Tari Suanggi salah satu tarian dari Papua tepatnya di Papua Barat, sejarah singkatnya tarian ini menceritakan tentang suami yang ditinggal mati oleh istrinya. Konon tarian tradisional yang satu ini sangat bernuansa magis karena seperti ritual. Terlihat dari namanya ‘Suanggi’ yang mengandung arti roh jahat, konon roh tersebut memiliki janji yang belum ditebus semasa ia hidup, dan ketika mati ia akan menjadi roh penasaran. Roh tersebut akan memasuki jiwa perempuan yang masih hidup dan mencelakakan orang lain. Tidak banyak orang yang mengetahui asal usul tarian tersebut, hal ini terlihat dari info yang sangat sedikit didapat mengenai tarian ini. Bila kamu melihat gerakan tariannya, seperti seorang dukun yang akan menyembuhkan penyakit pasiennya. Didalam kepercayaan magis masyarakat Papua Barat, Suanggi merupakan roh jahat (kapes) karena belum ditebus dan belum mendapatkan kenyamanan di alam bakanya. Roh-roh ini biasanya akan merasuki tubuh wanita. Wanita yang meninggal...
Papeda Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini apalagi kalau bukan Papeda. Papeda sendiri sudah sangat populer sampai ke berbagai belahan nusantara. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya penjual yang menjual Papeda, mulai dari di pinggir jalan, lingkungan sekolah, sampai di pasar-pasar tradisional. Tak jarang kita temukan tempat-tempat makan a.k.a restoran yang menghidangkan menu Papeda ini. Papeda merupakan bubur sagu yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Namun seiring perkembangan zaman, peneman Papeda semakin bervariasi, seperti ikan tuna, ikan kakap merah, dan ikan kue. Selain rasanya yang enak, Papeda juga sangat baik bagi kesehatan tubuh dikarenakan mempunyai banyka serat, rendah kolestrol, dan bernutrisi. Papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem. Dengan bentuk yang kenyal dan lengket seperti lem, Papeda di...
Si Gembul Kaya Protein Papua merupakan pulau yang terletak di timur Indonesia. Papua menyimpan sejuta kekayaan budaya,tradisi,cara berburu serta kulinernya yang sangat unik.Ulat sagu merupakan salah satu makanan tradisional masyarakat Papua. Ulat sagu memiliki nama Latin Rhynchophorus ferruginesus. Ulat sagu merupakan larva yang berasal dari kumbang merah yang hidup pada batang sagu yang telah membusuk. Tubuh ulat sagu bewarna putih kekuningan dengan kerut-kerut lipatan melingkari tubuhnya. Kepalanya kecil berwarna cokelat.panjang tubuhnya bisa mencapai 5 cm dan leher bagian tengahnya mencapai 2 cm. Ulat sagu juga memiliki rahang kerucut yang tajam. Rahang tersebut digunakan untuk menggali dari tangkai daun sampai mahkota. Ulat terkenal dengan kandungan protein yang tinggi yaitu sekitar 9,34 %. Selain itu juga mengandung asam amino esensial seperti asam aspartate 1,84%, asam glutamate 2,72 %, tirosin 1,87%, lisin 1,97% dan methionine 1,07%. Ulat sagu juga memiliki beberapa manfaat d...
Pesta Bakar Batu Sebuah budaya memang tidak akan pernah lepas dari tradisi. Secara turun temurun tradisi di berbagai tempat di Indonesia diajarkan kepada generasi yang lebih muda agar dapat terus dilakukan bahkan dilestarikan. Salah satu tradisi yang berakar dari budaya Papua adalah pesta bakar batu.Sesuai dengan namanya,Pesta Bakar Batu ada memasak dan mengolah makanan untuk pesta tersebut, suku-suku di Papua menggunakan metode bakar batu.Tiap daerah dan suku di kawasan Lembah Baliem memiliki istilah sendiri untuk merujuk kata bakar batu. Masyarakat Paniai menyebutnya dengan gapii atau Â'mogo gapiiÂ', masyarakat Wamena menyebutnya kit oba isago, sedangkan masyarakat Biak menyebutnya dengan barapen. Namun tampaknya barapen menjadi istilah yang paling umum digunakan.Tradisi ini merupakan agenda penting masyarakat Papua sebagai tanda syukur, bersilaturahim (mengumpulkan sanak saudara dan kerabat, menyambut kebahagiaan (kelahiran, p...
Si Gembul Kaya Protein Papua merupakan pulau yang terletak di timur Indonesia. Papua menyimpan sejuta kekayaan budaya,tradisi,cara berburu serta kulinernya yang sangat unik.Ulat sagu merupakan salah satu makanan tradisional masyarakat Papua. Ulat sagu memiliki nama Latin Rhynchophorus ferruginesus. Ulat sagu merupakan larva yang berasal dari kumbang merah yang hidup pada batang sagu yang telah membusuk. Tubuh ulat sagu bewarna putih kekuningan dengan kerut-kerut lipatan melingkari tubuhnya. Kepalanya kecil berwarna cokelat.panjang tubuhnya bisa mencapai 5 cm dan leher bagian tengahnya mencapai 2 cm. Ulat sagu juga memiliki rahang kerucut yang tajam. Rahang tersebut digunakan untuk menggali dari tangkai daun sampai mahkota. Ulat terkenal dengan kandungan protein yang tinggi yaitu sekitar 9,34 %. Selain itu juga mengandung asam amino esensial seperti asam aspartate 1,84%, asam glutamate 2,72 %, tirosin 1,87%, lisin 1,97% dan methionine 1,07%. Ulat sagu juga memiliki beberapa manfaat dia...
