Pada zaman dahulu kala, kabarnya ada sebuah kerajaan, yang bernama kerajaan Sekar Kunir. Di kerajaan tersebut memerintah seorang Raja yang gagah perkasa bernama Raja Tonjeng Beru, dengan permaisurinya bernama Dewi Serentung. Dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari, Raja Tonjeng Beru dibantu oleh dua orang Patih. Patih yang pertama bernama Patih Rangga Dundang dan sebagai Patih yang kedua ialah Patih Rangga Nyane. Pada waktu Raja Tonjeng Beru memerintah kerajaan Sekar Kuning, masyarakat seluruhnya dalam keadaan sejahtera, aman dan sentosa. Karen berkat lindungan Tuhan Yang Maha Esa, semua apa saja yang ditanam, tumbuh dengan suburnya, sehingga dapat menghasilkan sandang atau pun pangan yang banyak. Segala jenis buah-buahan berbuah dengan amat lebatnya, yang sudah barang tentu akan dapat menambah kemakmuran di dalam negeri.Para nelayan pun hidup dengan sejahtera, karena hasil yang diperolehnya sangat cukup. Begitu pula mengenai keamanan dalam negeri, selamanya mendapat pengawas...
Inilah sebuah ceritera yang berjudul Datu Jeleng. Dalam ceritera ini akan dikisahkan seorang raja yang miskin. Hal ini ganjil sekali bagi seorang yang mempunyai gelar Raja. Raja ini bergelar Raja Miskin, karena memang demikianlah keadaannya. Raja ini miskin dalam harta benda, iskin pula dalam rakyat dan hamba sahaya. Keadaan seperti ini jarang kita dapati. Pada umumnya seorang raja banyak mempunyai harta kekayaan. Dalam memerintah baginda selalu didampingi oleh seorang permaisuri yang cantik jelita, bertempat tinggal dalam sebuah istana yang megah, penuh bertatahkan emas, intan dan permata lainnya. Maka bagi Datu Jeleng semuanya itu tidak ada . Yang menjadi harta bagi Datu Jeleng, hanyalah seekor kuda yang bulunya belang, Kuda itu menjadi tunggangan tetap Datu Jeleng kemana pun baginda pergi. Selain dari itu Datu Jeleng menempati sebuah ruamah yang sudah bobrok, hampir-hampir tiada berdinding dan hampair hanya beratapkan langit saja. Sebagai tempat tinggal, Dat...
Seekor burung bangau sedang terbang kesana kemari, dengan maksud untuk mencari tempat tinggal sahabatnya, seekor kera. Setelah beberapa lama ia terbang, pada suatu tempat, dijumpainya kera duduk-duduk dengan asyiknya. Seolah-olah tak ada suatu masalah yang menimpa dirinya. Begitu asyiknya ia memendang alam sekitar, sehingga tidak disadarinya bangau sudah berada di dekatnya. "Hai, sahabataku kera," tegur di dekatnya. "O, kamu bangau! Kapan kau datang dan apa keperluanmu, sehingga kau datang ke tempat ini?" "O, kera. Rupanya kau belum mengetahui, bahwa pada saat sekarang inilah paling tepat waktunya untuk kita berangkat ke suatu tempat. Suatu telaga yang sekarang ini sudah bukan main banyak isinya. Ataukah kamu tidak memerlukan makan enak lagi? Justru kamu ku anggap sebagai sahabat karibku, sehingga aku perlu datang kemari untuk menjemputmu terlebih dahulu." "Terima kasih sahabatku. Sekarang katakanlah dimana tempat telaga itu? Tidakkah terlalu jauh dari sini?" "O, tid...
Ada sebuah cerita murah berharga satu mahal berharga dua Adalah sepasang pengantin.Si suami membajak di sawah, begitulah membajak di sawah. Bajaknya diperolehnya dengan cara meminjam, demikianlah. Meminjam. Meninjam bajak. "Kakak, kakak, saya meinjam bajak." "Ya, pakailah," demikianlah ceritanya. Kini bajak itu sedang dipergunakan membajak. Baru saja mulai membajak datanglah seseorang berkerudung sarung. Sapi lagi sehingga bajaknya patah. "Mi, apa pakai pengganti sekarang. Ah, lebih baik datang kesana." "Kakak, bajakmu patah. Biarlah saya ganti nanti." "O, kakak tidak mau." "Saya bayar." Juga tidak mau. Pih, tidak mau, bayar tidak mau, begitulah. Susah benar orang yang membajak itu. PUlanglah yang membajak itu. Isterinya sedang bekerja di dapur, nah demikianlah. Sedang berada di dapur. "Luh,luh, susah benar kakak." "Apa yang disusahkan, kanda ambilkan periuk di sanggah untuk membuat sayur." Demikianlah,membuat sayur. Si suami...
