Prosesi Seluang Mudik diawali dengan penampilan Tari Kanjur yang ditarikan oleh kerabat kesultanan, pada saat mereka menari seluruh hadirin berdiri dan turut serta mengikuti tarian tersebut dengan formasi beberapa lapis yang saling berlawanan arah yang diartikan sebagai melambangkan kehidupan hewan air yaitu “Ikan Seluang” yang ada di Sungai Mahakam. Dengan diiringi alunan gamelan Kanjur, suasana menjadi gembira dan hangat. Kemudian para hadirin yang masing-masing menggenggam beras ditangan, di dalam mangkuk dan di dalam gelas mulai menghamburkan beras tersebut ke atas, kesamping dan pada akhirnya saling melemparkan beras tersebut satu sama lain dengan suasana gembira dan senda gurau. Kemudian alunan musik gamelan melemah dan TARIAN Kanjur dan Seluang Mudik selesai maka para hadirin saling bersalaman dan saling memaafkan. Prosesi ini menggambarkan simbol kemakmuran bahan pangan berupa beras sebagai makanan pokok rakyat Kutai Kart...
Tari ini menggambarkan Suku Dayak Kenyah saat melakukan perjalanan ke Ritan Baru. Fase pertama yaitu Uma Iwan. Pada fase awal ini mereka belum mengenal pakaian dari bahan kain, tetapi hanya mengenakan kulit kayu. Peralatan rumah tangga yang digunakan pun berasal dari tumbuh-tumbuhan yang tedapat di sekitar mereka. Misalnya buah labu tua yang sudah dikeluarkan isinya dijadikan wadah makanan, dan bamboo sebagai wadah air. ”Bahkan di Uma Iwan ini suku kami belum mengenal garam, jadi sebagai penyedap adalah daun-daunan kayu yang dicampurkan kepada daging hewan buruan saat dimasak,” jelasnya. Uma adalah rumah panjang yang bisa dihuni 40 hingga seratus org atau sekitar 25 Kepala Keluarga. Selanjutnya yaitu Uma Metun; Dalam fase ini mereka sudah mengenal kain dengan bahan sederhana namun sangat terbatas. Pakaian masih kombinasi antara kulit kayu dan kain. Kain tersebut didapatkan dari beberapa o...
Belian adalah suatu upacara Suku Dayak untuk meminta doa restu kepada Sanghiyang – sanghiyang dan bantuk kegiatannya merupakan suatu tarian disertai bunyi – bunyian seperti kelentangan, gong dan gendang dengan diiringi oleh bebepara orang pengikut. Belian menurut bentuknya terbagi atas 2 bagian : Belian membayar niat Belian memelas tahun. Belian menurut pekerjaannya terbagi atas 2 bagian pula yakni : 1. Belian besar : Timbak (brampan) Menyemak (belian naik ayun bagi perempuan Bekelew (laki – laki dan perempuan bergantar berkeliling) 2. Belian kecil : Bao (untuk berobat) Poje (puluhan) Sentiu (minta kepada dewa – dewa) Kuyang (untuk berobat) Pekerjaan belian tersebut diats adalah didasarkan atas niat atau kehendak belaka. Belian membayar niat umpamanya dilakukan kalau hendak mengobati seseo...
Amplang adalah makanan khas kalimantan timur, dikenal juga dengan nama kerupuk kuku macan dan mempunyai Rasa yang gurih. Bahan utama amplang ini adalah ikan tenggiri dan sagu. Ikan tenggiri boleh juga diganti dengan ikan lainnya hanya saja cita rasanya akan sedikit berbeda. Amplang yang baik dapat bertahan sekitar satu tahun, namun terlalu lama juga tidak baik. Bahan pembuatan amplang juga mudah didapat sehingga pembuatan amplang juga cukup mudah tapi memerlukan wkatu yang sedikit lama. Bagi anda yang ingin membuat kerupuk amplang , Berikut resep cara membuat ampalang : Bahan Membuat Amplang : ikan tenggiri/gabus ( 1 KG ) Sagu 2 Kg Bawang Putih secukupnya Garam 4/5 Ons Air 750 ml Penyedap Rasa 1/5 ons Minyak Untuk menggoreng Cara pembuatan amplang : Giling ikan segar sampai halus kemudian campurkan dengan air, garam, serta penyedap ras...
Jajanan khas Samarinda yang wajib dicoba adalah Gula Gait. Gula Gait adalah makanan khas kalimantan yang terbuat dari Gulan Aren dan Gula putih semacam karamel dan dibentuk menyerupai tekstur kayu dengan warna keemasan. Rasanya menggoda di lidah karena manisnya yang sangat legit. Proses pembuatan Gula Gait hampir mirip dengan membuat Gulali namun di proses akhirnya yang membedakan . Proses pembuatan Gula Gait terbilang tidak mudah dan dibutuhkan waktu yang tidak sebentar serta tenaga yang ekstra untuk mengaduk dan menarik adonan hingga mendapatkan tekstur dan warna yang diinginkan. Berikut ini Resep Gula Gait Khas Samarinda : Bahan : - ½ kg Gula Merah (gula aren) - 1 ons Gula Putih (gula pasir) Cara Membuat : 1. Kedua bahan tersebut dimasukkan kedalam panci atau wajan lalu dipanaskan hingga mengental sampai membentuk adonan. 2. Setelah itu adonan disalin ke teflon dan didinginkan, sebelum adonan meng...
Salah satu kuliner yang bisa ditemui di daerah penghasil durian di Indonesia adalah Lempok Durian . Palembang, Pontianak, Bengkulu ,Riau, Samarinda dan Medan adalah tempat dimana dengan mudah menjumpai makanan ini .Lempok Durian bentuknya mirip dengan dodol, namun pada dasarnya lempok durian berbeda dengan dodol durian. Perbedaanya terletak pada bahan baku pembuatanya , jika dodol bahannya didominasi tepung beras ketan , maka dalam proses pembuatan lempok durian bahan utamanya adalah daging buah durian dan gula pasir sebagai penambah aroma dan rasa. Bila diprosentasekan makan 90% bahan baku Lempok Durian adalah daging buah durian matang yang bersih, ditambah 10% gula pasir yang fungsinya sebagai pengawet alami. Pada mulanya Lempok Durian diproduksi untuk memanfaatkan buah durian yang berlimpah pada saat musim durian tiba. Nah, supaya daging buah2 durian yang biasanya sangat banyak pada saat panen tersebut tidak terbuang sia-sia, daging buah durian diolah sedem...
Belian adalah suatu upacara Suku Dayak untuk meminta doa restu kepada Sanghiyang – sanghiyang dan bantuk kegiatannya merupakan suatu tarian disertai bunyi – bunyian seperti kelentangan, gong dan gendang dengan diiringi oleh bebepara orang pengikut. Belian menurut bentuknya terbagi atas 2 bagian : Belian membayar niat Belian memelas tahun. Belian menurut pekerjaannya terbagi atas 2 bagian pula yakni : 1. Belian besar : Timbak (brampan) Menyemak (belian naik ayun bagi perempuan Bekelew (laki – laki dan perempuan bergantar berkeliling) 2. Belian kecil : Bao (untuk berobat) Poje (puluhan) Sentiu (minta kepada dewa – dewa) Kuyang (untuk berobat) Pekerjaan belian tersebut diats adalah didasarkan atas niat atau kehendak belaka. Belian membayar niat...
Tari ini menggambarkan Suku Dayak Kenyah saat melakukan perjalanan ke Ritan Baru. Fase pertama yaitu Uma Iwan. Pada fase awal ini mereka belum mengenal pakaian dari bahan kain, tetapi hanya mengenakan kulit kayu. Peralatan rumah tangga yang digunakan pun berasal dari tumbuh-tumbuhan yang tedapat di sekitar mereka. Misalnya buah labu tua yang sudah dikeluarkan isinya dijadikan wadah makanan, dan bamboo sebagai wadah air. ”Bahkan di Uma Iwan ini suku kami belum mengenal garam, jadi sebagai penyedap adalah daun-daunan kayu yang dicampurkan kepada daging hewan buruan saat dimasak,” jelasnya. Uma adalah rumah panjang yang bisa dihuni 40 hingga seratus org atau sekitar 25 Kepala Keluarga. Selanjutnya yaitu Uma Metun; Dalam fase ini mereka sudah mengenal kain dengan bahan sederhana namun sangat terbatas. Pakaian masih kombinasi antara kulit kayu dan kain. Kain tersebut didapa...
Prosesi Seluang Mudik diawali dengan penampilan Tari Kanjur yang ditarikan oleh kerabat kesultanan, pada saat mereka menari seluruh hadirin berdiri dan turut serta mengikuti tarian tersebut dengan formasi beberapa lapis yang saling berlawanan arah yang diartikan sebagai melambangkan kehidupan hewan air yaitu “Ikan Seluang” yang ada di Sungai Mahakam. Dengan diiringi alunan gamelan Kanjur, suasana menjadi gembira dan hangat. Kemudian para hadirin yang masing-masing menggenggam beras ditangan, di dalam mangkuk dan di dalam gelas mulai menghamburkan beras tersebut ke atas, kesamping dan pada akhirnya saling melemparkan beras tersebut satu sama lain dengan suasana gembira dan senda gurau. Kemudian alunan musik gamelan melemah dan TARIAN Kanjur dan Seluang Mudik selesai maka para hadirin saling bersalaman dan saling memaafkan. Prosesi ini menggambarkan simbol kemakmuran bahan pangan berupa beras sebagai makanan pokok raky...