 
            Masyarakat di Tanah Karo mengenal satu tradisi suku Karo yang diadakan di berbagai desa setempat. Tradisi ini dinamakan “Kerja Tahun”, sebuah tradisi pesta meriah sebagai ungkapan syukur / doa terhadap tanaman padi yang menjadi makanan pokok. Manfaat dari Kerja Tahun ini adalah mempertemukan saudara, kerabat, keluarga, yang tinggalnya sudah saling berjauhan. Kerja Tahun juga menyatukan muda-mudi pada segmen “Gendang Guro-guro Aron”, sambil ditonton warga desa. Pesta ini biasa diselenggarakan di jambur (balai desa). Biasanya, pengurus acara juga menghadirkan artis atau perkolong-kolong (penari, penyanyi, sekaligus pelawak untuk menghibur rakyat). Berdasarkan waktunya, Kerja Tahun dapat dibagi tiga, yakni: 1. Merdang Merdem: dilakukan sebelum menanam padi (Biasanya antara Agustus-Oktober). 2. Nimpa Bunga Benih: dilakukan setelah panen padi (Biasanya antara Maret-Juni). 3. Mburo Ate Tedeh: dilakukan saat libur semester anak sekolah, sehingga mereka bis...
 
                     
            Kali ini kisah yang akan kita angakat berasal dari daerah Sumatra utara yang dimana kisah ini berbicara tentang kerajaan dimasa itu , lalu.. bagaimanakah kisahnya mari kita simak bersama-sama. Pada zaman dahulu kala, tepatnya di daerah Sumatra Utara terdapat sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Purnama yang di pimpin oleh raja Indra Sakti yang adil dan bijaksana. Seluruh rakyatnya kala itu hidup dengan makmur dan sejahtera. Disalah satu desa terpencil yang masih masuk dalam wilayah kerajaan Purnama, hduplah sepasang suami istri dan mereka hidup dengan anak lelakinya yang sudah remaja, Kelana Sakti namanya. Ia adalah anak yang baik hati dan rajin, setiap harinya ia membantu ayah dan ibunya bekerja disawah dan kebunnya, karena semua keluarga itu rajin bekerja maka kebutuhan hidup mereka semua terpenuhi dan kehidupan merekapun sangat tentram. Suatu ketika, tersebur kabar bahwa Raja Indra Sakti mengalami sakit keras, banyak sudah tabib yang...
 
                     
            Legenda – Putri Ular dari Simalungun Berita tentang kecantikan putri raja itu tersebar ke berbagai pelosok negeri. Berita tersebut juga didengar oleh seorang raja muda yang memerintah di sebuah kerajaan yang letaknya tidak jauh dari kerajaan ayah sang Putri. Mendengar kabar tersebut, Raja Muda yang tampan itu berniat melamar sang putri. Sang raja kemudian mengumpulkan para penasehat kerajaan untuk memusyawarahkan keinginannya tersebut. “Wahai, para penasehatku! Apakah kalian sudah mendengar berita kecantikan putri itu?” tanya sang raja kepada penasehatnya. “Sudah, Tuan!” jawab para penasehat serantak. “Bagaimana menurut kalian, jika sang putri itu aku jadikan sebagai permaisuri?” sang Raja kembali bertanya. “Hamba setuju, Tuan!” jawab salah seorang penasehat. “Iya, Tuan! Hamba kira, Tuan dan Putri adalah pasangan yang sangat serasi. Tuan seorang raja muda yang tampan, sedang...
 
                     
            Legenda – Putri Bidadari Si Boru Natumandi Hutabarat Ditulis oleh Horden Silalahi Gadis ini selalu dipingit oleh kedua orangtuanya karena parasnya yang cukup cantik bak seorang bidadari. Di zamannya, gadis ini diyakini yang tercantik diantara gadis-gadis di Silindung (Tarutung). Berawal saat si boru Natumandi diusianya yang sudah beranjak dewasa, memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai seorang petenun ulos. Di sebuah tempat khusus yang disediakan oleh orangtuanya, setiap hari Si boru Natumandi lebih sering menyendiri sambil bertenun, kesendirian itu bukan karena keinginannya untuk menghindar dari gadis-gadis desa seusianya, namun karena memang kedua orangtuanya-lah memingit karena terlalu sayang. Salah satu warga Desa Hutabarat yakni Lomo Hutabarat (51) yang mengaku satu garis keturunan dengan keluarga Si Boru Natumandi belum lama ini berkata, bahwa dulunya kampung halaman Si boru Natumandi adalah di Dusun Banjar Nahor, Desa Huta...
 
                     
            Renggisa merupakan jenis burung yang selalu setia terbang bersama pasangannya. Tatak Renggisa ini menceritakan tentang keserasian sepasang Renggisa yang berwarna putih dengan Renggisa yang berwarna hitam terbang melewati bukit-bukit sambil mengepakkan sayapnya secara bergantian sehingga menghasilkan suara yang enak didengar. Cerita ini diibaratkan dengan sepasang remaja yang sedang jatuh cinta dan saling setia antara yang satu dengan yang lainnya. Sumber : https://bataksiana.blogspot.com/2017/07/jenis-jenis-tarian-tradisional-suku.html
 
                     
            Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Museum Negeri, merupakan museum umum terbesar dan terpenting di Provinsi Sumatera Utara di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Museum ini terletak di Jalan H.M. Joni No. 51 Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi ini berada sekitar 1 kilometer arah timur Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR. Daoed Joesoef, akan tetapi peletakan koleksi pertama yang berupa makara dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, pada tanggal 28 Oktober 1954, yang selanjutnya terkenal dengan nama Kebun Arca Medan. Bangunan museum berdiri di atas lahan seluas 10.468 m², yang terdiri dari bangunan induk dua lantai yang difungsikan untuk ruang pamera...
 
                     
            Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Sejarah heroik yang dimiliki bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan kebanggaan tersendiri bagi para generasi penerus. Untuk itulah, keberadaan museum sanggup memotret kisah-kisah heroik tersebut untuk diberikan sebagai warisan bagi para “pejuang” muda. Ketika Anda berada di Medan, sempatkanlah untuk berkunjung ke Museum Perjuangan ‘45 TNI yang kerap dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menengok sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang merangkum perjungan Tentara Nasional Indonesia menghalau para penjajah sekaligus memuliakan sejarah yang turut membangun citra bangsa Indonesia. Museum ini juga dikenal dengan nama Museum Bukit Barisan. Menurut sejarahnya, bangunan museum ini didirikan pada tahun 1928. Sebelum menjadi museum, bangunan ini merupakan kantor Perusahaan Asuransi Belanda. Kemudian pada tahun 1942, ketika Jepang berhasil menguasai Indonesia, bangunan ini kem...
 
                     
            Tari Maena Tari maena menjadi tarian khas Sumatera Utara selanjutnya yakni tarian rakyat yang akan diperagakan secara massal atau bersama sama. Dari sejarah, tari maena ini menjadi tari tradisional masyarakat suku Nias yang sudah ada sejak dulu dan diwariskan secara turun temurun hingga sekarang. Tarian Sumatera Utara ini sejak dulu sering dijadikan seremonial adat masyarakat suku Nias sekaligus juga sebagai tarian hiburan. Untuk masyarakat Nias, tari ini memiliki makna khusus seperti kebersamaan dan persatuan. Ini bisa terlihat dari cara para penari melakukan gerakan dengan rasa suka cita. Semakin banyak orang yang ikut menari, maka suasana juga semakin semarak sekaligus hangat. https://budaya-indonesia.org/q/
 
                     
            Kulcapi Kulcapi merupakan alat musik tradisional budaya Karo. Kulcapi hampir sama dengan gitar akustik biasa. Yang membedakanya, Kulcapi hanya mempunyai 2 senar (1 dan 2). Kulcapi tebuat dari bahan dasar kayu yang di ukir sedemikian rupa hingga menghasilkan suara yang harmoni. Alat musik Kulcapi berfungsi sebagai melodi yang selalu dihadirkan pada acara hiburan rakyat daerah. Dahulu kala senarnya terbuat dari akar pohon aren (enau) namun sekarang telah diganti senar metal dan juga tunning peg-nya juga telah diganti menjadi tunning peg gitar modern yang dahulunya menggunakan pohon bambu/kayu sehingga cara menyetemnya harus dengan cara menarik dahulu sumbatan setem tersebut lalu disetem. Langkup Kulcapi (bagian depan resonator Kulcapi) tidak terdapat lobang resonator, justru lobang resonator (disebut babah) terdapat pada bagian belakang Kulcapi. https://www.silontong.com/2018/05/05/alat-musik-tradisional-karo/
