Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan Sumatera Barat Minangkabau
Randai
- 11 Januari 2021

Randai merupakan pertunjukan kesenian Minangkabau yang dianggap paling lengkap karena menghadirkan empat unsur kesenian sekaligus, yakni seni tari, seni suara, seni musik, dan seni sastra/seni peran/akting atau seni drama. Randai dipertunjukkan oleh sebuah tim dalam formasi lingkaran. Kesenian ini menampilkan seni tari yang berasal dari gerakan-gerakan mancak atau bungo silek (bunga silat) dan diiringi oleh musik vokal (dan juga musik instrumental) dan sastra (pantun atau drama). Randai dimainkan oleh beberapa orang (berkelompok atau beregu).

Cerita dalam Randai, selalu mengangkat cerita rakyat Minangkabau, seperti cerita Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan cerita rakyat lainnya. Konon kabarnya, randai pertama kali dimainkan oleh masyarakat Pariangan, Padang Panjang, ketika mereka berhasil menangkaprusa yang keluar dari laut. Biasanya randai dimainkan pada perayaan pesta, seperti: pernikahan, pengangkatan penghulu atau pada hari besar tertentu. Bahkan, pemerintah Sumatera Barat mengemas kesenian randai sebagai salah satu icon daerah untuk menarik para wisatawan datang berkunjung ke Sumatera Barat. Kesenian randai sudah dipentaskan di beberapa tempat di Indonesia dan bahkan dunia. Bahkan randai dalam versi bahasa Inggris sudah pernah dipentaskan oleh sekelompok mahasiswa di University of Hawaii, Amerika Serikat. Randai yang banyak berkembang akhir-akhir ini berangkat dari kedua bentuk randai ulu ambek dan randai silek, yang diduga mulai dikreasi sejak tahun 1920-an, yakni ketika berdirinya Sekolah Raja di Bukittinggi yang mengajarkan dramaturgi atau seni sastra drama.

Unsur drama dimasukkan ke dalam randai, yakni adanya unsur cerita yang direpresentasikan dalam bentuk dialog antartokoh. Jumlah pemain adalah 12 atau lebih dalam jumlah selalu genap karena ada keharusan untuk menampilkan gerakan berpasangan. Unsur cerita dalam randai disampaikan dalam dua bentuk, yaitu narasi yang dinyanyikan dalam dendang oleh tukang dendang (yang lazim berada di luar lingkaran bersama pemain musik instrumental) dan dialog antartokoh yang kadangkala berperan sekaligus sebagai tukang galombang. Tukang galombang adalah pemain randai yang menampilkan tarian yang bersumber dari gerakan-gerakan mancak yang dimodifikasi. Jadi, randai memiliki struktur pemain yang terdiri atas tukang galombang (penari), tukang dendang (penyanyi), tukang saluang/talempong/musik (pemusik), tukang aliah (pemimpin perlihan gerakan dan adegan), dan tukang peran (tokoh pemeran).

Momentum pertunjukan randai jenis terakhir ini dalam struktur alek nagari ditempatkan setelah randai silek. Penempatan tersebut berkaitan dengan tingkatan nuansa adat yang inheren di dalam bentuk kesenian tersebut di mata pemangku adat. Randai ulu ambek merupakan pertunjukan mancak atau seni gerak tari yang ditampilkan dalam rangkaian alek ulu ambek di laga-laga atau pauleh di Padang Pariaman. Pelaku pertunjukan adalah laki-laki dengan jumlah ganjil. Randai itu diiringi dengan musik vokal dampeang yang dinyanyikan oleh dua orang tukang dampeang. Gerakan-gerakan randai ulu ambek dipimpin oleh seorang tukang aliah (tukang alih). Pertunjukan ini dilaksanakan pada malam hari setelah salat isya dan berlangsung sampai pagi sesuai dengan jumlah kelompok peserta yang datang dalam even yang mewadahi kegiatan tersebut. Momentum pertunjukan adalah alek nagari, yaitu pesta nagari yang diadakan khusus dalam rangka peresmian pangulu (penghulu), kapalo mudo (kepala kepemudaan di tingkat nagari), muncak buru (pemuncak atau kepala dalam komunitas kelompok perburuan), atau peresmian sarana dan prasarana umum yang monumental seperti kantor nagari. Bentuk randai yang kedua adalah randai silek (randai silat), yakni randai yang menjadi bagian dari komunitas dan pertunjukan silek (silat).

Pertunjukan randai silek itu berupa pertunjukan gerakan-gerakan pencak silat dalam formasi melingkar oleh sejumlah pemain dalam jumlah genap sehingga memungkinkan untuk berpasang-pasangan. Musik vokal dinyanyikan sekaligus oleh pemain dalam bentuk koor dan berbalas pantun. Momentum pertunjukan sama dengan pertunjukan randai ulu ambek, tetapi waktunya mesti tidak bersamaan, yaitu setelah hari pelaksanaan pertunjukan randai ulu ambek. Berbeda dari randai ulu ambek, randai silek dapat dijadikan media penyampaian kritik sosial, pesan-pesan pembangunan, kampanye, dan sebagainya.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline