Kasih Sayang
26 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Uta Kelo
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tengah

Di Provinsi Sulawesi Tengah, terutama di wilayah Kabupaten Donggala terdapat satu makanan dari Khas Suku Kaili yang merupakan suku asli wilayah Sulawesi Tengah yang sayang sekali untuk dilewatkan. Uta Kelo adalah nama dari makanan yang satu ini dengan daun kelor sebagai bahan utamanya. Kelo sendiri dalam bahasa Indonesia mempunyai arti daun kelor. Daun Kelor mudah sekali ditemukan di desa-desa yang menjadi wilayah tempat tinggal dari Suku Kaili. Uta Kelo terbuat dari campuran daun kelor yang dimasak bersama santan. Sekilas mungkin makanan yang satu ini mirip dengan gulai daun singkong. Uta Kelo dapat disajikan dengan menambahkan bahan pendamping seperti pisang kapok, udang, ataupun terong. Rasa khas Uta Kelo terletak pada kombinasi rasa gurih yang dihasilkan oleh santan serta rasa pedas yang dihasilkan oleh cabai rawit yang menjadi salah satu bumbu utama dalam makanan satu ini. Bagi anda yang belum pernah mencoba olahan daun kelor sebelumnya, pasti akan tertarik dengan olahan ya...

avatar
Andri77
Gambar Entri
Tosu-TosuKatue
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tengah

Tosu Tosukatue adalah makanan khas yang berasal dari Poso, Sulawesi Tengah. Makanan ini berbahan dasar berupa kerang yang dibuat menjadi sate. Dalam bahasa Indonesia, Tosu TosuKatue berarti Sate Kerang. Makanan ini banyak di temukan di sepanjang jalan di daerah poso, makanan ini memiliki ciri khas tersendiri dengan racikan rempah daerah Poso menjadikan salah satu kuliner yang sayang jika dilewatkan. Berikut bahan dan cara pembuatan Tosu Tosukatue khas Poso yang bisa Anda coba buat di rumah. Bahan-bahan yang dibutuhkan 500 gram kerang batu segar berukuran besar, kupas ambil dagingnya, rebus terlebih dahulu selama kurang lebih 5 menit 50 gram kelapa parut, gongseng 10 lembar daun jeruk purut 2 lembar daun salam 1 sendok makan garam 1 sendok makan gula Minyak goreng secukupnya Bumbu Halus 10 butir bawang merah 6 siung bawang putih 2 batang serai bagian putihnya saja. Iris-iris 1 ½ sendok mak...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Legenda Tanduk Alam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Legenda Tanduk Alam – Cerita Rakyat Sulawesi Tengah Tanduk Alam adalah seorang penyebar agama yang berasal dari Palembang. Dia dikenal orang yang bijaksana dan berwawasan luas. Untuk menyebarkan ajaran agama, ia berlayar sampai ke Negeri Banggai, Sulawesi Tengah Di tempat tinggalnya yang baru ini, ia bekerja sebagai ahli emas. Ia membuat bermacam- macam perhiasan emas dan salah satu pelanggannya adalah Adi Cokro, raja Banggai. Selain membuat perhiasan, Tanduk Alam juga mengajarkan agama dan memberikan nasihat kepada rakyat Banggai. Hal itulah yang membuat Baginda Adi Cokro menyukai Tanduk Alam. Menurutnya, Tanduk Alam membuat kehidupan rakyatnya menjadi Iebih balk. Suatu hari, Baginda Adi Cokro kebingungan. Putri kesayangannya hilang. Ia segera mengerahkan empat orang basalo atau pembantunya untuk mencari sang putri. Setelah melakukan pencarian selama beberapa hari, para basalo itu melaporkan bahwa putri telah diculik oleh orang-orang Tobelo. Menurut kabar, putri d...

avatar
Niafauzi
Gambar Entri
Nosuna
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Disebut juga Khitan. Upacara ini sudah menjadi adat dan tradisi di kalangan masyarakat Kaili sejak masuknya Islam hingga dewasa ini, secara turun temurun. Upacara nosuna (khitan) dilaksanakan pada anak laki-laki dan perempuan. Namun pada bahagian ini hanya diuraikan khusus pada upacara nosuna bagi anak laki-laki yang dilakukan menjelang anak berumur sekitar 7 sampai 8 tahun, yaitu pada anak-anak yang belum memasuki puber atau balig (nabalego). Maksud dan Tujuan Upacara Upacara ini dilaksanakan karena mempunyai maksud dan tujuan tertentu menurut adat dan kepercayaan masyarakat setempat, yaitu : §  Mentaati perintah agama (sunah Nabi) yang disebut  Noinpataati Parenta Nabita  (mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW). §  Nompakavoe koro  (mensucikan diri) . §  Nompataati ada  (mematuhi adat kebiasaan masyarakat agar sang anak tersebut (yang disunat) terlepas dari dosa, di samping anak itu terhindar dari berbaga...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Jengkol Rica Rica
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tengah

