1
1.706 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ratu Adioa cerita rakyat dari Sulawesi Utara
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Suatu hari Ratu Wulanwanna menantang keberanian empat sahabatnya untuk membunuh orang tua mereka, "Jika orang tua kita meninggal, uang mereka akan menjadi milik kita!" serunya bahagia. Empat dari lima sekawan itu langsung membunuh orang tua mereka, kecuali Ratu Adioa. Dia / tidak bisa melakukannya, karena ia sangat menyayangi kedua orangtuanya. Kisah ini datangnya dari daerah Sulawesi Utara, hiduplah lima orang sahabat yang sangat setia satu sama lain, di antara kelima sahabat itu dua diantaranya bernama Ratu Wulanwanna dan Ratu Adioa. Ratu Adioa berpikir keras untuk menyelamatkan orang tuanya. Akhirnya, ia sembunyikan ayah dan ibunya di sebuah gua yang tak seorang pun tahu. Suatu ketika, datanglah tiga kapal asing membawa harta karun ke desa mereka. Pemilik kapal itu menantang para penduduk untuk menjawab teka- teki yang ia berikan, jika teka-teki itu berhasil dijawab dengan benar maka bahwa ia akan memberikan kapalnya.   "Apa teka-tekinya?" tanya s...

avatar
Roro
Gambar Entri
Menelisik Cerita Rakyat Batu Sio dan Ake Sio
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

rmula pada abad ke–13, suami istri Lumimuut dan Toar mempunyai dua orang anak yatim yakni Mina Esa dan Andi Polii. Mina Esa kawin dengan orang Kastilani bernama Makisemba. Keduanya, hidup di Tonsawang. Tidak berapa lama, mereka berlayar ke sebelah utara Celebes (Sulawesi) tiba di suatu pulau dan teluk. TELUK  itu disebut Sawang (Siau Timur) karena mengingat tanah tumpah darah mereka Tonsawang. Mereka tinggal di situ, kemudian pada suatu saat berjalanlah keduanya memasuki pedalaman pulau itu dan di sana dijumpainya sebuah batu besar. “Di sekitar batu itulah, Makisemba dan Mina Esa bemukim dan hidup. Keduanya dikaruniai Sembilan orang anak yaitu, Uta Labo, Uta Haghi, Lekungbulaeng, Naeloh, Linangkulaeng, Wulaeng, Bawingkahe, Neli dan Rasageng,” cerita salah satu Tokoh Muda Pemerhati Budaya di Sitaro, Winton Sagune, kemarin. Oleh Makisemba batu besar itu, disebut Batu Sio. Hal ini disebabkan karena, setiap anak lahir, plasentanya dalam bahasa daera...

avatar
Roro
Gambar Entri
Mitos gempa Gunung Lokon akibat ulah babi dari tanah Minahasa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Beberapa waktu lalu Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, meletus tiga kali dalam sehari. Letusan gunung tersebut disertai semburan material abu vulkanik yang membumbung tinggi.  Ada mitos menarik tentang Gunung Lokon ini. Mitos ini dikisahkan turun temurun oleh warga sekitar gunung, yakni tentang kehidupan Mangkawalang dan babi piaraannya yang hidup di dalam gunung. Tapi ada yang bilang itu hanya dongeng semata. Begini kisah Mangkawalang ini, seperti ditulis Aneke Sumarauw Pangkerego dalam bukunya: Cerita Rakyat dari Minahasa. Konon Gunung Lokon ini dihuni oleh orang bernama Mangkawalang. Dia hidup berbahagia di gunung itu karena aman dan sejahtera tanpa gangguan.  Namun pada suatu hari dia disuruh pindah oleh seseorang yang merasa berhak tinggal di situ, yakni Pinontoan dan istrinya bernama Ambilingan. Dengan hati masygul Mangkawalang memutuskan pindah karena tidak mungkin berdebat dan perang melawan Pinontoan dan Ambilingan itu. Di tenga...

avatar
Roro
Gambar Entri
Sagu Porno dari kepulauan sangihe
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Hari ini para wisat awan berkunjung ke  Kampung  Hiung kecamatan Manganitu untuk diperkenalkan proses  pembuatan sagu.           Sagu adalah  tepung  atau olahannya yang diperoleh dari pemrosesan  teras batang   rumbia  atau "pohon sagu" ( Metroxylon  sp ). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung  tapioka .  Dalam proses pembuatan tepung sagu, umumnya petani melakukan dengan cara yang sama. Sagu ditebang dan dikupas kulitnya dan dipotong-potong sepanjang  1 - 2  m, dibawah ke pinggir  kuala  (sungai) untuk proses pemarutan. Batang sagu yang akan diolah menjadi tepung dihancurkan dulu dengan cara pangkur menggunakan mesin seperti mesin parut kelapa.  Hasil pangkur ini berupa serbuk-serbuk kayu halus. Serbuk kayu tersebut diletakkan di pelepah sagu kemudian diberi air sambil ser...

