Sappele Sappele adalah salah satu nyanyian permainan anak di masyarakat Batak Toba. Nyanyiannya berfungsi untuk menghibur, mengedukasi, dan menekankan norma sosial, serta menguatkan ikatan persaudaraan. NIlai lokal yang ada dalam nyanyian permainan anak adalah berbagi, menjaga kesehatan, mengeratkan persaudaraan, dan memelihara lingkungan. Salah satu nyanyian permainan anak, yaitu Sappele Sappele, mempunyai nilai lokal yang disampaikan secara turun temurun dan perlu dipertahankan sebagai tradisi lisan di masyarakat Batak Toba. LIRIK: Sappele sappele siria ria mangakkat jarum bosi toho tu bariba tungkot jom amani mallotom nabibi namalamun takkup gaol natata anggikku menteng etteng, ibotokku martata. Talu au marjuji sayang getep, ise pataluhon si ganjang mise Sadia ganjangna sahat tu bariba SUMBER: Silaban, Demak M.P., 2016, Tradisi Lisan Nyanyian Rakyat Anak-anak Pada Masyarakat Batak Toba Di...
Apa yang para pembaca pikirkan ketika mendengar kata ‘Tebing’? pasti sebuah jurang yang tinggi jika dilihat dari atas dan sangat dalam jika dilihat dari bawah. Lalu, bagaimana dengan kata ‘Tinggi’ ? Pasti suatu kata sifat yang menggambarkan bahwa sesuatu itu menjulang ke atas. Lalu bagaimana jika kedua kata itu kita gabungkan menjadi ‘ Tebing Tinggi’ ? pasti anda membayangkan sebuah dinding curam yang menjulan ke atas yang hampir menyentuh langit. Tetapi sangat disayangkan bahwa ‘Tebing Tinggi’ yang akan saya ceritakan disini bukan definisi yang sudah kita ketahui bersama, melainkan adalah ‘Tebing Tinggi’ yang mana merupakan sebuah Kota di Provinsi Sumatera Utara. Disini saya akan mengulas tentang sejarah dan cerita rakyat mengenai asal usul terbentuknya Kota kelahiran saya ini. Disini saya juga akan mewawancarai teman saya sewaktu Sekolah Menengah Atas dulu, yang mana beliau merupakan Ketua Tim Peneliti Asal Usul Kot...
Kesultanan Deli adalah salah satu dari empat Kesultanan besar yg ada di Sumatera Utara. Nama Deli sendiri diambil dari Raja Deli I yaitu Tuanku Gotjah Pahlawan yg merupakan keturunan Raja Delhi Akbar. ( Hindustan, India ). Kerajaan Deli sdh ada sejak abad ke 17 hingga pertengahan abad ke 20M hingga ketika memutuskan bergabung dgn NKRI. Sampai saat ini Kesultanan Deli masih eksis sbg sebuah Kesultanan dimana Sultan bertindak sbg kepala adat dan adat istiadat msh tetap dilaksanakan sbg cermin budaya bangsa yg luhur. Sultan Deli sekarang yaitu Sultan Deli ke XIV yaitu Sultan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam. Peninggalan Kesultanan Deli yg msh eksis hingga saat ini dan menjadi cagar budaya yg dilindungi pemerintah yaitu : Istana Maimoon dan Mesjid Raya. Kedua bangunan ini terletak tdk jauh satu sama yg lain. Istana Maimoon yang terletak di jalan Brigjend Katamso Medan dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Ma’ moen Al Rasyid Perkasa Alamshah (Ra...
TURI-TURIAN Suku Batak adalah salah satu suku yang ada di Indonesia. Suku batak terkenal dengan ketegasannya dan suaranya yang keras dan besar, sehingga tak jarang ketika orang batak berbicara banyak orang (yang bukan suku batak) menganggap bahwa mereka sedang marah-marah atau bertengkar. Tetapi sebenarnya tidak, karna begitulah intonasi, logat ,dan gaya bicara kami. Walaupun suku batak berbicara dengan nada kuat dan tegas , kami memiliki hati yang lembut dan tidak pendendam. Suku Batak mempunyai budaya yang unik, beragam, dan menarik. Mula dari tor-tor batak, opera batak ,lagu batak (memiliki makna yang sangat dalam), andung-andung, umpasa batak (sejenis pantun yang mempunyai makna yang mendalam, sering dilontarkan pada acara-acara adat misalnya acara pernikahan) turi-turian dan lain-lain. Pada kesempatan ini saya akan membahas sedikit tentang turi-turian. “Turi-turian” atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan cerita masa lampau/ d...
