Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat
Cerita Terjadinya Buaya
- 27 Desember 2018

Ada sebuah cerita murah berharga satu mahal berharga dua Adalah sepasang pengantin.Si suami membajak di sawah, begitulah membajak di sawah. Bajaknya diperolehnya dengan cara meminjam, demikianlah. Meminjam. Meninjam bajak.

 

"Kakak, kakak, saya meinjam bajak."

"Ya, pakailah," demikianlah ceritanya.

Kini bajak itu sedang dipergunakan membajak. Baru saja mulai membajak datanglah seseorang berkerudung sarung. Sapi lagi sehingga bajaknya patah.

"Mi, apa pakai pengganti sekarang. Ah, lebih baik datang kesana."

"Kakak, bajakmu patah. Biarlah saya ganti nanti."

"O, kakak tidak mau."

"Saya bayar."

Juga tidak mau. Pih, tidak mau, bayar tidak mau, begitulah. Susah benar orang yang membajak itu. PUlanglah yang membajak itu. Isterinya sedang bekerja di dapur, nah demikianlah. Sedang berada di dapur.
"Luh,luh, susah benar kakak."

"Apa yang disusahkan, kanda ambilkan periuk di sanggah untuk membuat sayur."

Demikianlah,membuat sayur.

Si suami menyelipkan parang di pingang. Dijumpainya ualar alu. Ular alu sedang tarik menarik yang satu dengan yang lain. Lalu dipotongnya di tengah-tengah menjadi dua. Ular itu terpisah. Setelah ular itu terpisah lalu ia membawa Periuk untuk isterinya, ke dapur.

"Mi, susah benar kakak."

"Apa yang disusahkan."

"Bajak orang itu patah. Ku minta ganti tidak mau, dibayar juga tidak mau. Agar kembali bajak itu sebagai sedia kala. Apa akalku?"

"Nah, kakak, kok itu disusahkan, nanti kita usahakan bagaimana cara menggantinya."

Nah, sesudah malam, demikianlah Lalu mereka tidur. Si suami tak dapat tidur nyenyak.


"I, kengken......" ia selalu teringat kepada bajak itu.

Diceritakan ular yang dipisah itu. Ular itu betina kedua-duanya.

"kakak, kakak," demikian kata adiknya.

"Bagaimana sekarang? Dengan apakah kita balas budi baik I Manusia karena telah memisahkan kakak dengan saya.?"

Demikianlah ceritanya.

"Kau! Apa yang akan diberikan I Manusia atas jasanya memisahkan kakak dengan kau?"

"O, ini, ini tandanya agar digali, dipergunakan untuk kekayaan."

Keesokan harinya, segera ia teringat akan pembicaraan orang yang disanggah itu. Ketika digali ia menjumpai botol kecil berisi minyak, nah demikianlah. Yang sebuah lagi berisi  kekayaan, berisi peti.

"Peh, sekarang caobakan pada bajak itu."

Dicarinya kapas dicelupkan ke dalam botol, dioelskan pada bajak itu, dirapatkan. Bersatu kembali seperti semua, kok seperti sediakala bajak itu "Kakak, kakak, ini bajakmu."

"Ara, apa yang kau pergunakan untuk memperbaikinya? Aku tak percaya. Bukan itu bajakku!" Dia tak mau percaya.

"Benar kakak. Ada barang yang saya pergunakan untuk merapatkan kembali."

"Apa? Ini pantatku agar dapat kau buat!"

"Benar kakak?"  

"Ya, benar."

Ia pun pulang untuk mengambil botolnya. Kemudian  ia kembali lagi dengan botol ditangannya. Lalu dibukanya tutup botol dan dioleskannya isinya pada pantatnya. Tak punya pantat. Buntu jadinya pantatnya.

"Aduh," ia pun berteriak-teriak ingin buang air besar, bagaimana caranya? Muncullah Ida Batara.

"Nah, ini saudaramu antarkanlah ia ke pantai, sesudah tiba di pantai doronglah ia kelaut." Nah, yang berdua itu pergi mengantarkan adiknya itu. Baru saja didorong, meluncurlah ia menjadi buaya.

Demikianlah asalnya. Kakaknya yang seorang lagi menjadi kilat, dan yang paling besar menjadi "pelet."

Di mana saja kita turun di tempat buaya, kalau membawa pelet tak akan di makan oleh buaya. Benar.  Demikianlah ceritanya.

 

 

sumber:

  1. Alkisah Rakyat (http://alkisahrakyat.blogspot.com/2017/05/cerita-terjadinya-buaya.html)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline