Nyepi
41 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Colek Nadi
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bali

Permainan colek-nadi merupakan  permainan tradisional anak-anak di daerah Bali Utara. Permainan ini merupakan permainan yang sangat popular pada zamannya. Meskipun tidak sepopular  permainan megoak-goakan yang mana merupakan tarian rakyat yang sering kali dipentaskan menjelang Hari Raya Nyepi. Permainan ini menjadi sebuah pegelaran khusus. Akan tetapi permainan colek-nadi merupakan permainan umum dikalangan anak-anak hingga remaja yang sangat mengasikkan. Permainan colek-nadi banyak digemari oleh kalangan anak-anak maupun remaja. Didalam permainannya biasanya dimainkan oleh lebih dari 3 orang dan tidak di batasi jumlahnya. Sehingga di kalangan remaja permainan ini cukup popular selain di dukung juga kelebihan permainan ini yang tidak memerlukan alat, waktu, dan tempat yang khusus. Permainannya yang cukup simple  atau mudah untuk di lakukan merupakan salah satu juga kelebihan permainan ini, yang mana didalam permainan colek-nadi akan ada salah satu anak sebagai &...

avatar
Bud9hartanto
Gambar Entri
Tipat Cantok dan Sebuah Persembahan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Tipat Cantok memiliki rupa dan rasa yang tak jauh beda dengan gado-gado dari Jakarta. Isi dalam seporsi tipat cantok ini antara lain, tipat yang diiris tipis, rebusan sayur seperti tauge, kacang panjang, kol, cabai rawit hijau (dalam keadaan utuh tanpa batang), bumbu kacang, dan telur. Sementara, bumbu yang umumnya digunakan untuk membuat makanan ini, di antaranya, adalah kacang tanah goreng, gula merah, bawang putih, cabai, garam, kencur, jeruk limau, serta taburan bawang goreng. Tipat Cantok merupakan makanan khas Bali yang cukup jarang ditemukan di sembarang tempat. Ia lebih dapat ditemukan di warung-warung lokal. Nama tipat cantok berasal dari kata tipat,  yang berarti ketupat. Sedangkan kata cantok memiliki arti diulek dan diaduk dalam cobek. Selayaknya ketupat biasa, tipat dibuat dari beras yang dicetak dalam janur yang dianyam. Selain sebagai komposisi makanan, tipat juga berfungsi sebagai makanan persembahan kepada dewa pada upacara-upacara keagamaan, terutama Ha...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
PAWAI OGOH-OGOH, UPACARA MENGHALAU KEHADIRAN BUTA KALA
Ritual Ritual
Bali

Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat umat Hindu akan menjalani sejumlah ritual khas yang pada hakikatnya merupakan upaya dalam pensucian diri dan lingkungan sekitar. Pada 2 sampai 4 hari sebelum Nyepi, masyarakat akan menyucikan diri dan juga perangkat peribadahan di pura melalui Upacara Melasti. Sementara itu, satu hari sebelum Nyepi, akan dilakukan ritual Buta Yadnya (Bhuta Yajna). Buta Yadnya sendiri merupakan rangkaian upacara untuk menghalau kehadiran dari buta kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatif di dalam kehidupan manusia. Dalam rangkaian Buta Yadnya, ada tradisi Pawai Ogoh-Ogoh yang membuat festival tahunan menjadi semarak, serta menjadi daya tarik pariwisata. Buta Yadnya terdiri dari 2 (dua) tahapan, yakni ritual mecaru (pecaruan) dan ngrupuk (pengerupukan). Mecaru sendiri merupakan upacara persembahan aneka sesajian ( caru ) terhadap buta kala. Upacara tersebut dilakukan dari tingkatan keluarga, banjar, kecamatan, kabupaten, kota, sampai tingkat p...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Hari Raya Saraswati
Ritual Ritual
Bali

Mungkin banyak orang diluar masyarakat Hindu hanya mengenal Hari Raya Nyepi atau Galungan saja. Padahal Umat Hindu memiliki beberapa Hari Besar Keagamaan lainnya, termasuk didalamnya Hari Raya Saraswati. Hari Raya Saraswati? Apa itu?       Masyarakat Hindu memprecayai bahwa Hari Raya Saraswati merupakan hari ilmu pengetahuan, dimana Sang Hyang Widhi telah menciptakan ilmu pengetahuan bagi umat manusia supaya bisa menyelaraskan dirinya dengan alam. Hari Raya Saraswati ini dirayakan oleh penganut Hindu di Indonesia setiap 210 hari sekali atau setiap 6 bulan, yang dalam sistem perhitungan kalender Jawa hari raya ini jatuh pada hari Sabtu.       Kata Saraswati sendiri berasal dari bahasa Sangsekerta yang memiliki makna mengalir. Sehingga dalam penguraiannya lebih jauh lagi, Saraswati memiliki makna air yang mengalir dari ketinggian menuju danau atau kolam. Kata Saraswati dalam Veda memiliki arti merupakan mantra pujaan. Banya...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hari Raya Pagerwesi
Ritual Ritual
Bali

