Museum Perjuangan milik Pembinaan Mental Korem 131/Santiago di Jalan Bethesda, Kecamatan Sario, Manado, Jumat (19/6/2015), sekitar pukul 10.30 Wita, tutup.

Padahal museum tersebut seharusnya dibuka untuk umum.

Dari amatan Tribun Manado, siang itu, kondisi koleksinya tampak terbengkalai. Mulai dari meriam yang terletak di samping kiri, tepatnya dekat warung makan yang sedang tutup, sangat kotor.

Sisa minuman diletakkan di samping meriam hingga dikerumuni semut. Beton yang menahan meriam tampak retak seperti akan ambruk. Di dalam lubang meriam juga banyak sampah.

Di depan pintu masuk bangunan museum yang sedang tutup, ada dua patung antara lain Panglima Besar Jendral Soedirman dan Letjen Uerip Soemohardjo. Kedua patung ini tampak berdebu. Pada patung Letjen Uerip Soemohardjo, hidungnya tampak patah.

Di samping kanan gedung museum, terdapat sebuah rumah, di depan rumah itu, ada sebuah patung besar pahlawan WR Mongisidi, namun catnya terkelupas.

"Apa yang dikatakan itu sebenarnya tidak benar. Karena kami ambil data informasi dari penjaganya sendiri, itu sering dirawat. Ada kemungkinan, saat pengerukan cat dilaksanakan, belum melihat hasil pengecatan yang akan dilakukan. Seandainya kebersihan dan keindahan itu sering dirawat, jadi selalu terjaga," ucap Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 131/Santiago Mayor Inf Suwarno.

Kapenrem menambahkan, cat pada patung memang dicukur, karena akan dicat kembali. Untuk waktu operasional, museum buka setiap hari kerja, mengenai museum tutup, kebetulan saja, karena petugas yang jaga hanya satu personel, sedangkan dia harus ikut beberapa program. (Tribun Manado/Alexander Pattyranie).

Sumber: http://manado.tribunnews.com/2015/06/20/miris-inilah-wajah-museum-perjuangan-di-manado