Jika India punya kamasutra, Banyumas punya Cipendok sebagai kisah tentang seksualitas. "Curug Cipendok dalam mitologinya juga bercerita tentang seksualitas, sebuah simbol," kata Titut Edy Purwanto, seniman dan pengelola wisata Karang Panginyongan, saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu, 25 Maret 2017.
Cipendok yang berasal dari frasa pendok berarti kerangka keris. Ia adalah perlambang alat kelamin perempuan.
Seperti halnya dengan lingga yoni yang merupakan pertanda persetubuhan antara perempuan dan laki-laki, Titut menerangkan kisah percintaan lahirnya Curug Cipendok juga mengenai percintaan dua anak manusia dengan bumbu seksualitasnya.
"Boleh dibilang inilah kamasutranya Banyumas," ujar dia.
Ia menambahkan, kisah itu memang tidak tertulis dalam babad atau peninggalan sejarah yang tertulis. Kisah tentang percintaan itu tumbuh dalam mitos verbal yang tumbuh dalam budaya tutur. Kisah yang dikenal romantis, puitis, dan penuh dengan imajinasi seksual.
Ia menambahkan, dari sisi sejarah di Curug Cipendok juga ada cerita rakyat tentang legenda peri Dewi Intan yang dikenal masyarakat setempat sebagai penunggu Curug Cipendok.
BACA JUGA
"Wedono Ajibarang yang bernama Raden Ranusentika menikahi Peri Dewi Intan yang menunggui curug itu," ujar Titut.
Itulah mengapa setiap tahun, warga Desa Karang Tengah Cilongok selalu mengadakan Grebek Suran untuk menghormati Dewi Intan. Sang dewi mempunyai nama asli Sudem. Di samping curug, ada sebuah bukit yang diberi nama bukit Sudem. Masyarakat percaya, di bukit itulah sang peri tinggal.
Nama Cipendok tak bisa dipisahkan dari sejarah Perang Diponegoro. Karena kalah perang, Belanda memerintahkan penguasa Banyumas untuk membuka lereng Gunung Slamet yang saat itu masih hutan belantara untuk dijadikan perkebunan.
Saat itu, Raden Ranusentika berupaya membuka hutan Gunung Slamet, tapi selalu gagal. Delapan bulan lamanya pekerjaannya sia-sia karena pohon yang sudah ditebang, esok harinya berdiri tegak kembali. Kejadian itu terjadi berulang-ulang, sehingga membuat bingung dan pusing Raden Ranusentika.
Ia pun lalu bersemedi di bawah curug. Di bawah curug itulah, ia menemukan kerangka keris yang juga dinamakan pendok. Setelah memiliki keris itu, ia bisa melihat makhluk halus di hutan itu.
"Sejak saat itulah, curug tersebut dinamakan Curug Cipendok," kata Titut.
Sumber: https://www.liputan6.com/regional/read/2900389/kisah-cipendok-drama-kamasutra-ala-banyumas
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang