Candi Kedulan terletak di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Kedulan berada di tanah kas desa di Bulak Perung. Secara geografis candi ini terletak pada 07º 044’ 28” LS dan 110º 28’ 05” BT dengan ketinggian antara 167,640 – 168.356 m di atas permukaan air laut. Adapun batas – batas Situs Kedulan di sebelah barat adalah Sungai Wareng, sebelah timur adalah Dusun Segaran, sebelah selatan adalah Dusun Plasan, dan sebelah utara adalah perumahan penduduk. Sungai Wareng yang berjarak sekitar 500 m di sebelah barat adalah salah satu sungai yang mengalirkan air dari utara ke selatan sepanjang tahun, dan saat musim penghujan permukaan air sungai naik mendekati permukaan tanah sehingga mempengaruhi permukaan air bawah tanah yang menjadi dangkal. Hal ini akan menimbulkan masalah bagi pelestarian candi, karena candi akan terendam air di musim penghujan....
Secara administratif, Candi Barong terletak di Dusun Candisari, Desa Sambirejo, K ecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, Candi Barong terletak di suatu perbukitan kapur, sawah tadah hujan dan tanah yang relatif kurang subur, dengan ketinggian 199,27 m dpl dan pada koordinat 110º 2’ 343” BT dan 7º 46’ 16” LS. Penamaan Candi Barong oleh penduduk setempat berkaitan erat dengan adanya hiasan kala pada masing-masing sisi tubuh candi. Hiasan semacam ini menyerupai gambaran barongan. Adapun literatur tertua yang menyebutkan candi ini adalah ROD 1915, dalam buku tersebut Candi Barong disebut dengan nama Candi Sari Sorogedug. Candi Barong dan sekitarnya merupakan salah satu kawasan peninggalan sejarah yang menunjukkan unsur-unsur agama Buddha dan Hindu pada abad IX – X M. Di sekitar Candi Barong banyak ditemukan tinggalan budaya material. Budaya material yang ada berupa candi dan bangunan lain, misaln...
Kompleks Situs Ratu Boko terletak di atas perbukitan dengan ketinggian 195,97 m dpal, di sebelah selatan Prambanan. Secara administratif, situs ini terletak di dua dusun, yaitu Dusun Sambirejo dan Dusun Dawung, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi situs berada kira-kira 2 km ke arah selatan, dari Jalan Jogja-Solo. Dilihat dari lokasinya, kompleks Ratu Boko mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri, karena dari kompleks yang berada di atas perbukitan tersebut dapat dinikmati pemandangan alam yang indah dan menawan. Situs Ratu Boko adalah satu-satunya situs pemukiman masa klasik terbesar yang ditemukan di Jawa, khususnya Jawa bagian tengah. Keistimewaan ini menjadikan Ratu Boko sebagai situs yang spesifik, masih banyak menyimpan misteri serta berbagai fenomena menarik untuk ditelusuri dan diungkap. Latar belakang sejarah Situs Ratu Boko belum dapat diketahui secara pasti, akan tetapi untuk dapat mengungkapnya selain digunak...
Secara administratif, Candi Plembutan terletak di Dusun Timur, Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, candi ini terletak pada koordinat 110o32’59,99” Bujur Timur dan 70o37’37,18” Lintang Selatan dan berada pada ketinggian ± 177,705 m di atas permukaan laut. Di Candi Plembutan terdapat bangunan terbuat dari batu putih. Denah bangunan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 13 m x 13 m, menghadap ke arah barat. Arsitektur bangunan bagian atas kemungkinan menggunakan bahan dari kayu. Hal ini didasarkan adanya umpak batu. Berdasarkan temuan fragmen Yoni dan fragmen arca Agastya dari batu putih, dapat diketahui bahwa pendukung budaya serta latar belakang keagamaan Candi Plembutan masa itu adalah Hindu. Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2014/06/12/selayang-pandang-candi-pelembutan/
Monumen Bibis, secara administratif terletak di dusun Bibis, desa Bangunjiwo, kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul DI. Yogyakarta. Bangunan yang didirikan oleh Nyai Trunomenggolo ini mempunyai peran dalam sejarah, terutama pada masa perang kemerdekaan, karena bangunan ini digunakan sebagai markas atau tempat pertahanan pasukan Letkol Soeharto. Seperti tercatat dalam sejarah negara kita, Letkol Soeharto adalah presiden ke II Indonesia yang cukup fenomenal karena bertahan berkuasa selama 32 tahun. Menurut catatan dari berbagai sumber, di rumah inilah Letkol Soeharto beserta pasukannya selaku komandan Brigade X divisi III mengatur strategi perang gerilya melawan tentara Belanda, dalam mempertahankan Yogyakarta sebagai ibukota Republik Indonesia. Lokasi rumah tersebut memang layak difungsikan sebagai tempat untuk mengatur strategi, karena rumah tersebut terletak di pegunungan, sehingga untuk mengatur strategi perang memang sangat ideal. D...
