Ritual
Ritual
Ritual Bali Bali
PAWAI OGOH-OGOH, UPACARA MENGHALAU KEHADIRAN BUTA KALA
- 28 Oktober 2017

Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat umat Hindu akan menjalani sejumlah ritual khas yang pada hakikatnya merupakan upaya dalam pensucian diri dan lingkungan sekitar. Pada 2 sampai 4 hari sebelum Nyepi, masyarakat akan menyucikan diri dan juga perangkat peribadahan di pura melalui Upacara Melasti. Sementara itu, satu hari sebelum Nyepi, akan dilakukan ritual Buta Yadnya (Bhuta Yajna). Buta Yadnya sendiri merupakan rangkaian upacara untuk menghalau kehadiran dari buta kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatif di dalam kehidupan manusia. Dalam rangkaian Buta Yadnya, ada tradisi Pawai Ogoh-Ogoh yang membuat festival tahunan menjadi semarak, serta menjadi daya tarik pariwisata.

Buta Yadnya terdiri dari 2 (dua) tahapan, yakni ritual mecaru (pecaruan) dan ngrupuk (pengerupukan). Mecaru sendiri merupakan upacara persembahan aneka sesajian (caru) terhadap buta kala. Upacara tersebut dilakukan dari tingkatan keluarga, banjar, kecamatan, kabupaten, kota, sampai tingkat provinsi. Ngrupuk sendiri adalah ritual berkeliling pemukiman sambil membuat bunyi-bunyian dengan disertai penebaran nasi tawur dan juga menyebarkan asap dupa atau obor secara beramai-ramai. Ritual ngrupuk yang umumnya dilakukan bersamaan dengan arak-arakan Ogoh-Ogoh bertujuan supaya buta kala beserta dengan segala unsur negatif lainnya menjauh serta tidak mengganggu kehidupan umat manusia.

Ogoh-ogoh sendiri merupakan patung atau boneka beraneka rupa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan juga kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. Boneka ini dahulu terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi oleh kertas. Seiring dengan waktu, kebanyakan Ogoh-Ogoh saat ini dibuat dengan bahan dasar styrofoam dikarenakan dapat menghasilkan bentuk tiga dimensi yang lebih halus. Pembuatan Ogoh-Ogoh ini bisa berlangsung sejak berminggu-minggu sebelum Nyepi. Waktu pembuatan Ogoh-Ogoh bisa bervariasi bergantung pada jenis bahan, ukuran, jumlah SDM yang mengerjakan, serta kerumitan desain dari Ogoh-Ogoh tersebut.

Pada umumnya, di setiap tingkatan masyarakat dari level banjar membuat Ogoh-Ogoh milik wilayah mereka masing-masing. Kalangan remaja di suatu daerah pada umumnya menginginkan supaya Ogoh-Ogoh dimiliki daerahnya lebih unggul dari Ogoh-Ogoh dimiliki daerah lain. Karena itu, selain sebagai bagian dari ritual tradisi, proses pembuatan Ogoh-Ogoh ini juga menjadi wadah pencurahan kreativitas para pemuda setempat. Pembuatan Ogoh-Ogoh dan teknis pelaksanaan arak-arakannya biasanya dikelola di dalam sebuah kepanitiaan yang dibentuk oleh Sekaa Teruna Teruni (yaitu semacam karang taruna) di masing-masing banjar.

Suasana Pawai Ogoh-ogoh

Pelaksanaan ritual ngrupuk dan juga Pawai Ogoh-Ogoh berlangsung serempak sehari sebelum menjelang Hari Raya Nyepi atau tilem sasih kesanga di setiap banjar di seluruh Bali. Persiapan pawai umumnya sudah dimulai sejak sore hari dan pawai akan berlangsung sampai menjelang tengah malam. Supaya dapat berjalan dengan tertib, Pemerintah Bali kemudian mengeluarkan beberapa kebijakan, di antaranya adalah berupa pemusatan titik keramaian, penertiban rute pawai, dan melombakan kreativitas desain Ogoh-Ogoh. Sejumlah upaya ini dilakukan guna mencegah terjadinya pergesekan antar rombongan arak-arakan dari berbagai wilayah serta sekaligus mengemasi ajang tahunan ini menjadi suatu tontonan yang sangat menarik bagi masyarakat pendatang, khususnya bagi para wisatawan.

Untuk wilayah Denpasar, keramaian Pawai Ogoh-Ogoh bisa ditemukan di beberapa tempat. Salah satunya adalah di sekitar Patung Catur Muka Puputan, yang merupakan pusat dari alun-alun Denpasar, dengan rute Patung Catur Muka - Jl. Hasanuddin - Jl. M.H. Thamrin - Jl. Gajah Mada - Patung Catur Muka. Selain itu juga, pemusatan keramaian Pawai Ogoh-Ogoh diselenggarakan di monumen Ground Zero Kuta, dengan menggunakan rute Ground Zero-Jl. Raya Kuta - Jl. Singosari - Pantai Kuta - Ground Zero. Selain di kedua kawasan tersebut, Pawai Ogoh-Ogoh yang diadakan terpusat juga bisa ditemukan di kawasan Renon. Pawai di kawasan Renon berjalan melalui rute McDonald's Sanur, Bypass Ngurah Rai, lalu berbelok ke Barat dan berakhir di Jl. Hang Tuah.

Pawai Ogoh-Ogoh, Bali

 

Referensi: http://www.kamerabudaya.com/2017/04/pawai-ogoh-ogoh-upacara-menghalau-kehadiran-buta-kala.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline