Buceng Kuat Buceng kuat dalam tradisi orang kediri biasanya untuk acara syukuran. Waktu pelaksanaannya sendiri masih menggunakan hitungan kalender jawa. Biasanya dilaksanakan pada hari jumat pon, jumat kliwon, atau minggu kliwon. Buceng kuat mempunyai filosofi untuk mendekatkan diri kepada Allah dan tetap konsisten dalam beribadah. Buceng kuat memiliki 7 komponen yaitu, 1. Tumpeng buceng Nasi putih yang dibentuk gunung lancip dengan bagian atasnya dari ketan yang melambangkan tetap lekat dengan Allah. Ini karena sifay ketan yang lebih erat ketimbang nasi. Biasanya tumpeng ini tertutup setengah oleh daun pisang yang sudah dibentuk kerucut. Nasi golong Nasi golong merupakan nasi puith yang dibentuk genggaman. Jumlahnya 9 buah atau dan dihitung sesuai dengan jumlah hitungan hari buceng dilaksanakan. Mempunyai arti filosofi 'nggolongne karep' atau tujuan harus bulat dan dikehendaki sesuai aturan. Ayam ingkung Ayam ini dari ayam jago atau pejantan. Lebih bagus lagi, jika a...
Ijen, salah satu gunung dengan keindahan pijaran api biru di kawah puncak gunungnya, lereng gunung Ijen juga punya harta karun yang tak kalah indah. Iklim yang mendukung menciptakan jenis kopi yang kini cukup dikenal oleh kalangan pecinta kopi di Nusantara. Sejak tahun 80an, perkebunan kopi di Ijen berkembang. Namun baru akhir akhir ini biji Ijen dikenal oleh pasar dalam maupun luar negeri. Ada lebih dari 2000 petani kopi di lereng Gunung Ijen dan Raung. Dalam memberdayakan adat kopi di daerah ini, diadakan Festival Kembang Kopi salah satunya di Dusun Lerek yang memiliki ciri khas kopi Lerek-Gombengsari. dimana kopi robusta direbus menggunakan kayu bakar sebagai nilai otentik dari kopi ini. Selain melestarikan budaya, festival ini juga menarik wisatawan baik lokal hingga mancanegara untuk mengunjungi Dusun Lerek sekaligus memuncaki Gunung Ijen. Kelby Jevon, seorang barista asal bandung berkesempatan untuk mempelajari biji kopi Ijen pada awal tahun 2018 lalu m...
MITOS GUA MARGO TRESNA NGANJUK Gua Margo Tresna, merupakan salah satu tempat periwisata yang berada di Kabupaten Nganjuk. Gua ini terletak di di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngluyu 35 Km arah utara pusat Kota Nganjuk. Nama Gua ini berasal dari Bahasa Jawa, yakni margo dan tresna. Margo memiliki arti sebuah jalan, sedangkan tresna berarti cinta. Tentu nama gua ini tidak diabil secara cuma-cuma. Ada sebuah cerita dibalik pemberian nama gua ini. Konon pada zaman Perang Pajang, kawasan Gua Margo Tresna menjadi tempat persembunyian seorang penggowo yang bernama Tlimah. Penggowo tersebut memiliki kesaktian untuk melindungi dan menjaga masyarakat dari segala ancaman yang ada. Karena kekuatan penggowo yang akhirnya menciptakan kedamaian dan ketentraman tersebut, akhirnya muncul kepercayaan bahwa Gua Margo Tresna merupakan tempat yang tepat untuk melakukan kegiatan lamun-lamun. Mulai mengola...
Sate Kelinci adalah makanan yang khas di Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur. Makanan yang cukup terjangkau, gurih, dan lembut ini sebagai objek kuliner wisata bagi para pengunjung lokal dan luar negeri. Konon, jika ingin mengunjungi Telaga Sarangan, tak sempurna jika belum merasakan makanan khas ini. Seperti sate pada umumnya, dibakar dan dibumbui dengan sambal kacang khas magetan dan sedikit kecap sebagai penambah rasa. Tak hanya itu, daging sate ini berasal dari kelinci yang siap untuk diambil dagingnya. Masalah harga tak perlu khawatir karena terjangkau dan para pengunjung tidak perlu mencari pedagang sate yang murah karena di sana, semua harga disamakan agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi. Jadi , makanan ini wajib untuk dicoba jika anda mengunjungi Telaga Sarangan. Demikian paparan tentang sate kelinci Telaga Sarangan, saya bahas. Semoga dapat bermanfaat dan Budaya Indonesia selalu terjaga dengan sebaik-baiknya. #0SKMITB2018 Ma'ruf Nurru...