Museum Ullen Sentalu menampilkan warisan seni budaya non benda dari Kasultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Pura Pakualam dan Pura Mangkunegara. Kaliurang sebagai lokasi museum menunjang nuansa rekreasi dan juga pembelajaran bagi pengunjung. Di museum ini tidak terdapat label/ caption karena informasi akan diperoleh langsung dari paparan pemandu museum. Museum Ullen Sentalu memiliki tiga ruang pamer, yaitu: - Ruang Pamer Guwa Selo Giri Ruangan ini terletak di bawah tanah dan pintu masuknya dibuat agak rendah, sehingga pengunjung harus sedikit menunduk. Hal ini menyimbolkan rasa hormat atau kulo nuwun saat memasuki rumah orang. Terdapat gamelan, lukisan dan foto tokoh dari 4 kerajaan di ruangan ini, diantaranya tokoh yang menjadi sorotan adalah Sultan Hamengkubuwana IX, Pakubuwana XII, dan lain-lain. Ruang pamer Guwa Selo Giri salah satunya menceritakan tentang Ibu Ageng, ibu dari Pakubuwana XII raja dari Kasultanan Surakarta yang menjadi so...
Tari Bedhoyo Ketawang (Tarian yang percintaan antara raja Mataram dengan Ratu Kencanasari) Menurut kitab Wedbapradangga yang dianggap pencipta tarian Bedhoyo Ketawang adalah Sultan Agung (1613-1645) raja ke-1 dan terbesar dari kerajaan Mataram bersama Kanjeng Ratu Kencanasari, penguasa laut selatan yang juga disebut Kanjeng Ratu Kidul. Sebelum tari ini diciptakan, terlebih dahulu Sultan Agung memerintahkan para pakar gamelan untuk menciptakan sebuah gendhing yang bernama Ketawang. Konon penciptaan gendhingpun menjadi sempurna setelah Sunan Kalijaga ikut menyusunnya. Tarian Bedhoyo Ketawang tidak hanya dipertunjukan pada saat penobatan raja yang baru tetapi juga pertunjukan setiap tahun sekali bertepatan dengan hari penobatan raja atau " Tingalan Dalem Jumenengan ". Bedhoyo Ketawang tetap dipertunjukkan pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwana ke-XII (sekarang), hanya saja sudah terjadi pergeseran nilai filosofinya. Pertunjukan Bedhoyo Ketawan...
Pada masa Sultan Hamengkubuwana I beliau membangun tari bedhaya tersebut sebagai tarian ritual istana. Disebut ritual karena ada persyaratan-persyaratan tertentu di dalam penyelenggaraannya. Justru persyaratan inilah yang membuat tari bedhaya ini unik dan mengagumkan. Persyaratan itu misalnya seperti penari harus suci (tidak sedang menstruasi), sebelum pertunjukan harus berpuasa, tempatnya suci di Bangsal Kencana, ada sesaji, waktunya tertentu, ada pemimpin, dan lain-lain. Ada sebuah cerita yang menyatakan bahwa apabila syarat-syarat penyelenggaraannya ada salah satu yang dilanggar maka akan berakibat fatal. Bisa saja penarinya pingsan, gila, atau bahkan yang paling buruk meninggal. Sehingga tidak sembarang orang boleh dan bisa menarikan tarian bedhaya ini di bangsal Kraton Ngayogyakarta pada saat upacara adat maupun ritual. Tari klasik bukanlah semata-mata komposisi gerak tubuh yang disusun menjadi satu kesatuan sajian tontonan yang utuh. Tapi diba...
Tari Bedhaya Angron Akung yang bersumber dari cerita Panji yang muncul di sekitar abad XIII-XIV lalu. Tari Bedhaya ini mengisahkan penyamaran tokoh sentral cerita Panji, yaitu Raden Panji Inu Kertapati yang hendak mencari Dewi Anggraeni yang hilang entah ke mana perginya. merupakan salah satu tarian kebanggaan Kadipaten Pura Pakualaman yang diciptakan oleh Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Aria (KGPAA) Paku Alam II (1829—1858) dan direkonstruksi/digubah kembali pada masa KGPAA Paku Alam VIII (1937—1998). Tarian ini biasanya dipagelarkan di Bangsal Sewatama Pakualaman untuk menyambut tamu-tamu kehormatan Pura Pakualaman dan dalam rangka memperingati ulang tahun Sri Paku Alam. (Sumber: http://tembi.net/peristiwa-budaya/tari-bedhaya-angron-akung-kisah-penyamaran-raden-panji-inu-kertapati)