Sumber : Instagram by @raphita_mora Ada satu minuman yang merupakan minuman khas Suku Sasak dan diambil dari bahan alami yang tumbuh di hutan yang terdapat disekitar rumah warga, yaitu tuak manis. Tuak manis dipercaya juga mampu menyembuhkan beragam penyakit. Minuman ini berasal dari pohon enau yang tumbuh di hutan, salah satunya hutan Pusuk Lestari, Lombok Barat. beberapa penyakit yang dapat disembuhkan menggunakan tuak manis ini adalah kencing batu, kencing manis, sakit pinggang atau encok, dan memperlancar buang air kecil. Sumber :http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lombok/
Tersebutlah pada sebuah hutan, seekor induk macan yang badannya sangat kurus sedang mencari makan. Ia sangat lapar karena sejak pagi-pagi belum juga mendapatkan rezkinya, Walau haya sedikitpun. Maka berjalanlah induk macan ini dari utara menuju ke selatan. Begitu pula seekor induk sapi, yang badannya juga sangat juga sangat kurus sedang berjalan mencari makan di hutan tersebut, dengan arah yang berlawanan dengan induk macan tadi. Jadi induk sapi ini berjalan dari selatan menuju ke utara. Setelah beberapa lama mereka berjalan, maka pada suatu hari bertemulah mereka di tengah hutan tersebut. Mereka saling pandang, dengan keheran- heranan di dalam hati masing-masing, apa sebab maka badan masing-masing begitu kurus. Induk macan terlebih dahulu membuka pembicaraan. "Hai saudaraku! Mau kemana engaku ini, dan mengapa sampai sedemikian kurus badanmu? Bukankah didalam hutan ini masih banyak makanan yang sesuai dengan seleramu?" Menjawab induk sapi, "Begini saurada! Baru sekaranglah aku t...
Tari Oncer adalah tarian khas suku sasak yang ada di daerah Lombok Nusa Tenggara Barat. Tarian Oncer diciptakan oleh Muhammad Tahir di desa Puyung, Lombok Tengah pada tahun 1960. Tari Oncer merupakan tarian bersama yang dimainkan oleh 3 kelompok. Masing - masing adalah kelompok penari kenceng yang terdiri dari 6 - 8 orang penari yang membaca kenceng, 2 orang pembawa gendang disebut penari gendang, dan 1 orang pembawa petuk yang disebut penari petuk. Tarian Oncer tidaklah berdiri sendiri karena diakhir bagian ada gamelan Gendang Beleq dipukul sambil menari. Tarian Oncer terdiri atas tiga bagian yakni bagian pertama menggambarkan peperangan. Semua penari menari bersama-sama dengan gerakan-gerak tari tertentu. Yang pertama adalah gerak tinduk yakni gerak melangkah yang menggambarkan keberangkan ke medan perang, dalam gerakan ini gerak mengangkat kaki yang ditonjolkan. Kedua adalah gerak bukaq jebak, artinya membuka pintu. Gerakan ketiga adalah kadal...
Putri Kesupuk adalah putri bungsu raja yang bertakhta di Bumi Sasak. Dibandingkan enam kakaknya, Putri Kesupuk paling cantik wajahnya. Karena kecantikan wajah dan baik budi pekertinya, banyak pemuda yang berniat menyunting Putri Kesupuk. Bahkan, para pemuda itu berniat saling bertarung demi memperebutkan cinta dan kasih sayang Putri Kesupuk. Untuk mencegah hal-hal buruk yang mungkin terjadi, ayahanda Putri Kesupuk pun berujar, "Siapa yang mampu membangun bendungan tempatku melepas ikan-ikan untuk segenap rakyatku, maka berhak ia menyunting putri bungsuku itu." Para pemuda pun segera mencoba peruntungan mereka dengan mengubah sawah menjadi bendungan. Namun tidak mudah ternyata mewujudkan sayembara yang dititahkan Sang Raja. Mereka akhirnya menyerah setelah berusaha keras membangun bendungan yang dikehendaki Sang Raja. Ketika para pemuda itu telah menyerah, datanglah seekor kerbau jantan. Kerbau Putih namanya. Rupanya Kerbau Putih hendak pula mengikuti sayembara tersebut. Ia s...
Museum Samparaja Jl. Gajah Mada, Kerara Bima Museum ini dibangun sejak tahun 1987 yang dirintis sekaligus didirikan oleh Hj. Siti Maryam R. Salahuddin (anak ke-7 Sultan Salahuddin – Raja Kesultanan Bima). Tujuan pendirian Museum Kebudayaan Samparaja ialah penyelamatan peninggalan Kesultanan Bima terutama naskah-naskah lama dari kepunahan sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya daerah serta menjadikan museum sebagai sarana penelitian kebudayaan Bima. Status museum Kebudayaan Samparaja adalah museum pribadi yang terbuka untuk umum. Koleksi yang dimiliki museum Kebudayaan Samparaja antara lain naskah-naskah lama berhuruf Arab dan berbahasa Melayu yang ditulis sekitar abad XVII - XIX Masehi. Naskah-naskah tersebut memuat berbagai ilmu pengetahuan dan sejarah pemerintahan Bima, hukum adat dan hukum Islam yang diterapkan di Bima, Ilmu Pertanian, kelautan, perbintangan, hubungan interaksi dengan daerah lain maupun pedagang dari negeri asing. Tidak ketinggalan...