Kabupaten Kepulauan Yapen(Serui) adalah salah satu kabupaten dalam wilayah adat Papua, yakni Saiseri. Wilayah adat Saireri terdiri dari beberapa suku yang mendiami daerah ini. Suku-suku besar antara lain, suku Byak dan suku lain dari pulau Biak Numfor serta Supiori, Suku Onate, Ambai dan suku lain dari Pulau Yapen dan Suku dataran Waropen hingga Nabire pesisir. Dari suku-suku ini, terdapat nyanyian adat yang sering mereka nyanyikan sebagai doa pada sang pencipta. Nyanyian tersebut antara lain Wor dari pulau Biak, Ano'Ai dari Yapen, Muna dari Waropen dan juga nyanyian lain dari suku lainnya. Nyanyian adat ini sering juga dinyanyikan pada acara pesta adat dan sambutan tamu terhormat. Acara adat yang sering mempersembahkan nyanyian Ano'ai adalah perkawinan dan pembayaran maskawin pada suku-suku yang ada di Yapen Serui. Penjelasan berikut dari Ibu Min Reba tentang sistem perkawinan di daerah Serui atau Waropen, bahwa jumlah maskawin disesuaikan dengan permintaan dan kesanggupan piha...
Masyarakat Papua memiliki sebuah "permen khas Papua" yaitu buah pinang. Buah pinang dijadikan makanan penutup atau sebagai pencuci mulut oleh masyarakat Papua ketika mereka tidak memiliki buah-buahan seperti, jeruk dan apel. Mereka biasanya mengunyah buah pinang setelah memakan ikan agar bau amisnya hilang dari mulut. Selain sebagai pencuci mulut, buah pinang memiliki manfaat lain seperti, menguatkan gigi dan gusi, menambah stamina, baik untuk rahim perempuan, dan dipercaya merapatkan alat kelamin perempuan. Mereka juga menyukai buah pinang karena rasanya yang memiliki kombinasi manis keasaman saat dikunyah. Umumnya, buah pinang dinikmati dengan menggunakan tepung kapur yang diolah dari cangkang kerang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa asam dan pahit dari getah pinang. Saat mengunyah buah pinang, ada beberapa ritual kecil. Awalnya, buah...
Keladi, atau lebih dikenal dengan ubi talas, merupakan umbi-umbian yang biasa diolah menjadi berbagai makanan khas dari Provinsi Papua. Keripik keladi adalah salah satu oleh-oleh wajib jika mengunjungi Provinsi Papua. Di Kota Sorong dan Jayapura, keripik keladi banyak dijual. Cara membuatnya tidak jauh berbeda dengan keripik umbi lainnya. Pertama keladi dikupas lalu diiris tipis, kemudian dijemur untuk menghilangkan getah. Selanjutnya irisan keladi direndam dalam air kapur sirih bersama bumbu bawang putih, gula dan garam. Setelah direndam, keladi digoreng dan ditiriskan. Olahan keladi lainnya antara lain adalah keladi rebus yang bisa digunakan sebagai makanan pengganti nasi. Keladi mengandung nilai karbohidrat yang tinggi, sehingga sering dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Keladi rebus, tidak jauh berbeda dengan ubi, seringkali disajikan sebagai makanan tersendiri. Namun tak jarang juga keladi rebus disajikan bersama lauk atau sayuran, antar...
Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang memiliki pesona yang begitu beragam dan menarik untuk ditelusuri. Keberagaman penduduk Papua justru membuat wilayah ini semakin kaya dan unik. Tidak hanya budaya, kesenian, atau pesona alamnya, Papua juga memiliki daya tarik dari sisi kuliner. Berkaitan dengan mata pencaharian warga sekitar yang umumnya adalah nelayan, maka ikan merupakan bahan makanan utama di wilayah Papua. Salah satu makanan berbahan dasar ikan yang menjadi kebanggaan di kota Jayapura, ibukota provinsi Papua, adalah ikan Asar. Ikan Asar pada dasarnya sama seperti ikan asap. Namun, yang membedakan adalah cara mengasapinya. Jika ikan asap ditaruh di atas asap secara horizontal, maka ikan Asar ditaruh diagonal di sisi bara yang menghasilkan asap. Cara tersebut dilakukan agar ikan benar-benar kering dan masak hingga ke dalam sisi-sisi daging karena kandungan air yang tersimpan dalam daging turun saat posisi ikan dimiringkan. Keunikan ikan Asar tidak hany...