bali
192 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Cerita Ladang Adobala
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Pada jaman dahulu kala di sebuah negeri hiduplah dua orang bersaudara, yang sulung bernama Loku dan yang bungsu bernama Adobala. Mereka berdua hidup sebagai petani. Di samping itu Loku menyadap nira pagi dan petang. Dan Adobala mengisi waktunya pada malam hari dengan memancing ikan di laut. Demikianlah pekerjaan yang mereka lakukan setiap hari dengan penuh saling pengertian. Namun keadaan ini tiba-tiba berubah sama sekali. Kerukunan, kesetiaan dan saling pengertian cepat berubah menjadi suatu tragedi yang tidak dapat didamaikan. Begini kisahnya: Pada suatu hari Loku meminjam alat untuk memancing ikan dari  Adobala. Loku ingin sekali mencoba bagaimana rasanya memancing ikan di malam hari, sambil berharap bisa memperoleh ikan yang besar untuk dibawa pulang seperti adiknya Adobala. Pertama-tama yang dibuat Loku ialah memberi umpan pada mata kailnya kemudian dilemparkan pancing ke dalam laut. Ditunggunya dengan sabar sambil memegang tali pancingnya. Tiba-tiba Loku merasa se...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Ula Lenggau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Pada jaman dahulu berdiamlah seorang nenek disebuah kota. Kota tersebut diperintah seorang raja. Pekerjaan yang dilakukan nenek sehari-hari adalah mengambil kayu api dari hutan dan dijualnya ke kota. Pekerjaan mencari dan mengumpulkan kayu di hutan memakan waktu cukup lama. Oleh sebab itu, terlebih dahulu harus mempersiapkan makanan seperlunya sebelum ia pergi. Pada suatu hari, sekembalinya ia dari hutan, didapatinya makanannya sudah habis sebagian. Ia tidak mengetahui sama sekali siapa sebenarnya yang memakan makanan itu. Keadaan ini berlangsung  berturut-turut selama tiga hari. Timbul kecurigaan di dalam hatinya. Keesokan harinya yaitu hari keempat ketika pulang dari hutan ia meletakkan kayu hasil pencahariannya itu agak jauh dari rumahnya. Perlahan-lahan ia melangkah menuju ke rumahnya, di sana didapatinya seekor ular kecil sedang memakan makanan yang telah dipersiapkannya. Makanan itu tersimpan didalam alat penyimpanan makanan yang terbuat dari daun lontar dan biasa...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Usilu Meni
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Di suatu kerajaan memerintahlah seorang raja yang alim lagi bijaksana. Raja beserta permaisurinya dikaruniai bebrapa orang puteri, diantaranya yang paling disayangi ialah putri bungsu yang diberi nama Usilu Meni. Anak tersebut mempunyai kelainan yaitu ujung rambuntnya berwarna kemerah-merahan. Karena warna rambutnya itu maka ia diberi nama Usi Lu Meni, Ulu Rikin Samara, Ulu Hun Kmurak. Puteri bungsu itu sangat dimanja oleh orang tuannya sehingga ia tidak diperkanankan untuk bekerja seperti menimba air dan sebagainya. Pada suatu hari ia meminta ijin pada ibunya agar diperbolehkan pergi menimba air bersama saudara-saudaranya. Permintaan tersebut dikabulkan dengan catatan bahwa ia tidak boleh pergi sendirian melainkan harus bersama-sama dengan saudara-saudaranya. Lalu berangkatlah ia bersama-sama dengan saudara-saudaranya pergi menimba air di sumur. Usi Lu Meni membawa serta tanasak mama. Tanasak mama itu dibungkus didalam sarung sehingga tidak sempat diketahui oleh ibu dan...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Nida
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Rae Wiu adalah nama sebuah kampung adat dibekas kefetoran Liae. Disanalah tempat bersemayam raja Liae pertama yang bernama Lado Riwu dari Udu Nawawa. Di kampung Rae Wiy itu juga berdiamlah seorang laki-laki yang bernama Dahi Penu, bersama isterinya yang bernama Wahi Rebo. Hidupnya rukun dan damai. Dahi Penu juga mempunyai dua orang saudara kandung yang bernama Luji Penu dan Tuka Penu. Dahu Penu termasuk orang sakti yang tidak ada tandingannya. Pada suatu hari ketika ia sedang berjalan-jalan menikmati keindahan alam sekitarnya, tiba-tiba dijumpainya seekor kerbau yang terbaring mati di dalam sebuah danau. Segera dikenalinya bahwa kerbau yang mati itu adalah kepunyaan keluarganya. Iapun kembali dan memberitahukan kepada kedua saudaranya. Kemudian mereka menuju danau dimana kerbau itu berada. Setelah tiba di tempat yang dituju, Dahi Penu berkata kepada kedua saudaranya itu: "Siapa diantara kita sanggup menghidupkan kerbau ini ? Apa pula ada di antara kita bertiga yang dapat menghid...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Tari Dolo
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Dolo adalah termasuk dalam kategori tari pergaulan yang berkembang dan populer di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tari Dolo dikategorikan sebagai tarian massal yang dapat diikuti oleh massa rakyat dari semua kalangan. Namun dolo sangat menonjol bagi muda – mudi sebagai arena perjumpaan untuk membangun persahabatan, termasuk untuk menemukan jodoh dan menjalin cinta dua sejoli. Kata dolo yang kita kenal selama ini, bermula dari kata dola , yakni paduan nada do dan nada la dalam sistem solmisasi sebagai standar bunyi atau nada awal untuk menyampaikan syair/pantun. Spontan muncul seorang pelaku melantunkan nada awal ini, dan disambut pelaku – pelaku lainnya dengan nada ini dijadikan pegangan/standar dalam refrein dan berbalas pantun. Dolo menampilkan syair/pantun, lagu, dan gerak. Syair sangat beragam sesuai keberagaman pengalaman hidup. Lagu dan gerak dalam dolo sangat bersahaja. Lagunya singkat yang dinyanyikan berulang – ulang, interval n...

