Tari Mahambak Batik Tari Mahambak Batik adalah tarian yang berasal dari daerah Sulawesi Utara. Tarian ini dimainkan bertujuan untuk merayakan syukuran atas rumah baru dan acara kegiatan lainnya. Rumah baru menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat dan biasanya mereka membuat sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Tarian Mahambak Batik merupakan salah satu hiburan yang disajikan menemani bersantap menu makanan yang disediakan. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-utara/
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara "Wanua Paksinata", Manado Openingstijden: Senin – Kamis 08.30-15.30, Jumat: 08.30-11.30, Sabtu: 09.00-14.00 Plaats: Manado Provincie: Sulawesi Utara Land: IND Type organisatie: Museum...
Museum Perjuangan ( Kodam VII Wirabuana ), Manado Plaats: Manado Provincie: Sulawesi Utara Land: IND Type organisatie: ...
Museum Coelacanth atau Coelacanth Ark Museum , Manado Plaats: Manado Provincie: Sulawesi Utara Land: IND Type organisatie: Museum Postadres: Museum Coelacanth atau Coelacanth Ark Museum Manado...
Sumber : Arsip.Dok Kota Menado (https://4.bp.blogspot.com) Patung yesus memberkati adalah Monumen Yesus Kristus yang berada di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Monumen yang diresmikan pada tahun 2007 ini memiliki tinggo 50 meter dari permukaan tanah, dimana patungnya sendiri memiliki tinggi 30 meter dan 20 meter sebagai tinggi penompangnya, serta memiliki kemiringan sekitar 20 derajat. Bagi masyarakat Sulawesi Utara, Monument Yesus Memberkati menjadi symbol kebangkitan Yesus Kristus sesaat setelah kematian dan memberkati kaumnya sesaat sebelum naik ke surga. Monument Patung Memberkati merupakan Patung Yesus tertinggi kedua di Dunia. Selain Monument Patung Memberkati, Provinsi Sulawesi Utara mempunyai Landmark lainnya seperti Laman Laut Bunaken, Tugu Dotu Lorong Lasut, Jembatan Soekarno, Tugu Sam Ratulangi. Dan lainnya. Sumber : http://albantanipro.blogspot.com/2016/03/landmark-atau-ikon-setiap-provinsi-di.html
Sarune Bolon Sarune Bolon merupakan alat musik tradisional suku Batak Karo Sumatera Utara yang terbuat dari kayu, tanduk kerbau dan kayu arung sebagai “ipit ipit” (Double Reed) sebagai sumber suara. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup . Cara meniup alat Sarune Bolon dengan cara “marulak hosa” (circular breathing), yakni dimana nafas ditarik tetapi tanpa menghentikan suara Sarune tersebut. Sarune Bolon adalah pembawa melodi dan sebagai pembawa lagu dalam Gondang Batak. https://www.silontong.com/2018/05/06/alat-musik-tradisional-batak-toba/
Brondong Gula Sulawesi Utara (sumber: E-b ook Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Harimau adalah binatang yang amat dihormati bagi masyarakat Mandailing. Bahkan di desa-desa yang dekat dengan hutan, biasanya orang takut menyebut kata harimau. Orang sering mengatakan dengan sebutan “Ompungi”, yang artinya kakek atau buyut. Kata nenek moyang batak Mandailing, jika kita berani mengatakan kata harimau walaupun sedang bercerita, itu sama dengan mengundang ompungi ke kampung kita. Tapi nenek moyang Mandailing mengakui bahwa harimau ini cukup beradat. Dia tak akan mengganggu orang yang tak ada salahnya. Dan telah banyak orang yang bercerita, bila ia ketemu dengan harimau. Kita lebih baik diam dari pada lari. Karena jika kita berlari, dia akan beranggapan kita punya salah. Tapi kalau kita diam dengan memandangi wajahnya. Kita usahakan agar kening kita terbuka waktu berhadapan dengannya. Dia akan pergi pada akhirnya. Dia tak akan mengganggu. Apalagi kata nenek moyang Mandailing, ada dikening manusia, tulisan tuhan yang harimau tak sanggup menatapnya dengan l...
Di sebuah desa di Sulawesi Utara, tinggallah seorang ibu bersama dua anak gadisnya. Mereka benar-benar miskin, membeli makanan saja tak mampu. Sehari-hari, keluarga itu hanya menyantap buah-buahan yang tumbuh di hutan sekitar rumah mereka. Meski demikian, mereka hidup bahagia dan selalu bersyukur. Suatu masa, musim kemarau melanda desa mereka. Pohon-pohon yang ada di hutan mulai Iayu dan kering daunnya. Pon di "Kak, kita sudah berjalan dari tadi, tapi kita belum menemukan satu buah pun," kata Si Bungsu. “Sabar Dik, mungkin jika kita berjalan Iebih ke dalam, kita akan me nemukannya,” jawab si Sulung. Dalam hatinya dia mulai khawatir. Perutnya mulai keroncongan. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk masuk terus ke dalam hutan. Mereka berusaha mencari buah-buahan, namun tak mendapatkan apa-apa. Karena kelelahan, mereka beristirahat di bawah sebatang pohon rindang. Meskipun daunnya lebat, pohon itu tak berbuah. Angin ber...