pauleh di Padang Pariaman. Pelaku pertunjukan adalah laki-laki dengan jumlah ganjil. Randai itu diiringi dengan musik vokal dampeang yang dinyanyikan oleh dua orang tukang dampeang. Gerakan-gerakan randai ulu ambek dipimpin oleh seorang tukang aliah (tukang alih). Pertunjukan ini dilaksanakan pada malam hari setelah salat isya dan berlangsung sampai pagi sesuai dengan jumlah kelompok peserta yang datang dalam even yang mewadahi kegiatan tersebut. Momentum pertunjukan adalah alek nagari, yaitu pesta nagari yang diadakan khusus dalam rangka peresmian pangulu (penghulu), kapalo mudo (kepala kepemudaan di tingkat nagari), muncak buru (pemuncak atau kepala dalam komunitas kelompok perburuan), atau peresmian sarana dan prasarana umum yang monumental seperti kantor nagari. Bentuk randai yang kedua adalah randai silek (randai silat), yakni randai yang menjadi bagian dari komunitas dan pertunjukan silek (silat).
Pertunjukan randai silek itu berupa pertunjukan gerakan-gerakan pencak silat dalam formasi melingkar oleh sejumlah pemain dalam jumlah genap sehingga memungkinkan untuk berpasang-pasangan. Musik vokal dinyanyikan sekaligus oleh pemain dalam bentuk koor dan berbalas pantun. Momentum pertunjukan sama dengan pertunjukan randai ulu ambek, tetapi waktunya mesti tidak bersamaan, yaitu setelah hari pelaksanaan pertunjukan randai ulu ambek. Berbeda dari randai ulu ambek, randai silek dapat dijadikan media penyampaian kritik sosial, pesan-pesan pembangunan, kampanye, dan sebagainya.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...