Kata Pengobatan dalam konteks ini mempunyai arti luas, tidak seperti makna kata pengobatan di dalam dunia medis. Kata Pengobatan dalam konteks luas yaitu segala upaya yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan dari gangguan penyakit. Pengobatan dalam konteks ini jangan dipertentangkan dengan kata pengobatan dalam kontek medis yang mempunyai arti Medikasi atau medication. Etnis Sumbawa di Pulau Sumbawa menamakan pengobatan dengan satu nama yaitu Medobura. Tradisi pengobatan dibagi dalam dua tahapan penting yaitu tahap diagnosa, dan tahap penanganan. TAHAP DIAGNOSA Diagnosa terdiri dari dua bentuk yaitu NILIK dan TILIK RODA . NILIK Nilik mempunyai arti bahwa seseorang yang sedang sakit datang kepada praktisi pengobatan tradisional Sumbawa (Sandro) untuk menanyakan tentang penyakitnya. Kemudian Sandro akan mengatakan hal-hal tentang penyakit tersebut baik dengan menggunakan alat-alat tertentu sebagai...
TNC. Ditengah maraknya obat kimia, obat tradisional ternyata tidak ketinggalan daya tariknya. Praja Keta misalnya, walaupun obat tradisional ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, sampai sekarang peminatnya masih tetap ada. Terbukti dengan masih banyaknya penjual Praja Keta di pasar ataupun di kampung. Duama Heyo, salah satu pembuat Praja Keta mengaku "Praja Keta ini masih banyak yang cari, yang buatpun masih banyak" akunya. Praja Keta merupakan obat tradisional yang berbentuk pil, bahannyapun sederhana, yaitu beras ketan hitam dan beras biasa yang dicampur dengan air. Walaupun bahannya sederhana, tapi tidak dengan khasiatnya. Praja Keta cocok untuk semua penyakit, baik penyakit yang berat maupun yang ringan seperti asma, kencing manis, penyakit mata, sariawan, dll. Duama Heyo menjelaskan bahwa "Praja keta ini cocok untuk semua penyakit, kalau panas dalam atau sariawam, tinggal kunyah 1 atau 2 biji, biasanya langsung sembuh" jelasnya. ...
Di bumi Lombok, dahulu kala hiduplah seorang Raja. Baginda Raja memiliki sepasang lelampak (sandal) dari lendong kao (kulit kerbau). Sandal kanan berasal dari kulit kerbau jantan dan sandal kiri berasal dari kulit kerbau betina. Kedua sandal itu merupakan suami istri. Sang suami disebut Papuq mame (nenek laki-laki), sedang sang istri disebut Papuq Ki ne (nenek perempuan). Karena takdir Tuhan Yang Maha Kuasa, sepasang lelampak itu bisa bercakap-cakap, walaupun percakapan mereka hanya bisa didengar dan dimengerti oleh mereka berdua. Pada suatu malam, Baginda Raja melepas lelampak itu dan meletakkannya di bawah tempat tidur. Jika telah dilepaskan oleh Baginda Raja, sepasang lampak itu mulai khawatir. Lebih-lebih jika sedang musim hujan, Baginda Raja selalu menggunakan lelampak itu ke mana pun beliau pergi. Menurut beliau, lelampak lendong kao inilah yang dipandang paling kuat dan paling tahan terhadap air. Oleh sebab itu Baginda selalu memakainya dan sangar menyayanginya. S...
Alkisah, hiduplah sebuah keluarga dengan seorang anak lelakinya bernama I Karma. Setiap fajar menyingsing, Pan Karma (ayah I Karma) dan I Karma selalu pergi ke ladang mereka yang letaknya di tepi sebuah hutan. Sesampai di ladang, keduanya berpisah. Pan Karma langsung mengambil cangkul dan mulai mencangkul ladangnya, sedangkan I Karma meneruskan perjalanannya ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar. Setelah siang, I Karma akan kembali ke ladang untuk makan siang yang dibawa oleh Men Karma (ibu I Karma). Apabila hari telah sore, mereka pun pulang. Begitulah kegiatan keluarga itu setiap harinya. Setelah tanaman ladang yang berupa padi ladang berumur empat bulan, maka tibalah waktu untuk mengetam. Men Karma yang selalu menghitung hari sejak padi mulai ditanam hingga telah berumur empat bulan pun bertanya kepada suaminya, “Pak, kapankah kita akan mulai mengetam?” “Dua hari lagi,” jawab Pan Karma. Dua hari kemudian, sebelum fajar menyingsing, Men Karma...