Selain Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali juga melaksanakan Hari Raya Pagerwesi yang jatuh setiap 210 hari sekali atau setiap 6 bulan dalam kalender Hindu. Hari Raya Pagerwesi memiliki makna sebagai hari raya bagi semua masyarakat, baik pendeta maupun rohaniawan. Tujuannya yakni untuk memagari jiwa dalam rangka penyucian diri supaya bisa menerima kemuliaan dan keberkahan dari Tuhan Yang Menciptakan.   Makan Pagerwesi       Kata Pagerwesi memiliki arti pagar yang terbuat dari besi. Secara harfiah, kata tersebut melambangkan segala hal yang dipagari akan terlihat kokoh dan kuat. Atau dalam makna lainnya, sesuatu yang dipagari merupakan yang bernilai tinggi sehingga tak boleh sedikitpun mendapatkan gangguan apalagi yang merusak. Sanghyang Pramesti Guru yang menjadi tujuan utama dilakonkannya upacara Pagerwesi ini ialah manifestasi Tuhan yang dipercaya merupakan gurunya manusia dan alam semesta.       Pelaksanaan u...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hari Raya Nyepi
Ritual Ritual
Bali

Dalam setiap agama dipastikan memiliki hari raya kebesarannya masing-masing. Tak terkecuali dengan umat Hindu yang merupakan mayoritas di Bali. Umat Hindu Bali selalu merayakan Hari Raya Nyepi dalam setiap Tahun Baru Saka. Di hari kebesaran tersebut kebiasaan untuk amati geni dilakukan untuk membersihkan lahir dan bathin dengan melakukan Samadhi atau semedi.       Makna Nyepi   Asal kata Nyepi ialah sepi, sunyi, dan senyap. Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu yang sudah dimuali sejak tahun 78 Masehi. Di Hari Raya Nyepi ini seluruh Umat Hindu akan melakukan perenungan untuk kembali menjadi manusia yang fitrah, suci lahir dan bathin. Makanya tak heran ketika perayaan Nyepi semua aktifitas yang biasanya dilakukan masyarakat dihentikan, termasuk juga berbagai fasilitas umum.   Beberapa upacara Nyepi adalah sebagai berikut;   –   Upacara Melasti; Selang waktu dua tiga hari sebelum Hari R...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pura Langgar
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Bali sekalipun mayoritas masyarakatnya beragama Hindu namun kerukunan dan kedamaian antar-umat beragama berjalan dengan baik. Mereka yang memiliki keyakinan yang berbeda hidup secara berdampingan dan jarang sekali adanya percekcokan diantara mereka. Apakah ada buktinya? Salah satunya bisa dilihat dengan adanya sebuah pura yang bernama Pura Langgar atau juga dikenal dengan Pura Dalem Jawa.   Mengapa sampai disebut pura Langgar? Tiada lain dan tiada bukan karena bangunannya yang mirip dengan sebuah Langgar atau tempat ibadahnya umat Muslim. Pura ini juga memiliki cerita dan bentuk yang unik yang sangat erat kaitannya dengan kebudayaan Islam yang masuk ke Bali sehingga sedikit banyak mampu memengaruhi gaya arsitektur dan segala pernak-pernik pura ini. Pura Langgar sendiri dibangun diatas kolam yang dipenuhi oleh bunga teratai.       Di Pura Langgar pelaksanaan pemujaan berbeda dengan pemujaan di pura lain pada umumnya, dimana hewan yang digun...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Pura Goa Lawah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Pura Goa Lawah merupakan sebuah pura yang terletak di Gua Kelelawar di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan.       Bisa dipastikan bahwa ketika Anda hendak menuju ke Candikasi, maka akan melewati Pura Goa Lawah ini. Lokasinya sangat strategis karena terletak diantara Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Pura Goa Lawah sendiri merupakan sebuah kompleks pura yang lumayan luas dan berada di sisi kiri jalan jika Anda menuju ke Karangasem dan tepat di seberangnya adalah pantai yang memiliki pasir hitam. Pura Goa Lawah merupakan salah satu dari sembilan Pura Sad Khayangan.   Bagian-bagian Pura       Ketika Anda memasuki pura ini, maka akan langsung disambut oleh dua pohon beringin besar di sebuah kawasan taman yang cukup luas dan sangat terawat dengan baik. Kemudian masuk ke ruangan tengah, maka akan ditemukan tiga buah bale di tiga sudut kompleks. Bale atau bangunan terbuka yang tak memiliki atap, biasanya digunakan u...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Pawai Ogoh-Ogoh
Ritual Ritual
Bali

Tradisi mengarak ogoh-ogoh di Bali ini digelar tepat sehari sebelum hari Raya Nyepi, sekitar jam 6-6.30 sore ogoh-ogoh mulai diarak keliling desa ataupun kota, hampir sebagaian besar warga Hindu di Bali ini menggelar pawai ogoh-ogoh, ini mereka lakukan karena berhubungan dengan ritual keagamaan. Ogoh-ogoh adalah sebuah boneka raksasa yang merupakan simbol dari Bhuta Kala, dibuat dengan wujud menyeramkan atau simbol sebuah kejahatan, yang paling dominan berwujud raksasa menyeramkan, binatang atau bahkan wujud seorang penjahat. Prosesi pawai ogoh-ogoh tersebut masih dalam rangkaian pelaksanaan Hari Raya Nyepi, setelah sebelumnya diadakan Tawur Kesanga memberikan upah kepada Bhuta Kala, kemudian petang harinya diusir dan diarak keliling dalam bentuk pawai, agar tidak mengganggu kehidupan manusia lagi, terutama esok harinya saat melaksanakan hari raya Nyepi.     Sumber: http://www.balitoursclub.net/tradisi-unik-di-bali/

avatar
Sobat Budaya