Pernah mendengar istilah kerupuk dapros? Mungkin selama ini kita baru mengenal yang namanya kerupuk udang, kerupuk rambak atau kerupuk terasi. Tapi di Cilegon ada yang namanya kerupuk dapros, ini adalah makanan khas kota tersebut. Kerupuk dapros tidak hanya populer di Cilegon namun juga Serang hingga daerah lain di Banten. Sama seperti kue ketan bintul, kerupuk dapros juga menjadi makanan khas di bulan puasa. Kerupuk ini terbuat dari tepung terigu tapi tidak semua orang bisa membuatnya perlu keahlian khusus untuk membuat makanan ini. Sebab krupuk dapros sangat identik dengan bentuknya yang unik menyerupai bunga yang sedang mekar. Nah, kalau liburan ke Cilegon jangan lupa membeli oleh-oleh kerupuk dapros. Sumber: https://travelingyuk.com/kuliner-khas-cilegon/14997/
Leumang atau lemang merupakan makan dengan bahan utama beras ketan putih. Lemang di daerah Banten tidak jauh berbeda dengan makanan sejenis lemang di Minangkabau Sumatera Barat, yang membedakan adalah lemang Minangkabau dimasak menggunakan bumbu, yiatu rempah-rempah sebagai campuran santan. Sedangkan leumang tidak menggunakan bumbu rempah-rempah. Makanan ini tergolong makanan ringan dan hanya banyak dibuat oleh masyarakat Banten terutama di bulan puasa yaitu sebagai makanan berbuka puasa, sedangkan dihari-hari biasa jarang hanya diketemukan di toko-toko kue atau pasar-pasar tradisional. Menurut informasi leumang tidak termasuk dalam jenis makanan sesaji atau perlengkapan upacara adat, tetapi lebih kepada makan istimewa pada hari raya Idul Fitri, Mauludan, buka puasa, pesta perkawinan dan pesta sunatan. Bahan utama lemang adalah beras kean putih dan kelapa tua, untuk satu liter beras ketan diperlukan santan dari satu buah kelapa yang sudah cukup tua ditambahkan sedik...
Kupat Qunutan adalah tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat cilegon dilakukan setiap tahun saat hari ke-15 bulan Ramadan. Kupat Qunutan merupakan wujud rasa syukur setelah dapat melewati 15 hari puasa. Biasanya masyarakat membuat Ketupat, Opor ayam dan sayur kulit tangkil. Mereka memakan makanan tersebut bersama tetangga dan keluarga di masjid, mushola dan dirumah. #OSKMITB2018
Kawalu adalah upacara yang dilakukan oleh Suku Baduy dalam menyambut bulan kawalu pada kalender baduy. Tradisi Kawalu dalam bahasa mereka kembalinya padi dari huma (ladang) ke leuit (lumbung padi). Biasanya upacara ini dilaksanakan dengan berpuasa selama sehari dalam sebulan. Sedangkan kurun waktu kawalu yaitu selama 3 bulan. Dalam rentan waktu 3 bulan tersebut, tidak boleh ada wisatawan yang berkunjung ke Baduy untuk menjaga kesakralan dari upacara tersebut. Upacara Kawalu merupakan bentuk rasa syukur masyakarakat Baduy terhadap Tuhan atas limpahan rezekinya baik itu hasil bumi maupun kerajinannya. Juga sebagai rasa terimakasih terhadap alam yang mereka tinggali. Karena dengan alam lah mereka akhirnya bisa bercocok tanam sehingga mereka tidak kelaparan atau tidak kehausan. #OSKMITB2018
Emping merupakan semacam cemilan ringan dari daerah Indonesia. Emping ini merupakan produk olahan dari buah melinjo. Rasa pahit yang merupakan citra rasa khas. Proses pembuatannya sangat sederhana juga. Cara Pembuatannya: 1. Menyangrai biji melinjo dengan pasir 2. Pisahkan melinjo dengan pasir dengan saringan 3. Tumbuk biji melinjo yang sudah dipisahkan 4. Jemur di bawah sinar matahari 5. Emping siap untuk dimakan
Baduy dibagi menjadi dua, yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam. Keduanya sebenarnya mempunyai budaya yang sama, tetapi Baduy Luar sudah ada beberapa perubahan karena Baduy Luar yang lokasinyadekat dengan lingkungan luar Baduy dan mereka lebih terbuka dan menerima perubahan dibanding Baduy Dalam. Artikel ini saya buat berdasarkan cerita dari teman saya mengenai pengalamannya saat menginap di Baduy dalam. Ia lupa istilah-istilah nama yang dipakai oleh warga Baduy, maka mohon maaf sebelumnya saya tidak menyebutkan istilah-istilahnya, saya hanya menjelaskan berdasarkan cerita yang ia ingat. Ada beberapa persamaan dan perbedaan dari kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan warga Baduy luar dan dalam, yaitu: 1. Persamaan a. &n...
Dibungkus dengan daun pisang dan memasaknya dengan cara dikukus, kue jojorong ini terasa manis dan sangat cocok untuk dijadikan makanan penutup. Kalau Ramadan, kue ini biasanya dijadikan hidangan buka puasa. Harganya pun tak mahal, yakni hanya Rp 5.000 saja. Sumber : https://www.idntimes.com/food/dining-guide/megan/makanan-khas-tangerang-yang-wajib-dicicipi/full
Suku Badui telah mempertahankan tradisi yang sudah berlangsung sejak lama. Salah satunya adalah ritual Seba yang dikhususkan untuk kaum lelaki. Tradisi ini melibatkan anak-anak lelaki muda Badui. Ritual Seba Badui merupakan acara tahunan yang wajib digelar setelah masyarakat yang mendiami kaki Pegunungan Kendeng di Desa Kanekes itu melakukan tradisi yaitu Kawalu, Ngalaksa dan yang terakhir adalah Seba. Salah satu ritual Kawalu selama tiga bulan itu adalah berpuasa serta berdoa meminta keselamatan bangsa dan negara. Sedangkan Ngalaksa adalah membuat laksa, sejenis makanan olahan berbentuk seperti mie dari tepung beras. Laksa itu pula yang menjadi salah satu oleh-oleh yang diberikan kepada kepala daerah yang mereka sebut Bapa Gede saat Seba. Seba artinya seserahan atau upeti hasil bumi Suku Baduy terhadap Bapak Gede atau gubernur Banten. Acara itu digelar setelah musim panen ladang huma, sebagai rasa syukur masyarakat Bad...
Ketan bintul sangat cocok menjadi santapan berbuka karena terbuat dari olahan ketan sehingga bisa membuat perut terisi setelah seharian kosong karena berpuasa. Untuk penyajiannya, biasanya ketan bintul dimakan dengan taburan serundeng sehingga rasanya menjadi semakin gurih. Berikut cara pembuatan Ketan bintul yang gurih ini : Bahan-bahan serundeng 1/4 butir kelapa parut 2 lembar daun jeruk 1 lembar daun salam Garam secukupnya gula pasir secukupnya Bahan-bahan ketan 200 gr beras ketan, direndam + selama 2 jam 250 ml santan Garam secukupnya Bumbu halus 3 cabai merah besar 2 cabai merah keriting 8 siung bawang merah 2 siung bawang putih ½ sdm ketumbar bubuk Cara membuat serundeng Haluskan semua bahan bumbu- bumbu halus Campurkan kelapa dengan bumbu halus, gula pasir, garam, daun jeruk dan daun salam Lalu sangrai sampai matang...