Bahan-bahan   1/4 jengkol Cabe rawit merah (sesuai selera masing masing) Kemiri (3 biji aja) 4 biji Cabe merah 4 Bawang merah 4 Bawang putih 1 ruas jahe 1 ruasLengkuas Sedikit kunyit Daun salam Sereh d geprek 1 sendok kecap (saya pake kecap Bango) Sedikit Minyak goreng   Langkah   Cuci jengkol, lalu rebus jengkol, angkat tiriskan, lalu geprek biar nanti bumbunya menyerep...

avatar
Flowerbud
Gambar Entri
5_Manusia Menjadi Burung Pipit
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Manusia Menjadi Burung Pipit ~ Ada seorang naluo kapuruna (besar pantatnya) yang dijual. Kemudian ada pula seorang anak raja perempuan bernama Gigimani. Ada tunangannya seorang anak raja dari Jawa bernama Datirijawa. Anak ini menangis, dia ingin dibeli (dijadikan budak). Maka ibunya berkata; "Bagai mana kamu dibeli (dijadikan budak), sedang engkau anak raja mempunyai banyak pengasuh, bahkan ada yang khusus mengangkat kotoranmu?" Dibelinya orang yang besar pantatnya. Tujuh bulan kemudian terjadilah peristiwa yang ajaib di kampung itu. Semua orang di Kampung itu menjadi burung pipit termasuk ibu Gigimani. Bertepatan dengan peristiwa ini datang tunangan Gigimani, yaitu Datirijawa untuk menjemput tunangannya. Maka disiapkanlah segala pakaian dan perhiasannnya, semjua barang-barang serta makanan yang akan menjadi bekal dalam perjalanan nanti. Setelah segala sesuatunya siap, maka berangkatlah ia. Ditinggalkannya kampung itu sebab tidak ada gunanya lagi tinggal di sana oleh karena ti...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
LEGENDA BATU BAGGA
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Tolitoli adalah salah satu nama kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Di kabupaten yang terkenal sebagai penghasil rempah-rempah berkualitas ini terdapat sebuah batu yang melegenda di kalangan masyarakat setempat. Alkisah, batu tersebut merupakan jelmaan sebuah perahu bagga (perahu layar), sehingga disebut Batu Bagga. Alkisah , di sebuah kampung di daerah pesisir Sulawesi Tengah, Indonesia, hiduplah seorang duda bernama Intobu . Ia tinggal di sebuah gubuk bersama seorang putranya yang bernama Impalak . Mereka hidup sangat miskin. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka pergi ke laut untuk mencari ikan.   Pada suatu malam, ketika Intobu bersama anaknya hendak mencari ikan di laut, tiba-tiba angin bertiup kencang dan hujan deras. Meskipun demikian, dua orang bapak dan anak itu tetap memutuskan untuk melaut. Dalam perjalanan menuju ke laut, Intobu menasehati Impalak. “Anakku! Ayah berharap jangan sampai cuaca...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
ASAL MULA KERAJAAAN MORI
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Kerajaan Mori merupakan suatu kerajaan yang terdapat di wilayah Sulawesi Tengah dan diperintah pada suatu masa oleh seorang raja yang dikenal dengan sebutan 'Mokole Marunduh' (Datu'ri tana Mokole Marunduh). Sama seperti kerajaan- kerajaan lain di Indonesia, kerajaan ini juga dibentuk dan diberikan pengabsahannya berdasarkan kisah-kisah lokal dari memori kolektif masyarakat yang bercorak legenda.   Alkisah, Tanah Mori dihuni oleh beragam suku. Setiap suku memiliki Mokole (organisasi pemerintahan) yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang bergelar Mokolempalili . Sebagian dari mokole tersebut ada yang memiliki wilayah yang luas dan pengaruhnya terhadap mokole yang lain pun lebih besar. Suku-suku besar tersebut di antaranya adalah Suku Moleta, Petasia, Lembo, Murungkuni, Tovatu , dan Musimbatu . Meskipun demikian, mokole suku yang lebih kecil tidak mau tunduk kepada mokole yang lebih besar sehingga sering terjadi peperangan di antara m...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Watu Marando
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Tengah

Watu Marando adalah sebuah Batu Kuno yang terletak di Suku wana pedalaman Morowali Utara, Sulawesi tengah. Menurut Penjelasan Kepala Suku To Wana batu Watu Marando bukanlah Batu sembarangan melainkan perwujutan manusia. Menurut kepercayaan suku To wana, dahulu kala Batu watu Marando adalah seorang manusia dan kemudian setelah ia mati dan berubah menjadi subuah batu. Watu Marando sendiri memiliki bulatan-bulatan tersruktur pada permukaannya. masyarakat to wana tidak mengetahui dari mana asal muasal bulatan-bulatan itu terbentuk. menurut mayarakat to wana juga, bahwa bulatan-bulatan pada watu Marando timbul satu-persatu tergantung dengan cuaca. Apabila cuaca bagus maka bulatan pada watu Marando akan timbul, apabila buruk maka bulatannya tidak akan muncul. sehingga mereka menyebutnya mati tapi hidup. sekian artikel dari saya semoga bermanfaat. terima kasih.

avatar
OSKM2018_16518412_LAODE MUHAMAD AZHRAF