avatar
Aze
Gambar Entri
Seuk Lilin Morin Dengan Melieki
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Suami-isteri Seuk Lilin Morin dan Meli Eki mempunyai dua orang putera yang sulung bernama Meli Eki Kawaik dan yang bungsu bernama Meli Eki Kiik. Keduanya tidak mempunyai saudara perempuan. Itulah sebabnya mereka ingin merantau untuk mencari seorang gadis yang kelak kemudian akan dijadikan isterinya. Untuk maksud itu ke duanya harus meninggalkan orang tuanya menuju ketempat perantauan yang bagi mereka sendiri belum jelas dimana. Dalam perjalanannya itu, tibalah mereka di suatu tempat yang disebut Rai Husar. Di tempat ini Meli Eki mengetuk dengan ujung jari kakinya maka tiba-tiba terbukalah Raik Husar itu. Ternyata di tempat yang terbuka itu, terdapat sebuah keranjang. Tali keranjang itu besar lagi panjang, sementara itu Rai Husar yang terbuka itu, sangat dalam sehingga sulit dijangkau tanpa bantuan sesuatu alat untuk mencapai dasarnya. Setelah melihat alat tersebut maka Mane Ikun atau Meli Eki Kiik mengambilnya dan diserahkan kepada kakaknya Mane Ulun atau Meli Eki Kawaik, sambil...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Pati Golo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Konon pada jaman dahulu kala hiduplah seorang laki-laki bersama saudara perempuannya di Lahasbaluk. Laki-laki itu bernama Pati Olo Arakian, biasa disingkat dengan Pati Golo. Sedang saudaranya bernama Buikena Puawadan, biasa dipangil Bikema. Pati Golo adalah seorang pertana. Di sekitar tempat tinggal mereka banyak tumbuh pohon lontar. Oleh sebab itu Pati Golo ingin sekali menyadap untuk mengambil niranya. Untuk maksud itulah Pati Golo perhi ke hutan memotong beberapa batang bambu. Bambu-bambu tersebut sebagian diikat pada batang pohon lontar sebagian lagi dipergunakan untuk menampung niranya.   Gunanya bambu untuk bercabang itu diikat pada pohon pada pohon lontar agar ia lebih mudah memanjatnya. Penduduk yang menyebutnya ekeng. Setelah selesai, pati Golo kemudian memanjat untuk menjepit mayangn ya. Alat yang dipergunakan untuk menjepit mayangnya terbuat dari dua bilah kayu yang terikat rapat pada salah satu ujungnya. Penduduk menyebutkannya mona. Maksud menjepit mayang-...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Nogo Ema
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Siti Pol Mage Lio adalah nama sebuah desa di daerah Kabupaten Ende Lio. Di sana hiduplah seorang ibu dan seorang bapak. Si ibu bernama Ose Lango Ladju Burak, sedang si ayah bernama Pati Lae. Kedua suami-isteri mempunyai 8 (delapan) orang anak yang terdiri dari 7 (tujuh) orang putera dan seorang puteri. Nama ke tujuh putera tersebut masing-masing adalah Lalaku Lalo deng, Bala Karung, Kasarua Maring Badjo, Eko Kaen, Wewe Ame, Mabu Kaeng, dan Jawa Ama; Si wanita bernama Tonu Nogo Gunung Wudjo Ema. yang biasa disingkatkan menjadi Nogo Ema atau Nogo Gunug atau Tonu Wudjo. Pada masa itu orang belum mengenal makanan pokok seperti padi dan jagung. Makanan pokok mereka pada waktu itu ialah batu dan buah-buah. Minuman mereka adalah air yang berlumpur. Ketika Nogo Ema atau Nogo Gunung telah dewasa maka oleh saudara-saudaranya ia hendak ditukarkan dengan gading dan kambing. Ini berarti ia harus dibawa dan dijual kepada penduduk di pedalaman Lio. Cara semacam ini menurut istilah Lamaholot di...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Kolo Bian
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Dalam sebuah kampung yang bernama We-Kto-Talaka tumbuhlah sebuah pohon beringin besar tepat di depan istana dari raja Malaka. Daunnya sangat rindang. Pohon beringin itu biasa disebut dengan nama Hali Malaka. Suatu ketika hinggaplah seekor ayam betina pada salah satu cabang beringin itu. Ayam betina itu dikirim oleh Nai Maromak atau Yang Mahakuasa ke dunia ini. Bertepatan pula pada waktu itu raja sedang berjalan-jalan menghirup udara segar di bawah pohon beringin tersebut. Setelah dilihatnya ayam betina itu, raja Malaka langsung mengambil sumptnya untuk menyumpit ayam betina itu. Sementara raja mencari-cari tempat yang cukup baik untuk menyumpitnya, tiba-tiba raja mendengar suatu suara yang mengatakan: "Hai tuan raja Malaka, janganlah engkau membunuh saya dengan sumpitmu, sebaiknya marilah kita mengadakan perundingan lebih dahulu." Kemudian ayam betina itu menruskan pembicaraannya demikian. "Tuan raja jangan memubunh saya, oleh karena saya ini adalah utusan dari Yang Mahakuasa da...

avatar
Admin Budaya