Mpa’a jaga ‘dua Bente (Permainan Menjaga Benteng). Pada prinsipnya permainan ini terbagi menjadi dua regu dan memiliki jumlah anggota masing kurang lebih 5 orang, dalam permainan ini ada dua benteng terbuat dari bekas reruntuhan bangunan dan batu yang masing-masing di jaga oleh setiap regu, setelah jumlah angota tiap segu seimbang maka setiap kelompok memberikan aba-aba sebagai tanda permainan segera dimulai, yang menjadi target pemainan ini adalah masing-masing anggota regu dan benteng. Sistem dalam permainan ini adalah sebagai berikut : Perwakilan regu maju untuk menyerang benteng lawan kemudian regu yang lain ikut melawan menyerang. Bagi anggota yang lama meninggalkan benteng dalam penyerangan wajib kembali kebenteng mereka masing-masing, gunanya untuk memperoleh kekuatan baru seperti permainan ONLINE, jika hal itu tidak segera dilakukan, maka besar peluang lawang untuk menyandranya. Jika ada yang di sandra, maka kewajiban tiap anggota regu unt...
utri Kesupuk adalah putri bungsu raja yang bertakhta di Bumi Sasak. Dibandingkan enam kakaknya, Putri Kesupuk paling cantik wajahnya. Karena kecantikan wajah dan baik budi pekertinya, banyak pemuda yang berniat menyunting Putri Kesupuk. Bahkan, para pemuda itu berniat saling bertarung demi memperebutkan cinta dan kasih sayang Putri Kesupuk. Untuk mencegah hal-hal buruk yang mungkin terjadi, ayahanda Putri Kesupuk pun berujar, “Siapa yang mampu membangun bendungan tempatku melepas ikan-ikan untuk segenap rakyatku, maka berhak ia menyunting putri bungsuku itu.” Para pemuda pun segera mencoba peruntungan mereka dengan mengubah sawah menjadi bendungan. Namun tidak mudah ternyata mewujudkan sayembara yang dititahkan Sang Raja. Mereka akhirnya menyerah setelah berusaha keras membangun bendungan yang dikehendaki Sang Raja. Ketika para pemuda itu telah menyerah, datanglah seekor kerbau jantan. Kerbau Putih namanya. Rupanya Kerbau Putih hendak pula mengikuti sayemba...
Tari tradisional Bima yang diciptakan Sultan Abdul Kahir Sirajuddin tahun 1673 setelah mendapatkan inspirasi sejarah masuknya Islam ke Bima. Kanja berarti tantang, karena dalam tarian ini ada gambaran pertarungan dua orang panglima yang tangguh. Sumber: mbojonet.blogspot.com/2012/05/jenis-tarian-bima-dana-mbojo.html
Tari tradisional Bima diawali dengan sebuah lagu berbahasa Makassar yang bernama Karaengta. Penarinya anak kecil berusia sekitar 10 tahun, tidak memakai baju, kecuali hiasan yang dalam bahasa Bima disebut Kawari atau dokoh. Tari hiburan ini merupakan dasar untuk mempelajari tarian kerajaan Bima yang lain. Sumber: http://mbojonet.blogspot.com/2012/05/jenis-tarian-bima-dana-mbojo.html
Tari tradisional Bima yang dahulu dipertunjukkan dalam sidang eksekutif dan upacara Ndiha Molu (Maulid Nabi). Tari ini terakhir dipertunjukkan pada tahun 1963 dalam perkawinan keluarga raja, dan sekarang telah dihidupkan kembali. Sumber: http://mbojonet.blogspot.com/2012/05/jenis-tarian-bima-dana-mbojo.html