makanan
241 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sop Tuta Uta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Uma Ngaha atau dalam bahasa Indonesia berarti Rumah Makan. Demikianlah nama warung makan yang khusus menjual Sop Tuta Uta atau Sop Kepala Ikan. Uma Ngaha terletak di kompleks Ruko di sebelah timur kantor Dinas Dikpora Kabupaten Bima atau di jalan Seokarno Hatta sebelah barat gunung dua kota Bima. Um Ngaha telah dibuka setahun lalu dengan menu utama adalah Sop Tuta Uta (Sop Kepala Ikan), Saronco Peke atau Sop tulng Sapi, dan Palumara Tuta Uta (kepala ikan kuah asam). Sedangkan menu tambahan adalah Sop Ayam Kampung, Lalapan Ayam Kampung, lalapan ikan, bandeng presto dan nasi campur. Harga tiga menu utama dari Uma Ngaha masing-masing seharga Rp.25.000 dengan sepiring nasi putih.Memang agak mahal, tetapi sensasi rasa dari Sop Tuta Uta bikin kita tak kepikiran merogoh kocek demi mendapatkan makanan yang enak dan higienis. Kepala Ikan yang dipakai untuk Sop ini adalah ikan tuna. Untuk menambah aroma sop ditaburi daun sop dan bawang goreng. Sop Tuta Uta dimasak dengan telur, tomat dan...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Cafi Sari, Boru Dan Dore
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Seiring perkembangan agama islam pada periode awal masuknya islam di Bima pada abad ke-17, dan perintah untuk melaksanakan Aqiqah, maka upacara dan tradisi Boru dan Dore mulai dilaksanakan. Sebelum upacara Boru dan Dore, maka terlebih dahulu dilaksanakan Cafi Sari yaitu membersihkan sari atau lantai setelah 7 hari melahirkan dikandung maksud usaha awal dilakukan oleh orang tua agar sang bayi selalu menjaga kebersihan lahir bathin termasuk kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, makna yang terkandung dalam ritual ini adalah pola hidup bersih dan sehat mulai dari makanan, minuman, lingkungan, kebersihan badan dan juga niat yang tulus dalam menjalani kehidupan dunia menuju akhirat. Boru atau mencukur rambut, merupakan sunah Rasul, seperti khitan. Boru dilakukan oleh para ulama dan tokoh adat, dilakukan secara bergilir. Selesai upacara boru, dilanjutkan dengan upacara Dore yaitu meletakan telapan bayi di atas tanah yang disimpan dalam sebuah pingga bura ( Piring Putih). Boru dan Dore di...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Mbumbu Dungga
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Mbumbu dungga merupakan  bumbu yang berbahan dasar jeruk, cabai dan garam yang difermentasi selama beberapa hari. Setelah mengalami fermentasi bumbu ini siap digunakan sebagai bahan pelengkap dalam makanan.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Oha Kaboe
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Oha Kaboe (Nasi Kacang Hijau) adalah makanan khas Bima. Oha Kaboe bukan bubur kacang hijau seperti yang kita kenal sekarang ini. Nasi kacang hijau merupakan jenis olahan warga Bima tempo dulu. Campuran Beras dan kacang hijau sebagai bahan dasar dan garam sebagai penyedap rasa menjadikan nasi kacang hijau semakin sederhana namun nikmat disantap. Tak jarang warga Bima makan nasi kacang hijau tanpa lauk.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Oha Latu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Jenis olahan nasi sorgun atau yang akrab disebut oha latu ini  adalah makanan khas Bima yang  sudah jarang ditemui. Hal itu disebabkan oleh langkanya sorgun di kota maupun kabupaten Bima.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Oha Karedo
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Oha Karedo merupakan makanan olahan nasi khas Bima. Nasi bubur terdiri beberapa olahan, ada nasi bubur warna coklat, ada nasi bubur putih. Nasi bubur berwarna coklat karna dicampur dengan gula merah. Sedangkan nasi bubur putih karna yang digunakan adalah gula pasir. Sudah barang tentu rasanya sangat manis sesuai dengan selera.  

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Oha Timbu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Oha Timbu atau Nasi Lemang merupakan makanan khas yang hingga kini masih sering dijumpai. pembuat Timbu tersebar hampir di seluruh wilayah Bima-Dompu. di Bima sendiri, kecamatan Wawo dan sila merupakan wilayah yang banyak dijumpai timnu. Sedangkan di Dompu, hampir merata ke sejumlah wilayah. Bahan dasar pembuatan atau pengolahan timbu adalah beras ketan merah, ditambah santan kelapa secukupnya.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Saduku
Ornamen Ornamen
Nusa Tenggara Barat

Jauh sebelum diciptakan alat pemanas nasi yang beredar saat ini, para pendahulu kita sesungguhnya telah menemukan dan memanfaatkan perkakas tradisional untuk menghangatkan nasi. Penghangat nasi ini cukup alami dan jauh dari efek bahan-bahan sintetis yang berbahaya bagi tubuh. Perkakas ini hanya terbuat dari daun lontar yang dianyam khusus sebagai wadah penyimpanan nasi. Orang-orang Bima menyebutnya Sanduru. Sementara di Sambori menyebutnya dengan Saduku sebagai tempat/wadah untuk menyimpan nasi. Ketika orang-orang Sambori ke kebun atau ke ladang mereka selalu membawa makanan dengan Saduku. Ukuran Saduku juga bermacammacam, ada yang kecil dan ada juga yang besar. Saduku kecil dengan ukuran tinggi 25 cm dan lebar 20 cm digunakan untuk menyimpan nasi untuk ukuran satu sampai dua orang. Sedangkan yang besar dugunakan untuk kebutuhan lebih dari lima orang. “ Pengalaman warga Sambori, menyimpan nasi dengan Saduku bisa bertahan sampai 3 hari dan tidak basi.” Tutur Ina Sukarni,...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Nika Baronta
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Nika Baronta atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Kawin Berontak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari romantika sejarah Bima yang tetap akan dikenang sepanjang masa. Banyak kisah dan peristiwa yang terjadi pada masa itu terutama antara tahun 1942 hingga 1945. Sejarahwan H. Abdullah Tayib, BA dalam bukunya Sejarah Bima Dana Mbojo menulis bahwa mungkin sebagian dari tanda-tanda kiamat itu telah terjadi di tanah Bima pada masa itu dimana, orang tua si gadis mendatangi perjaka untuk secepatnya menikahi putrinya. Kebijakan Nika Baronta dipicu oleh keinginan Militer Jepang untuk menjadikan Wanita Bima sebagai Jugun Ianfu (Pelayan Bar dan Wanita Penghibur) yang akan dikirim ke pulau Jawa dan Sumatera. Hal itu disampaikan oleh perwakilan Militer Jepang wilayah Sumbawa di Istana Bima kepada Sultan Muhammad Salahuddin. Mendengar informasi itu, Sultan yang dijuluki Ma Ka Kidi Agama itu (Yang menegakkan agama itu ) langsung memanggil para pejabat kerajaan, Jeneli (Camat), dan...

avatar
Arum Tunjung