Baburu adalah olahraga yang ada di seluruh daerah di Sumatera Barat, termasuk Mentawai. Baburu biasanya dilakukan di perbukitan yang memiliki hutan yang masih lebat. Konon olahraga baburu awalnya di lakukan memenuhi kebutuhan makan, dan untuk mencari hama perusak yang merusak pertanian masyarakat, tapi saat sekarang ini baburu sudah di jadikan olahraga bahkan juga sudah ada di lombakan. Baburu yang masih ada sampai sekarang biasa nya baburu babi (ciliang/kondiak). Baburu merupakan suatu olahraga yang melambangkan gotong royong masyarakat Sumbar, karena biasa nya di daerah lain orang berburu dengan menggunakan senapan atau senjata tajam, sedangkan di Sumbar dengan bekerja sama dan di bantu oleh anjing untuk menangkap buruan. Menurut beberapa laki-laki Minangkabau, baburu merupakan ajang eksistensi diri bagi sebagian laki-laki. Sumber: https://www.infosumbar.net/artikel/5-olahraga-tradisional-minangkabau-yang-masih-ada-sampai-sekarang/
Selaju sampan (Balap Dayung Sampan) adalah salah satu budaya khas Pesisir Minangkabau, olahraga ini biasa nya di adakan di daerah Padang, dan Pesisir Selatan, tapi saat sekarang ini sudah banyak daerah darek juga mengadakan Selaju Sampan yang sesuai dengan tradisi daerah masing-masing. Selaju Sampan di Sumatera Barat memiliki sampan yang berbeda-beda, baik itu dari corak atau teknik nya, seperti di Padang, terkenal dengan Sampan Naga dan genderang gendang nya, dan daerah Pesisir Selatan dengan 12 pemainnya. Selaju sampan biasa nya di adakan sebagai pada kegiatan pasca lebaran atau 17 agustusan, bahkan di peringatan hari jadi daerah tersebut. Sumber: https://www.infosumbar.net/artikel/5-olahraga-tradisional-minangkabau-yang-masih-ada-sampai-sekarang/
Pacu itiak adalah olahraga tradisional asli Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang sudah dijadikan tradisi sejak tahun 1028. Pacu itiak diklaim sebagai satu - satunya di dunia. Olahraga ini bermula dari masyarakat di kanagarian Aur Kuning, Sicincin, dan Padang Panjang yang memelihara itiak sambil bertani. Itiak tidak hidup di kandang saja melainkan di gembala di sawah-sawah mereka. Saat menghalau itiak dari arah atas ke bawah, maka ada kecenderungan itiak untuk tidak semata berjalan atau berlari, mereka terbang laying ke arah bawah. Dari sinilah muncul ide untuk melangsungkan pacu itiak . Masyarakat Limapuluh Kota mulai melatih para itiak untuk dapat terbang tinggi dan kemudian diikutsertakan dalam ajang lomba pacu itiak yang diselenggarakan guna menghilangkan kejemuan dan kepenatan para petani. Dari waktu ke waktu berbagai cara dilakukan guna membuat itiak dapat terbang di daerah dataran, bukan dari daerah yang tinggi ke daerah rendah....
Sajian kuliner terong lado hijau biasanya disajikan bersama dengan ikan asin jambal roti dan petai. Terong yang dipakai dalam masakan ini adalah terong hijau. Berikut ini cara pembuatannya: Bahan : 3 buah terong hijau, potong kecil 100 gr ikan asin jambal roti, goreng kering 3 butir asam kandis/asam jawa 1 papan petai, kupas Garam secukupnya Bumbu dihaluskan: 250 gr cabai hijau besar 8 buah bawang merah 6 siung bawang putih (bahan bumbu ditumis dulu sebelum dihaluskan). Cara membuat: • Terong, petai, dan ikan jambal digoreng. • Bumbu yang sudah dihaluskan ditumis dengan ditambahkan asam kandis, dan garam, tumis hingga wangi. • Masukkan terong, petai, dan ikan asin, aduk rata. Angkat. Sumber : https://lifestyle.okezone.com/read/2010/04/26/307/326519/terong-lado-hijau
Cerita Puti Jailan ~ Kaba Puti Jailan adalah suatu kaba (sastra lisan) yang sangat digemari oleh rakyat/penduduk di daerah Pasaman Bagian Barat, kaba ini adalah cerita legenda yang terjadi di Pasaman Barat pada masa dahulu kala yang mengandung nasehat-nasehat terhadap pemuda - pemudi dan terhadap orang tua yang mempunyai sifat-sifat tamak akan kekayaan dan kekuasaan. Kaba ini sampai saat sekarang belum sempat disalin orang ke dalam buku, sehingga kaba ini berkembang hanya dari mulut - ke mulut saja. Satu-satunya orang yang betul-betul dapat mengabakan kaba ini hanyalah bapak Matsadin gelar Si. Kebetulan berasal dari Simpang Tonang Pasaman, yang pada saat inii telah berumur 58 tahun. Beliau mulai berumur 15 tahun yaitu 43 tahun yang lalu telah mulai menjadi tukang kaba, dari satu tempat ke tempat lain dalam daerah Kabupaten Pasaman, sehingga kaba Puti Jailan ini telah hafal diluar kepala sebaik-baiknya bagi beliau, kaba ini dikabakan diiingi dengan pukulan gendang yang sekaligus...
Tradisi malamang atau membuat lemang menjadi ritual khas masyarakat minang di Sumatra Barat menyambut kedatangan bulan puasa. Malamang berarti membuat lemang, yaitu makanan dari beras ketan yang dimasukkan ke buluh bambu beralas daun pisang. Lalu, lemang itu disiram santan dan dipanggang dengan kayu bakar hingga beberapa jam. Kegiatan membuat lemang inilah yang disebut malamang. Malamang menjadi tradisi khas masyarakat Sumatra Barat ketika menyambut hari-hari penting dalam kalender Islam. Lemang biasa disajikan dengan tapai sipuluik yang terbuat dari beras ketan hitam atau merah. Sumber: https://www.halomoney.co.id/blog/tradisi-unik-bulan-ramadhan-yang-hanya-ada-di-indonesia
Di provinsi Sumatera Barat terdapat satu suku yang memiliki banyak kekhasan. Suku tersebut adalah suku Mentawai. Suku Mentawai terdapat di kepulauan Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Dalam beberapa pandangan tentang asal usul masyarakat Mentawai, ada yang mengatakan bahwa masyarakat Mentawai berada dalam garis orang polisenia. Menurut kepercayaan masyarakat Siberut, nenek moyang masyarakat Mentawai berasal dari satu suku/uma dari daerah Simatalu yang terletak di Pantai Barat Pulau Siberut yang kemudian menyebar ke seluruh pulau dan terpecah menjadi beberapa uma/suku. Pada masyarakat Mentawai terdapat kebudayaan yang menjadi kebiasaan di dalam masyarakat Mentawai. Kebudayaan itu adalah upacara Pakilia. Upacara tersebut diadakan pada saat upacara pernikahan. Upacara ini tidak bisa dilaksanakan setiap ada pernikahan berlangsung. Upacara pakilia bisa dilaksanakan dengan ketentuan bahwa orang yang akan melaksanakan memaham...
Secara garis besar, tradisi pengantin Koto Gadang punya kesamaan dengan etnik Minangkabau umumnya. Hanya saja, prosesi pengantin Koto Gadang lebih simpel. Simak tata cara dan tradisi pernikahan secara adat Nagari Koto Gadang berikut ini. Mencari Jodoh Ketika si gadis menginjak dewasa, membuat kedua orang tua beserta kerabat gadis tersebut mulai memilih dan mencarikan calon untuk si gadis. Di saat yang tepat mereka berkumpul dan bermusyawarah di rumah ibu si gadis, dihadiri oleh ayah, ibu dan m amak-mamak (paman-paman) serta saudara perempuan ibu lainnya. Musyawarah dan pembicaraan untuk mencarikan calon buat si gadis biasanya dilakukan secara ‘rahasia’ pada malam hari, sekitar selesai shalat Maghrib atau Isya. Dengan maksud agar tetangga dan masyarakat lain tidak mengetahuinya. Maresek-resek Setelah calon jodoh yang sekiranya sesuai telah mereka temukan, maka langkah selanjutnya adalah maresek-resek atau penjajakan. Biasanya...
Dalam pesta pernikahan adat Minangkabau , ada beberapa benda yang menjadi ciri khas. Mulai dari baju kurung, hingga suntiang yang merupakan hiasan cantik di atas kepala Anak Daro (pengantin perempuan). Makna Suntiang Suntiang dalam adat Minang sekaligus menjadi lambang beratnya tanggung jawab yang akan diemban seorang perempuan setelah menikah. Suntiang berasal dari daerah Padang dan Pariaman. Hiasan yang diletakkan di atas kepala pengantin perempuan ini memiliki tingkatan lebih dari satu dan jumlahnya harus ganjil. Rata-rata masyarakat Minangkabau menggunakan suntiang tujuh tingkat untuk hiasan kepala pengantin perempuan, tapi ada pula yang lebih. Sedangkan tingkatan yang lebih sedikit digunakan untuk hiasan kepala pasumandan atau pendamping pengantin perempuan, disebut juga sebagai suntiang ketek. Berbeda di Tiap Daerah Semua masyarakat Minang memang menggunakan suntiang untuk upacara pernikahan adat m...