masyarakat adat
208 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kaghati
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Tenggara

Kaghati dari Sulawesi Tenggara ( https://lppks.org ) Sewaktu kita kecil mungkin pernah bermain dengan layang-layang baik di pekarangan rumah, di pematang sawah, dan lain sebagainya. Layang-layang pertama di Indonesia itu bernama Kaghati, sebuah layang-layang khas suku Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Hal itu dibuktikan dengan adanya lukisan tangan manusia di dalam sebuah gua. Kaghati di Gua Ceruk Sugi, Desa Liang Kobori Lukisan tersebut berada di Gua Ceruk Sugi Patani, Desa Liang Kobori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi Tenggara, lukisan itu menggambarkan seseorang yang sedang bermain layang-layang. Lukisan dalam gua itu terbuat dari oker. Itu merupakan campuran antara tanah liat dengan getah pohon. Permainan layang-layang (Kaghati) oleh nenek moyang masyarakat Muna telah dilakukan sejak 4 ribu tahun lalu. Hal ini berdasarkan penelitian Wolfgong Bick tahun 1997 di Muna....

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pasosso
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Tenggara

  Kenangan masa kanak kanak, sering kali membuat kita terasa ingin mengulang kembali saat saat indah penuh keceriaan bermain bersama teman teman waktu kecil dulu, dunia anak anak dunia penuh ekspresi, persahabatan dan hanya keceriaan tanpabatas batas golongan atau kelas strata sosial. Begitulah kami dulu anak anak dari kota kecil di Kendari yang menikmati dunia kanak kanak kami dengan permainan permainan “tradisional”, maklum permainan yang berbau teknologi seperti game on line atau Play Station sekarang ini di jaman kami dulu itu belum ada, kalaupun ada jenis jenis permainan yang “berteknologi” namun itu hanya terbatas pada teman teman anak orang mampu saja namun secara umum kami semua dan termasuk anak orang mampu lebih menikmati permainan tradisional seperti main enggo lari atau enggo sembunyi, main asin (gobak sodor), main cele (main benteng), main tar tar pakai sodokoro (senjata bambu dengan peluru bunga jambu air atau kertas yang dibasahi) main...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kasarawi
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Tenggara

Lebaran hadir sekali setahun menyatukan kerabat yang terpisah jarak. Dari rantau, pulang ke kampung halaman membawa rindu. Kasarawi, festival rakyat yang mengumpulkan kangen anak-anak Pulau Makasar di Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra). Akhirman, Baubau Tahun ini, H Sarifuddin bahagia sekali bisa lebaran lagi di kampung halamannya, di Pulau Makasar (Puma), Baubau. Sudah lama, pria itu menetap dan membangun rumah tangga di Flores, Nusa Tenggara Timur. Seingatnya, terakhir kali ia ikut salat Idul Fitri di Puma, dua tahun lalu. Bila pun pernah pulang, bukan saat lebaran. “Banyak kawan-kawan masa kecil saya yang juga pulang ternyata. Makanya, saya senang bisa kumpul dengan keluarga besar di Puma plus bertemu kawan-kawan lama,” kata lelaki yang bekerja sebagai pegawai di Kota Kendari ini. Kebahagiaannya kian lengkap karena para tetua kampung berinisiatif menggelar sebuah festival bernama Kasarawi, pesta berkumpulnya para perantau. Dalam hitungan penyelenggara...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tokulo
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Sulawesi Tenggara

Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan penyakit kanker yang terkenal mematikan dan mampu menyerang siapa saja tanpa mengenal batas usia. Saat ini, sudah banyak bermacam tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi setiap orang ini, diantaranya yaitu daun sirsak, kulit manggis dan daun tapak dara. Tapi, pernahkah Anda tahu atau pernah mendengar tanaman herbal bernama Tokulo? Ya, memang saat ini belum banyak literatur yang membahas tuntas tentang tanaman herbal satu ini, baik itu karakternya, warna, bentuk maupun manfaat dari tanaman Tokulo itu sendiri. Namun, mayoritas masyarakat pedesaan di pulau Wawoni, Sulawesi Tenggara memanfaatkan tanaman Tokulo ini, sebagaimana yang mereka percaya Tokulo diketahui dapat mencegah kanker. “Tokulo itu hanya ada di Sulawesi Tenggara di Pulau Wawoni. Masyarakat di sana meyakini Tokulo dapat mencegah kanker bahkan ada juga masayarakat di sana yang sudah terkena kanker, kemu...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Susur #SBM
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tenggara

Cucur merupakan penganan khas orang Muna maupun Buton yang berbentuk lingkaran. Ukurannya kurang lebih telapak tangan orang dewasa (tak termasuk jari yah).  Kue ini biasanya wajib hadir dalam acara-acara keluarga maupun upacara adat. Selain nama "Cucur", masyarakat Muna juga menyebutnya "Susuru", sebuah kata yang mengikuti kaidah bahasa Muna. Ketika acara seperti "Haroa" atau yang dikenal dengan istilah "Baca-Baca", hidangan Cucur akan berdampingan dengan kuliner tradisional lainnya. Dalam satu nampan haroa yang ditutupi tudung saji, kue cucur akan "sepanggung" bersama Sirikaya, Waje, sanggara (Pisang Goreng), Lapa-Lapa, Ayam Parende, dan aneka makanan tradisional lainnya.  Bahan aslinya sebenarnya hanya terdiri dari tepung beras dan gula merah. Untuk memenuhi selera ada yang menambahkannya dengan sedikit gula pasir dan  santan kelapa. Pembuatnya juga biasanya menggunakan jenis  beras dolog, bukan beras kepala atau beras mahal lainnya....

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
TANJUNG NAPOTO
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Ratusan tahun yang lalu di Likey wilayah desa Kasihang hiduplah dua orang kakak beradik yang sudah remaja, namun asal-usul  serta orang tua mereka tidak diketahui. Sang kakak tidak diketahui namanya sedangkan adiknya perempuan bernama Sampahauta seorang gadis manis yang memiliki rambut lebat berombak laksana riak air danau yang ditiup angin sepoi-sepoi. Sepeninggal orang tua mereka hanya hidup berdua tetapi selalu rukun. Untuk kebutuhan sehari-hari mereka berkebun dan menangkap ikan. Demikianlah mereka menjalani kehidupan sehari-hari hingga dewasa. Sebagai orang dewasa timbullah keinginan untuk mencari pasangan sebagai teman hidup dan agar memperoleh keturunan. Mereka kemudian saling mengutarakan keinginannya untuk mencari pasangan hidup. Mereka berdua pun sepakat untuk mencari jodoh secara bergantian mengelilingi Tagulandang dengan membawa sebentuk cincin peninggalan orang tuanya. Jika dalam pengembaraan itu bertemu dengan seseorang yang jarinya cocok dengan cincin itu maka di...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Indara Pitaara dan Siraapare
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Dahulu, di sebuah kampung di Sulawesi Tenggara, hiduplah sepasang suami istri. Saat itu, sang istri sedang hamil tua. Semakin mendekati masa kelahiran, ia sering mengalami kesakitan seperti ada benda tajam yang menusuk-nusuk perutnya dari dalam. Melihat keadaan tersebut, sang suami pun hanya bisa pasrah dan berdoa semoga istri yang amat dicintainya itu dapat melahirkan dengan selamat.   Akhirnya, sang istri pun melahirkan anak lelaki kembar. Ajaibnya, kedua anak itu lahir bersama dengan sebuah keris pusaka di tangan kanan masing-masing. Pasangan suami istri pun baru menyadari bahwa ternyata kedua keris itulah yang kerap menusuk-nusuk perut sang istri. Mereka kemudian memberi nama kedua anak kembarnya itu Indara Pitaraa dan Siraapare dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.   Sepuluh tahun kemudian, Indara Pitaraa dan Siraapare telah tumbuh menjadi remaja. Namun sayangnya, mereka menjadi anak yang nakal. Keris pusaka itu menjadi sumber kenakalan mereka. Mer...

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Mowindahako Sulawesi Tenggara
Tarian Tarian
Sulawesi Tenggara

Tari Mowindahako   Tari Mowindahako tarian adat tradisional daerah Sulawesi Tenggara. Bersifat ekslusif, tarian ini dilaksanakan hanya bagi bangsawan atau anakia. Yaitu dilaksanakan apabila suatu pinangan mereka sudah diterima. Hal ini dilakukan sebagai wujud rasa senang maka diadakan tarian Mowindahako atau yang dikenal dengan nama lain yaitu tarian membesara. Ada yang menyatakan bahwa tarian ini mirip dengan kegiatan pada saat upacara adat perkawinan. Seperti menggunakan kalo, siwole dan menirukan model percakapan antara juru bicara laki-laki dan wanita.   https://www.silontong.com/2018/10/10/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-tenggara-gambar/

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Dinggu Tolaki
Tarian Tarian
Sulawesi Tenggara

Tari Dinggu Tari Dinggu adalah tarian adat tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara yang merupakan tarian tradisional rakyat yang menggambarkan sifat kegotongroyongan masyarakat Tolaki. Gotong royong dilakukan masyarakat ketika saat musim panen padi tiba. Pada umumnya, tarian ini biasanya ditampilkan oleh penari laki-laki dan wanita dengan mengenakan busana petani pada zaman dahulu. S ejarah  menyatakan bahwa tarian ini berawal dari kebiasaan masyarakat Tolaki yang melakukan panen padi dengan cara bergotong-royong, mulai dari memetik padi hingga membawa hasil panenan padi sampai di rumah. Setelah panen selesai dan terkumpul semua, diadakan sebuah acara modinggu, yaitu bersama-sama menumbuk padi hasil panen yang dilakukan oleh muda-mudi.   https://www.silontong.com/2018/10/10/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-tenggara-gambar/

avatar
Roro