Punden Mbah Bogor Pradah Situs punden yang berada di Dusun Bogor Pradah, Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur yaitu Punden Bogor Pradah atau warga setempat menyebut Punden Mbah Bogor Pradah, Dari cerita warga setempat yang merupakan cerita turun temurun, mengisahkan bahwa tempat tersebut bukanlah makam namun seperti petilasan tempat peristirahatan sementara ketika Mbah Bogor Pradah melewati dusun tersebut, namun cerita ini belum terbukti kebenarannya karena dalam sejarah Kerajaan Kanjuruhan disebutkan bahwa Bogor Pradah adalah suatu kerajaan yang diperintah oleh Dewa Simha dan situs pendermaannya berada di Dusun Bogor Pradah Siman Kepung Kediri. Situs Bogor Pradah hanyalah suatu tempat yang ada pohon besar dan dibawahnya terdapat dua arca, satu arca utuh dan dalam kondisi yang lumayan bagus, sedangkan satu arca lagi kondisinya kepalanya sudah hilang, arca tersebut adalah singa dan dapat masuk akal karena kedua kaki arca tersebut menangkup lurus di dep...
PRASASTI HARINJING Peristiwa sejarah yang tertulis dalam Prasasti Harinjing terdiri dari tiga masa pemerintahan raja Kerajaan Medang (Mataram Kuno) yang masih berpusat di Jawa bagian Tengah. Prasasti Harinjing A berasal dari tanggal 25 Maret 804 Masehi, menceritakan tentang seorang tokoh pendeta agung (Bhagawanta) bernama Bari yang membuat tanggul beserta sungai di Harinjing dengan mendatangkan beberapa tokoh pejabat sebagai saksi. Tahun tersebut merupakan masa pemerintahan Rakai Warak Dyah Wanara yang naik tahta Kerajaan Medang (Mataram Kuno) tahun 803 Masehi (Atmojo, 1985:78). Prasasti Harinjing B berasal dari tanggal 19 September 921 Masehi, menceritakan dikuatkannya kembali status sima (perdikan) milik Bhagawanta Bari oleh Raja Rakai Layang Dyah Tulodong serta diberikan kepada para anak keturunan Bhagawanta Bari. Prasasti Harinjing C berasal dari tanggal 7 Maret 927 Masehi, menceritakan agar prasasti sebagai surat keputusan raja yang sah dan diduga ketika itu ma...
Getuk Lindri biasanya banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cara pembuatan Getuk Lindri sangat mudah. Proses pertama singkong hanya perlu dikupas dari kulitnya. Kemudian singkong yang telah dipisahkan dari kulitnya ini dibersihkan dan dicuci terlebih dahulu sebelum di kukus atau direbus. Setelah singkong matang kemudian hanya tinggal ditumbuk saja hingga halus. Cara menumbuknya bisa dengan cara tradisional atau cara modern. Jika ditumbuk bisa menggunakan alat tradisional yang dipukul-pukul seperti menumbuk padi. Cara modern hanya cukup digiling saja dengan menggunakan mesin. Namun, kedua cara tersebut akan menghasilkan rasa yang berbeda. Konon olahan tradisional akan mendapatkan cita rasa Getuk Lindri yang autentik, berbeda dengan pengolahan dengan cara modern yang sudah menggunakan mesin. Proses selanjutnya, setelah singkong halus, kemudian tinggal ditambahkan dengan pewarna makanan yang aman. Agar lebih nikmat biasanya ditambahkan dengan gula sebagai pema...
Jaran Kencak Jaran kencak adalah tarian dari Jember Jawa Timur. Jaran kencak artinya adalah kuda yang menari. Bagi masyarakat desa Jember bagian selatan mempunyai kegemaran unik. Masyarakat di sana bilamana punya hajatan baik itu khitan maupun nikahan. Mereka selalu menggelar pertunjukan jaran kencak untuk menghibur para tamu yang diundang. Pertunjukan ini mampu menarik perhatian kalangan masyarakat. Tarian ini unik dan pakaianya pun nyentrik. Riasan dalam tarian ini biasanya menggunakan riasan manten atau penungganya. Selain keunikan tarian kuda dan penunggangnya, jaran kencak juga didukung dengan musik tradisional yang khas. Alunan music yang dimainkan mampu menyihir kuda-kuda sampai menari atau menggoyang-goyangkan badan dan mengangguk-anggukkan kepala. Instrument musiknya terdiri dari alat music tradisional khas jawa, diantaranya gendang, gong, trompet dan kenong. Pemusik biasanya sebelum memainkan alat musiknya melakukan ritual terlebih dahulu, yang mana diyakini un...
Tari Beskalan adalah salah satu tarian tradisional dari kabupaten Malang, Jawa Timur. Tarian ini biasanya dipertunjukan pada saat penyambutan tamu besar yang datang ke sana. Selain menjadi tarian selamat datang, Tari Beskalan ini juga sering dipertunjukan pada pementasan Ludruk sebagai tarian pembuka setelah Tari Remo. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional Malang yang terkenal selain Tari Topeng Malangan. Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, Tari Beskalan ini awalnya merupakan bentuk tarian ritual yang dilakukan oleh masyarakat Malang pada jaman dahulu apabila akan membuka lahan atau mendirikan bangunan. Pada saat mengawali penggalian tanah, biasanya diadakan ritual penanaman tumbal yang sering disebut dengan “cok bakal” atau “sesajen”. Tumbal yang digunakan pada umumnya adalah kepala kerbau. Tumbal tersebut merupakan sedekah bumi yang harus dilakukan agar terhindar dari bahaya dan lahan...