Yépkuk atau biasa kita kenal sebagai rebung (tunas pohon bambu), juga dipercaya oleh masyarakat Suku Muyu memiliki khasiat yang menyehatkan. Menurut informan YK (67 tahun) fungsinya sama dengan daun gatal (atrim), yaitu untuk meredakan rasa capek atau pegal-pegal. Cara Mengonsumsi: Cara mengonsumsi yépkuk sama persis dengan cara mengonsumsi kòwòròmkuk, yaitu dengan cara dibakar langsung, kemudian kulitnya dikupas, dan baru bisa dikonsumsi. Jenis makanan yang diyakini oleh masyarakat Suku Muyu memiliki efek obat atau penyembuh sering kali dipilih karena ada salah satu bagian dari bahan makanan tersebut yang mempunyai rasa pahit. Pilihan lainnya terkadang karena asosiasi warna, misalnya warna merah pada paku merah (karak) yang diyakini mempunyai fungsi untuk menambah darah. Sumber : Anyiman - Studi Etnografi Makanan Suku Muyu
Masakan khas dari Papua, kali ini adalah Colo-colo, makanan ini sejenis urap atau salad. Rasanya macam macam, ada segar, manis, asam, pedas & sedikit gurih. Berikut cara membuatnya : Bahan untuk sambal : – 100cc kecap manis – 2 buah jeruk nipis, diambil airnya – 3 sdm air matang – 2 sdm mentega, cairkan – 1/2 sdt garam halus – 1 sdm blondo, campur jadi satu – 20 buah cabe rawit, diiri 1/2 cm-an – 6 buah bawang merah, diiris-iris Bahan untuk lalap : – 3 lembar daun kol, dipotong 4×5 cm – 100 gr tauge pendek – 1 buah terong, diiris-iris tipis 1/2 cm-an – 1 ikat kacang panjang, dipotong-potong 8 cm – 4 buah tomat, dipotong sesua selera – 1/2 butir kelapa yang agak muda, dipotong-potong 1x1x10 cm Cara membuat : 1. Untuk sambal : campur ja...
Salah satu resep makanan khas Papua, namanya ayam grill pedes khas Papua. Makanan ini berbahan dasar ayam, rasanya gak usah ditanya, dijamin bikin nagih, berikut langkah langkahnya : Bahan-bahan - 1/2 kg ayam Bumbu ungkep: - 7 siung bawang merah - 6 siung bawang putih - 1 ruas kunyit - 1 btg serai utuh (geprek) - 1 ruas lengkuas (geprek halus) - 2 lbr daun salam - secukupnya garam & ketumbar bubuk Bumbu bakar : - 5 siung bawang merah - 4 siung bawang putih - garam, gula, kecap manis (secukupnya) - 10 cabe rawit (boleh sesuka hati) - 1/2 iris tomat matang Langkah langkahnya : - Uleg semua bumbu halus + tambahkan serai, lengkuas & daun salam + sedikit air, lalu rebus bersama ayam yang sudah dicuci bersih, rebus sampai air menyusut - Haluskan semua bumbu bakar, lalu tumis dg sedikit minyak, tumis sebentar saja (tidak perlu sampai kering) & tambahkan k...
Bahan: 500 g cumi-cumi 1 sdm minyak goreng 1 btg serai, memarkan 1 ikat daun kemangi, petik daunnya Bumbu Halus: 2 cm jahe 6 bh cabai rawit 5 bh bawang merah 2 siung bawang putih Cara Membuat: 1. Bersihkan cumi-cumi dan kupas kulitnya. Ambil 2 buah tinta cumi-cumi, sisihkan. 2. Potong cumi-cumi berukuran 1 cm. 3. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus hingga harum. Tambahkan serai, masak sampai bumbu matang. 4. Tambahkan tinta cumi-cumi dan cumi-cumi potong, masak sampai berubah warna. 5. Tambahkan daun kemangi, masak sampai cumi-cumi matang. Angkat dan sajikan selagi hangat. 4 porsi 20 menit Alamat Penjual: Tembok Berlin Jalan Yos. Sudarso, Kampung Baru, Kec. Sorong, Kota Sorong, Papua Bar. 98411 Sumber : http://nova.grid.id/Sedap/Makanan/Cumi-Cumi-Hitam-Papua
Banyak makanan tradisional di negara kita yang hampir tidak dikenal karena masyarakat lebih cenderung mengkonsumsi makanan modern. Tambelo salah satu makanan tradisional dari beberapa daerah di Indonesia. Orang Waropen di Papua biasanya makan tambelo secara mentah-mentah. Mereka mempunyai persepsi bahwa tambelo adalah hewan yang memiliki khasiat tinggi dalam meningkatkan stamina dan menguatkan tulang belakang manusia. Kabupaten Waropen secara ekologis memiliki potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah, terutama hutan yang masih alami. Sepanjang pesisir pantai Waropen terdapat hutan bakau yang luas dan sangat panjang ke arah daratan atau tanah kering sehingga menyimpan berbagai jenis hewan seperti ikan, udang, kepiting, kerang, dan juga terdapat banyak burung, biawak, ular, kus-kus yang tinggal di dalamnya. Kebiasaan makan mentah yang dilakukan orang Waropen terhadap tambelo juga terjadi di negara Jepang. Orang Jepang biasanya mak...
