budaya
517 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Gebyar Ki Aji Tunggal
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Ini adalah tradisi yang berlangsung di Jepara, Jawa Tengah, setiap menyambut Ramadhan. Kegiatan Gebyar Ki Aji Tunggal digelar untuk mengingatkan masyarakat akan kedatangan bulan suci Ramadan. Karnaval budaya ini digelar tiap bulan Sya’ban dalam kalender Islam atau bulan Ruwah dalam kalender Jawa.   Sumber: https://www.halomoney.co.id/blog/tradisi-unik-bulan-ramadhan-yang-hanya-ada-di-indonesia

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tradisi Resik Sendang Gede
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Warga melakukan tradisi Resik Sendang Gede di Pudakpayung, Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini selain untuk pelestarian budaya setempat, juga sebagai simbol pembersihan diri menjelang bulan suci Ramadan.   Sumber: https://bali.antaranews.com/foto/120555/tradisi-resik-sendang-gede

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Ritual Ngasa
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Upacara adat Ngasa merupakan ritual yang setiap tahun selalu dilaksanakan oleh masyarakat Dukuh Jalawastu. Ritual ini merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat Tuhan hasil pertanian yang dinikmati oleh warga khususnya di Dukuh Jalawastu. Selain rasa syukur dalam ritual ini juga dipanjatkan doa untuk memohon keberkahan atas usaha yang akan dilaksanakan pada tahun selanjutnya. Upacara ini merupakan ritual yang telah dilaksanakan oleh warga dukuh Jalawastu secara turun temurun selama ratusan tahun. Dukuh Jalawastu merupakan sebuah pedukuhan di wilayah desa Ciseureuh, Kab. Brebes. Masyarakat di desa ini menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Masyarakat di pedukuhan Jalawastu masih mempertahankan cara hidup tradisional mereka, diantaranya adalah ketaatan masyarakat di dukuh Jalawastu terhadap pantangan-pantangan yang telah diwariskan secara turun temurun seperti makan daging dan ikan, menanam bawang dan sebagainya. Upacara Ngasa merupakan salah satu sarana pengi...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kampung Adat Jalawastu
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Kampung Jalawastu adalah sebuah kampung kecil yang masih teguh memegang adat budaya dari para leluhurnya. Letaknya cukup terpencil, berada di Desa Ciseureuh Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes Brebes. Untuk menuju lokasi dari ibu kota kabupaten, harus menempuh jarak sekitar 50 kilometer, atau bisa ditempuh dengan waktu 2,5 jam. Akses jalan yang rusak dan naik turun perbukitan, membuat wilayah tersebut sulit dijangkau. Di pedukuhan ini, terdapat 120 keluarga, di mana 242 orang di antaranya sudah memiliki hak pilih. Jalawastu saat ini sudah ditetapkan oleh Pemkab Brebes sebagai kampung adat, karena masih terjaganya kultur budaya dari nenek moyang mereka. Selain masih melestarikan berbagai kegiatan upacara adat, seperti Ngasa dan aneka tarian, penduduk setempat juga masih mempertahankan konstruksi dan tata ruang klasik khas di masa lampau, seperti terlihat dari sebagian besar rumah penduduk yang berarsitektur kuno. Warga setempat, bahkan masih menganggap membangun ruma...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tari Bedaya Ketawang
Tarian Tarian
Jawa Tengah

Bedhaya Ketawang terdiri dari kata Bedhaya dan Ketawang. Bedhaya artinya penari wanita di Istana. Ketawang berasal dari kata ‘tawang’ yang berarti bintang di langit. Tarian ini sangat kental dengan budaya Jawa dan dianggap sakral. Tari yang digelar satu tahun sekali ini diperagakan oleh sembilan perempuan dengan tata rias seperti pengantin Jawa. Sembilan pernari tersebut memiliki sebutan masing-masing, yaitu: Batak, Endhel Ajeg, Endhel Weton, Apit Ngarep, Apit Mburi, Apit Meneg, Gulu, Dhada, Dan Boncit. Nomor sembilan juga dapat direpresentasikan sebagai konstelasi bintang-bintang dari arti Ketawang. Bedhaya Ketawang adalah tarian yang dicipta oleh Raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1646) dengan berlatar belakang mitos percintaan antara raja Mataram pertama, Panembahan Senopati, dengan Dewi Laut Selatan, bernama Ratu Kencanasari atau biasa disebut Kanjeng Ratu Kidul – sebutan di kalangan masyarakat Jawa. Fokus dari tarian ini adalah pada adegan cinta a...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Kisah Cipendok, Drama Kamasutra ala Banyumas
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Jika India punya  kamasutra , Banyumas punya Cipendok sebagai kisah tentang seksualitas. "Curug Cipendok dalam mitologinya juga bercerita tentang seksualitas, sebuah simbol," kata Titut Edy Purwanto, seniman dan pengelola wisata Karang Panginyongan, saat berbincang dengan  Liputan6.com,  Sabtu, 25 Maret 2017. Cipendok yang berasal dari frasa pendok berarti kerangka keris. Ia adalah perlambang alat kelamin perempuan. Seperti halnya dengan lingga yoni yang merupakan pertanda persetubuhan antara perempuan dan laki-laki, Titut menerangkan kisah percintaan lahirnya Curug Cipendok juga mengenai percintaan dua anak manusia dengan bumbu seksualitasnya. "Boleh dibilang inilah  kamasutra nya Banyumas," ujar dia. Ia menambahkan, kisah itu memang tidak tertulis dalam babad atau peninggalan sejarah yang tertulis. Kisah tentang percintaan itu tumbuh dalam mitos verbal yang tumbuh dalam budaya tutur. Kisah yang dikenal romantis, puitis, dan penuh dengan imajinas...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Bonokeling
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

TRADISI unggah-unggahan menjadi warisan budaya adiluhung Tanah Banyumas yang berbasis agraris. Pengikut adat Bonokeling meluruhkan nafsu sebagai manusia agar kembali fitri. Inilah bagian dari kearifan masyarakat adat Jawa kuno yang masih bertahan di tengah hiruk-pikuk modernitas. Ratusan perempuan berbalut kemban dengan selendang putih melingkari pundak duduk bersimpuh di bawah terik surya. Dalam keheningan, satu per satu membasuh tangan, kaki, dan wajah mereka sambil mengucap mantra. Mereka bersiap menjalankan ritual unggah-unggahan, mendoakan leluhur, membersihkan batin sebelum Ramadhan, tiga pekan lalu. Mereka berjajar rapi, di kompleks makam Bonokeling, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Sosok Bonokeling, menurut Tetua Komunitas Adat Bonokeling, Sumitro, konon adalah tokoh spiritual dari Kadipaten Pasir Luhur (sekarang wilayah Karanglewas, Banyumas). Wilayah ini dulu merupakan bagian dari Kerajaan Padjadjaran. Kedatangan Bonokeling ke Pekuncen dalam rangka pembukaan w...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Legenda Ratu Cantik Citro Wati & Kedung Putri Di Randublatung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Kedung Putri adalah suatu situs budaya yang pada masa lalu sampai sekarang banyak menyimpan misteri, bahkan berbau mistik yang konon menurut cerita tempat ini sering dipakai mandi oleh Citro Wati putri raja Purwocarito yang cantik Jelita. Kedung Putri terletak di sebelah utara Kecamatan Randublatung, kurang lebih 10 km dari pusat kota Randublatung, tepatnya di hutan petak 52 RPH Gumeng BKPH Temanjang, KPH Randublatung. Secara administrative turut wilayah Desa Tanggel Kecamatan Randubaltung Kab. Blora.   Begitu kentalnya muatan mistik di lokasi ini menjadikannya cukup terkenal di Randublatung. Legenda Kedung Putri dimulai pada jaman dulu dimana terdapat suatu daerah yang bernama Negara Purwocarito (sekarang Desa Gumeng) yang dipimpin oleh seorang raja bernama Dian Gondo Kusumo dengan permaisuri Loro Girah, Pasangan raja dan permaisuri ini dikarunia 3 orang  anak yaitu  Citro Menggolo, Citro Kusumo dan Citro Wati. Masing-masing keturunan raja Dian Gond...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Legenda Pengging
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Pengging adalah sebuah desa yang terletak di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, tapi sekarang Pengging lebih dikenal oleh masyarakat mencakup 3 Kelurahan yaitu Bendan, Dukuh dan Jembungan. Dengan peninggalan yang tersisa adalah Pemandian Umbul Pengging ,Umbul Sungsang dan Makam Pujangga Yosodipuro. Pengging juga mempunyai ritual sebaran apem untuk memperingati bulan Sapar, tradisi ini sudah ada sejak jaman R. Ng Yosodipuro. Hal ini dimulai karena pengaruh R. Ng Yosodipura yang berjasa dalam membawa rakyat Pengging dalam meningkatkan hasil pertanian dan mengusir hama. Acara ini sering bertepatan dengan acara Pengging Fair yaitu pesta rakyat dan budaza Pengging yang dilaksanakan mendekati bulan Agustus. Acara ini berlangsung selama seminggu dengan puncak acaranya adalah hari terakhir perayaan ini. Namun beberapa hari sebelumnya di sepanjang jalan Pengging sudah ramai dengan pedagang-pedagang, mulai penjual makanan sampai pakaian tidak hanya pedagang lokal tapi j...

avatar
Deni Andrian