Konon dahulu ada dua orang bersaudara, namanya Datu Dalu dan adiknya Sangmaima. Orang tuanya mempunyai sebuah tombak pusaka. Sesuai dengan adat, jika orang tua meninggal maka tombak pusaka jatuh ke tangan anak yang tertua, yaitu Datu Dalu. Suatu ketika Sangmaima ingin meminjam tombak pusaka itu untuk berburu babi hutan. Datu Dalu meminjamkan tombak itu kepada adiknya dengan syarat tombak itu harus dijaga baik-baik jangan sampai hilang. Begitulah ketika Sangmaima sampai di kebunnya dia melihat seekor babi hutan yang sedang merusak tanamannya. "Babi hutan, sialan! Kerjanya merusak tanaman orang!" rutuknya. Tanpa berpikir panjang ia melemparkan tombak pusaka tepat mengenai lambung babi hutan itu. Babi hutan itu masih sempat melarikan diri. Sangmaima berusaha mengejar, tetapi yang dia temukan di semak-semak hanya tombaknya saja sedangkan mata tombaknya masih melekat di lambung babi hutan itu. Sangmaima segera pulang, melapor pada abangnya. Di...
Pada zaman dahulu kala tersebutlah dalam sebuah kisah, ada sebuah desa yang sangat subur di daerah Kabupaten Karo. Desa Kawar namanya. Penduduk desa ini umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Hasil panen mereka selalu melimpah ruah. Suatu waktu, hasil panen mereka meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Lumbung-lumbung mereka penuh dengan padi. Bahkan banyak dari mereka yang lumbungnya tidak muat dengan hasil panen. Untuk mensyukuri nikmat Tuhan tersebut, mereka pun bergotong-royong untuk mengadakan selamatan dengan menyelenggarakan upacara adat. Pada hari pelaksanaan upacara adat tersebut, Desa Kawar tampak ramai dan semarak. Para penduduk mengenakan pakaian yang berwarna-warni serta perhiasan yang indah. Kaum perempuan pada sibuk memasak berbagai macam masakan untuk dimakan bersama dalam upacara tersebut. Pelaksanaan upacara juga dimeriahkan dengan pagelaran ‘Gendang Guro-Guro Aron’, musik khas masyarakat Karo. Pada pesta yang hanya dilaksanakan seta...
Nengget berasal dari kata Sengget artinya terkejut. Nengget adalah suatu upacara yang dilakukan menurut adat Karo, yaitu dengan membuat kejutan (sengget) ke suatu keluarga tertentu, karena alasan tertentu dan juga tujuan tertentu. Di sini terdapat unsur kepercayaan, bahwa dengan mengejutkan keluarga itu akan tercapailah keinginan. Oleh karena itu pelaksanaannya pun dilakukan secara rahasia, keluarga yang isenggeti tidak boleh mengetahui hal tersebut. Pelaku nengget tersebut adalah turang dari masing-masing yang disengget, yang dalam keadaan sehari-hari mereka rebu dan untuk berbicara harus menggunakan perantara, atau menggunakan kata nina turangku. Ini menunjukkan rasa hormat, sopan, keseganan yang tinggi di antara mereka yang rebu. Dalam keadaan biasa mereka akan menghindar bertatapan langsung. Menurut cerita orang tua dulu, orang yang rebu tidak bersedia duduk dalam satu papan dalam rumah adat, begitulah penghayatan masalah rebu itu pada masyarakat Karo. Lalu dalam upacara nen...
Alkisah, pada zaman dahulu kala di sebuah desa yang terletak di Tanah Karo, Sumatera Utara, hiduplah sepasang suami-istri bersama dua orang anaknya yang masih kecil. Yang pertama seorang laki-laki bernama Tare Iluh, sedangkan yang kedua seorang perempuan bernama Beru Sibou. Keluarga kecil itu tampak hidup rukun dan bahagia. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena sang suami sebagai kepala rumah tangga meninggal dunia, setelah menderita sakit beberapa lama. Sepeninggal suaminya, sang istri-lah yang harus bekerja keras, membanting tulang setiap hari untuk menghidupi kedua anaknya yang masih kecil. Oleh karena setiap hari bekerja keras, wanita itu pun jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Si Tare dan adik perempuannya yang masih kecil itu, kini menjadi anak yatim piatu. Untungnya, orang tua mereka masih memiliki sanak-saudara dekat. Maka sejak itu, si Tare dan adiknya diasuh oleh bibinya, adik dari ayah mereka. Waktu terus berjalan. Si Tare Iluh tumbuh menjadi pem...