tahun baru
240 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tugu Ikan Belida
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

       Tugu Belido adalah salah satu bangunan yang menjadi simbol baru yang ada di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Tugu Belido ini nantinya akan diresmikan oleh pemerintah setempat bersama Presiden Joko Widodo dimana nantinya Tugu ini dan Jembatan Ampera akan menjadi ikon kota Pempek Palembang. Patung Belido atau Belindo ini berbentuk ikan belida yang konon dulunya adalah ikan asli yang menjadi bahan pembuatan empek-empek dan harganya sangat mahal.           Ikan belida atau bagi masyarakat setempat disebut Ikan Belido adalah jenis ikan tawar asli Sungai Musi di Palembang. Ikan yang berdaging tebal dan menjadi menjadi bahan pembuat pempek (sebelum diganti dengan ikan tenggiri) kualitas nomor satu karena terasa lebih renyah, aroma ikan hanya sedikit, dan warna pempek juga lebih putih. Karena ikan ini sudah punah dan susah ditemukan maka sebagai bentuk pelesatarian dan mengingatkan bentuknya maka dibuatlah Patung ikan Belido.&...

avatar
Abhista
Gambar Entri
Asal Nama Pempek
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Ada sejarah yang menarik mengenai pempek, makanan khas Kota Palembang, Sumatera Selatan. Salah satunya yaitu asal nama "pempek" ini berasal. Pempek/ empek-empek dipercayai telah berada di Palembang sejak abad ke-16. Masa dimana banyak perantau dari Cina yang datang ke Palembang. Nama pempek atau empek empek dipercayai berasal dari kata 'apek' yang merupakan sebutan bagi lelaki tua keturunan Cina. Berdasarkan cerita rakyat setempat, sekitar tahun 1617 seorang 'apek' yang hidup di lingkungan tepian sungai Musi merasa prihatin memerhatikan tangkapan ikan sungai yang berlimpah di sungai Musi. ikan- ikan tersebut metode pengolahannya hanya sebatas digoreng ataupun dijadikan pindang. Si 'apek' pun mencoba mencari cara baru untuk mengolah ikan tersebut. Ikan tersebut digiling kemudian dicampur dengan tepung tapioka dan terciptalah makanan baru. Makanan ini dijajakan oleh para 'apek' dengan bersepeda mengelilingi Kota. Orang-orang yang ingin membeli makanan ini kerap memanggil dengan sebutan...

avatar
Hatwim_komas
Gambar Entri
Martabak Kari Khas Palembang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

    Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya dan beragam kebudayaanya, seperti budaya seni, adat istiadat,bahasa, makanan, dan sebagainya. Dari sekian banyak jumlah kebudayaan tersebut, kuliner termasuk yang sangat populer dan banyak sekali macam, rasa, dan jenisnya. Hal ini disebabkan karena sumber daya alam yang melimpah di Indonesia sehingga menimbulkan banyak ide untuk membuat dan mengolah berbagai macam jenis makanan. Setiap daerah memiliki jenis makanan yang berbeda menurut selera yang dipengaruhi oleh budaya masing masing.     Salah satu daerah penghasil kuliner yang terkenal adalah Palembang. Martabak kari merupakan makanan populer yang digemari oleh warga dan masyarakat setempat. Martabak ini dibuat dengan perpaduan antara martabak telor dengan kuah kari kental dan juga irisan cabe dicampur kecap yang seringkali dipakai sebagai penyedapnya. Martabak kari ini dikenal dengan nama populernya yaitu Martabak HAR yang merupakan inisial dari penemu M...

avatar
OSKM18_19718365_Rifqi
Gambar Entri
Bangunan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

  Banyak yang beranggapan bahwa Bangunan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II saat ini adalah rumah peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin II, anggapan itu salah besar karena Bangunan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan bangunan bekas Rumah Komisaris Belanda ( regeering commisaris ). Kenyataan yang benar adalah Bangunan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dibangun di atas lahan yang dulunya adalah rumah atau keraton tempat tinggal Sultan Mahmud Badaruddin II.  Dahulu sebelum kekalahan Kesultanan Palembang Darusalam pada tahun 1821 di atas bagunan yang saat ini bernama Museum Sultan Mahmud Badaruddin II berdiri sebuah komplek keraton Kesultanan Palembang Darussalam yang bernama Keraton Kuto Lamo, di keraton yang berdempetan langsung dengan Beteng Kuto Besak (Keraton Kuto Besak) inilah Sultan Mahmud Badaruddin II tinggal. Namun pada tahun 1821 saat Kesultanan Palembang Darusalam ditaklukan oleh Belanda (pada Perang Palembang Ke II dengan ditandai ditangkapnya Sul...

avatar
OSKM18_19718179_Masagus Achmad Aqsha
Gambar Entri
Sejarah Benteng Kuto Besak
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758) dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin (1776-1803). Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru. Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur. Waktu yang dipergunakan untuk...

avatar
OSKM18_16418113_Said Zikril F.
Gambar Entri
Cara Membuat Pempek Lenjer Ikan Seluang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Pempek Lenjer Ikan Seluang   Bahan:  1. 1/2 kg ikan seluang yg telah di bersihkan dr kotoran dan sisiknya.. kemudian di giling halus 2. Tepung sagu atau tapioka cap tani 1/2 kg 3. Air 300 ml 4. Telor ayam 1 butir 5. Garam 4 sendok teh 6. Gula pasir 1 sendok makan 7. 4 siung bawang putih di giling halus 8. Lada halus 1 sendok teh   Cara membuat: 1. Campur ikan giling dengan air dan telor ayam. Aduk sampai tercampur rata 2. Masukkan garam, gula, bawang putih giling, lada halus. Campur sampai benar2 rata, dan tidak ada bahan yang menggumpal 3. Kemudian masukkan tepung sagu atau tapioka cap tani, aduk sampai tepung merata dengan adonan ikan 4. Siapkan air dalam panci untuk merebus 5. Ambil kurang lebih 150 gr adonan pempek tadi kemudian buat menjadi bulatan panjang. Pada saat membentuk di bantu dengan sedikit taburan tepung sagu atau tapioka agar tidak lengket pada ta...

avatar
M Irfaan Dzakiy
Gambar Entri
Putri kembang dadar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Ribuan tahun yang lalu sebelum berdiri kerajaan besar, telah berdiri kerajaan-kerajaan kecil, yang memiliki rajanya masing-masing. Salah satu kerajaan itu adalah kerajaan Hulu, juga berdirinya kerajaan yang dinamakan kerajaan Hilir. Diantara kerajaan ini terjadi suatu perselisihan, sehingga tampaknya tak pernah damai diantara keduanya, ada saja keributan yang terjadi diantara mereka. Disebuah pendopo kerajaan Hilir terlihat bersama-sama dengan para penggawanya dan juga para prajurit kerajaan, sepertinya tengah mengadakan rapat. Sepertinya raja Hilir tengah memimpin sebuah rapat, tampak jelas ada masalah yang penting tengah mereka bahas. "Apakah persiapan pasukan sudah betul-betul handal?" tanya raja Hilir yang sedang memimpin rapat tersebut. Seorang Panglima kerajaan berdiri dengan gagahnya,"baginda Raja, pasukan sudah siap untuk berangkat." Di luar, dihalaman kerajaan, para prajurit tengah berbaris siap untuk menerima suatu perintah dari raja mereka , yaitu dari raja Hilir. Keluarlah...

avatar
Yohanesasido
Gambar Entri
Rokok Ico
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Masyarakat Indonesia ditengarai baru mulai mengonsumsi tembakau pada awal abad 16. Namun kreativitas masyarakat Indonesia untuk menemukan berbagai cara guna menikmati tembakau memang luar biasa. Selain kretek, yang kini mendominasi produk tembakau Indonesia, masyarakat Indonesia sebelumnya juga sudah memiliki berbagai produk olahan daun tembakau. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai inovasi, guna meningkatkan cita rasa dan khasiat daun tembakau. Tradisi menikmati daun tembakau di Indonesia semula memang diperkenalkan oleh orang-orang asing yang menjajah Indonesia. Mereka memperkenalkan tradisi tersebut kepada raja-raja dan kaum bangsawan.  Orang Belanda menyebutnya dengan  rokken  dan orang Indonesia melafalkannya dengan rokok. Rokok adalah rajangan daun tembakau yang dilinting dengan kertas tipis lalu dibakar pada salah satu ujungnya dan dihisap pada ujung yang lain. Kegiatan merokok kemudian menjadi status simbol elite yang hanya dipunyai kalan...

avatar
Abdulcahyo
Gambar Entri
Asal usu nama sungai musi
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Kelompok bajak laut China yang menjelajah Sumatera selatan khususnya Lahat dan Muaraenim kagum melihat tanaman rempah-rempah dan batubara yang muncul di permukaan tanah. Sementara itu yang sampai di wilayah Ranau, begitu takjub ketika melihat tembakau pun tumbuh.Ternyata daerah dan sungai ini belum ada namanya di peta. Kapten perompak pun berpikir dan menamakan daerah ini Mu Ci (dalam bahasa tua Cina Han, Mu Ci berarti Ayam Betina, dan Mu Ci adalah nama bagi Dewi Ayam Betina yang memberikan keberuntungan pada manusia). Beratus tahun kemudian nama Mu Ci menjadi Musi

avatar
David_kolin