Papua, khususnya kota Jayapura sebagai ibukota propinsi memiliki pesona yang begitu beragam dan menarik untuk ditelusuri. Heterogenitas penduduk Jayapura justru membuat kota ini semakin kaya dan unik. Tidak hanya budaya, kesenian atau pesona panorama alam, Jayapura juga mempunyai daya tarik lain dari sisi kuliner. Tidak jauh dari pusat kota Jayapura, tepatnya di kawasan Dok 9 terdapat sebuah pasar tradisional yang menjual beragam kebutuhan hidup warga sekitar pasar tersebut. Mengingat mata pencaharian warga sekitar yang umumnya adalah nelayan, maka ikan menjadi bahan makanan yang banyak dijual di pasar ini. Salah satu makanan berbahan dasar ikan yang menjadi primadona pasar ini bahkan menjadi kebanggaan kota Jayapura adalah Ikan Asar. Ikan Asar pada dasarnya adalah sama seperti ikan asap. Namun, yang membedakan adalah cara mengasapinya. Jika ikan asap ditaruh di atas asap secara horizontal, maka ikan asar ditaruh diagonal di sisi bara yang menghasilkan asap. Menurut salah sa...
Bahan-bahan 125 gram Tepung Brugueira Mangrove 1 Telor 100 ml susu cair / susu kental manis 100 gr Gula pasir 1 sdt sp Vanili bubuk 1 sacset Pewarna makanan Langkah Campur semua bahan kecuali pewarna, mixer semua bahan hingga mengembang dan mengkilap dan benar2 mengembang. Aduk kira2 10 - 15 menit. Bagi adonan menjadi 2 bagian yang 1 beri pewarna. Kemudian masukan adonan yang putih dulu kecetakan kemudian yang merah sampe adonan habis. Setelah itu masukkan ke panci kukusa...
Bahan: 8 ekor udang selingkuh 1 sdt garam 1 sdm air jeruk nipis 1 siung bawang putih, parut 1 sdm margarin, lelehkan Bumbu Olesan, aduk jadi satu: 100 ml kecap manis 2 sdm saus cabai botolan 1 sdm bawang merah goreng, haluskan 1 sdm air jeruk nipis ½ sdt meric a bubuk Pelengkap: Lalap sayuran Cara membuat: Lumuri udang dnegan garam, air jeruk nipis dan bawang putih hingga rata. Diamkan selama 30 menit. Aduk margarin leleh dengan Bumbu Olesan hingga rata. Olesi udang dengan Bumbu Olesan. Bakar di atas bara api hingga matang sambil olesi dengan Bumbu. Angkat. Sajikan hangat dengan Pelengkapnya. Untuk 6 orang Alamat Penjual: Rumah Makan Blambangan Jl. Trikora, Wamena, Papua Sumber : http://pesanreporter.com/berburu-kuliner-di-wamena/ https://food.detik.com/makanan-laut/d-1523983/resep-udang-udang-bakar-kecap
Masyarakat Papua memiliki budaya yang begitu kaya. Berbicara tentang budaya, tentu tidak lepas dari tradisi yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Salah satu tradisi yang masih melekat di masyarakat Papua hingga saat ini adalah tradisi mengunyah buah Pinang. Masyarakat Papua gemar mengunyah Pinang karena Pinang menguatkan gigi dan gusi. Tidak hanya itu, mereka menikmati buah Pinang karena sensasi tersendiri dari rasanya. Kombinasi manis keasaman seperti rasa pasta gigi inilah yang menjadi sensasi mengunyah pinang. Bahkan, beberapa masyarakat mengatakan bahwa tidak ada makanan atau bumbu lain yang rasanya menandingi buah Pinang. Mereka menganggap buah Pinang seperti candu, karena bila mereka tidak mengunyahnya, seperti ada yang kurang dalam hidup mereka. Walaupun demikian, Pinang sama sekali tidak mengandung zat adiktif yang berbahaya. Umumnya, buah Pinang dinikmati dengan menggunakan tepung kapur yang diolah dari cangkang kerang. Hal ini dilakukan untuk m...