avatar
Roro
Gambar Entri
Cakalang bakar dabu-dabu iris
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan-bahan   1 ekor  ikan cakalang sedang 1 buah  Jeruk nipis Garam Bumbu oles: 2 siung  bawang putih 3 siung  bawang merah 1 buah  kemiri secukupnya  Lada Minyak goreng garam Bahan dabu-dabu: 20 biji  cabe rawit 2 buah  bawang merah 2 buah  tomat sedang 1 tangkai  kemangi 1 buah  jeruk purut...

avatar
Roro
Gambar Entri
Ongol-ongol sagu dari kepulauan Sangihe
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Kue oleh masyarakat Sangihe disebut "Kukis". Ongol-ongol adalah salah satu kukis khas Sangihe. Kue ini bebahan dasar Sagu dengan Komposisi Tepung Sagu, kacang/Kenari, Parutan kelapa, Gula Merah, Kayu Manis dibuat dengan mencampurkan tepung sagu dengan air dan memasukannya dalam adonan gula merah kemudian masukan kacang/kenari tunggu sampai mengental. siapkan parutan  kelapa di dalam wadah tertentu yang sesuai, angkat adonan yang telah menggumpal dan dibentuk tertentu dan masukan/campurkan ke dalam parutan kelapa yang berada di wadah tersebut. Ongol-ongol diangkat dan dipindahkan dan siap dihidangkan! Mahi e kumang.   http://wisatasangihe.blogspot.com/2014/10/ongol-ongol.html  

avatar
Roro
Gambar Entri
Lompat Batu #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Lebih jauh dari itu bila sang pemuda mampu melompati batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 m dengan ketebalan 40 cm dengan sempurna maka itu artinya sang pemuda kelak akan menjadi pemuda pembela kampungnya samu’i mbanua atau la’imba hor, jika ada konflik dengan warga desa lain.    Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa tradisi lompat batu ini tidak terdapat di semua wilayah Nias dan hanya terdapat pada kampung-kampung tertentu saja seperti di wilayah Teluk Dalam. Dan satu hal lagi, tradisi ini hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki saja, dan sama sekali tak memperbolehkan kaum perempuan untuk mencobanya mengingat lompat batu merupakan ajang ketangkasan yang nantinya bila berhasil melompat dengan sempurna yang ber...

avatar
Krisna Aryan
Gambar Entri
Tam Tam Buku #DaftarSB19
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Utara

Tam tam buku adalah permainan tradisional yang serupa dengan permainan ular naga atau wak wak gung… dua orang membuat terowongan dan yang lain membuat barisan panjang. Permaianan ini melibatkan beberapa orang.    Langkah-langkah dalam permainan tam tam buku ini adalah sebagai berikut:   Dua orang A dan B membuat terowongan (kedua tangan saling bertemu) Si A sebagai matahari dan Si B sebagai bulan.   Salah seorang memimpin barisan. Bentuk barisan adalah memanjang ke belakang. Masing-masing berpegangan pada baju bagian belakang dari teman yang ada di depannya. Barisan ini berjalan-jalan dengan cepat sambil berkeliling mengitari A dan B sambil menyanyikan lagu "  “Tam tam buku, seleret tiang bahu,  patah lembing, patah paku,  anak belakang tangkap satu  , bunyi lonceng pukul satu” Setelah  lama berkeliling masuklah pemimpin barisan ke terowongan. A dan B harus menahan/me...

avatar
anisa puspita sari
Gambar Entri
Waraney, ujung tombak suku di Minahasa #DaftarSB19
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Utara

  WARANEY - Ujung tombak suku minahasa Waraney dalah Prajurit perang  pemberani dari bangsa Malesung (Orang Minahasa) yang tidak pernah mundur dalam setiap peperangan yang terjadi di zaman kolonial maupun sebelum zaman kolonial. Sebelum jadinya kolonial Belanda, Waraney merupakan tentara bangsa Malesung yang menjadi uejung tombak di setiap suku di Minahasa dalam melawan segala sesuatu yang dapat mengancam bangsa Malesung baik itu berupa binatang buas maupun manusia. Empat suku besar Minahasa yaitu Tontemboan, Tonsea, Tolour dan Tombulu akan menyiapkan para Waraney untuk selalu siaga dalam menjaga daerahnya masing-masing dengan mengadakan pelatihan kepada pemuda pemudi mereka untuk dijadikan penerus dalam menjaga daerahnya masing-masing. Di zaman itu para calon Waraney disebut  SAWANG  yang artinya calon Waraney seorang laki-laki maupun perempuan yang masih dalam pelatihan   PAPENDANGAN  (Sekolah Untuk Waraney) mereka akan di...

avatar
rendra pratama