Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat umat Hindu akan menjalani sejumlah ritual khas yang pada hakikatnya merupakan upaya dalam pensucian diri dan lingkungan sekitar. Pada 2 sampai 4 hari sebelum Nyepi, masyarakat akan menyucikan diri dan juga perangkat peribadahan di pura melalui Upacara Melasti. Sementara itu, satu hari sebelum Nyepi, akan dilakukan ritual Buta Yadnya (Bhuta Yajna). Buta Yadnya sendiri merupakan rangkaian upacara untuk menghalau kehadiran dari buta kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatif di dalam kehidupan manusia. Dalam rangkaian Buta Yadnya, ada tradisi Pawai Ogoh-Ogoh yang membuat festival tahunan menjadi semarak, serta menjadi daya tarik pariwisata. Buta Yadnya terdiri dari 2 (dua) tahapan, yakni ritual mecaru (pecaruan) dan ngrupuk (pengerupukan). Mecaru sendiri merupakan upacara persembahan aneka sesajian ( caru ) terhadap buta kala. Upacara tersebut dilakukan dari tingkatan keluarga, banjar, kecamatan, kabupaten, kota, sampai tingkat p...
Tarian yang memiliki gerak tari yang sederhana dan lemah gemulai, ditarikan oleh penari putri (pilihan maupun campuran dari berbagai usia) yang dilakukan secara berkelompok atau massal di halaman pura pada saat berlangsungnya suatu upacara. Bisa diiringi dengan gamelan Gong Kebyar atau Gong Gede. Tari Rejang ini menurut Babad Bali, oleh masyarakat Bali dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan status sosial penarinya (Rejang Deha: ditarikan oleh remaja putri), cara menarikannya (Rejang Renteng : ditarikan dengan saling memegang selendang), tema dan perlengkapan tarinya terutama hiasan kepalanya (Rejang Oyopadi, Rejang Galuh, Rejang Dewa dll). Lukisan Tari Rejang oleh Pelukis : Bawa Antara Di desa Tenganan, dalam upacara "Aci Kasa" ditarikan tari : Rejang Palak Rejang Mombongin Rejang Makitut Rejang Dewa, yang diiringi dengan gamelan Selonding yang masing-masing tarian Rejang tersebut dapat dilihat perbedaannya dari simbol-simbol dan benda sakral yang dibawa penarinya, pola gerakny...
Tari Sanghyang merupakan tari kerauhan (trance) karena kemasukan roh (bidadari kahyangan dan binatang lainnya yang memiliki kekuatan merusak seperti babi hutan, monyet, atau yang mempunyai kekuatan gaib lainnya). Tari ini adalah warisan budaya Pra-Hindu yang dimaksudkan sebagai penolak bahaya, yaitu dengan membuka komunikasi spiritual dari warga masyarakat dengan alam gaib. Tarian ini dibawakan oleh penari putri maupun putra dengan iringan paduan suara pria dan wanita yang menyanyikan tembang-tembang pemujaan. Di daerah Sukawati-Gianyar, tari ini juga diiringi dengan Gamelan Palegongan. Lukisan Mistik Tari Sanghyang Bali Circa 1937 Di dalam Tari Sanghyang menurut Babad Bali, selalu ada tiga unsur penting yaitu asap/ api, Gending Sanghyang dan medium (orang atau boneka). Penyelenggaraannya melalui tiga tahap penting yaitu: 1. Nusdus. Upacara penyucian medium dengan asap/ api 2. Masolah. Penari yang sudah kemasukan roh mulai menari 3. Ngalinggihang. Mengembalikan kesadara...
Struktur Organisasi Subak Anggota subak atau juga biasa disebut dengan krama subak adalah para petani yang memiliki garapan sawah dan mendapatkan bagian air pada sawahnya. Didalam anggota subak juga terdapat beberapa kelompok yang disebut dengan Sekaa , Krama subak digolongkan menjadi 3, yaitu: Krama aktif adalah anggota yang aktif seperti krama pekaseh, sekaa yeh atau sekaa subak. Krama pasif yaitu anggota yang mengganti kewajibannya dengan uang atau natura karena beberapa penyebab yang biasa disebut dengan Pengampel atau Pengohot. Krama luput yaitu anggota (krama) yang tidak aktif didalam segala macam kegiatan subak karena tugasnya seperti kepala desa atau Bendesa Adat . Pengurus (Prajuru) Subak terdiri dari: Pekaseh/Kelian adalah bertugas sebagai kepala subak. Pangliman/Petajuh bertugas menjadi wakil kepala subak. Peyarikan/Juru tulis adalah sebagai sek...
Setiap Subak biasanya memiliki pura yang disebut Pura Ulun Carik atau Pura Bedugul , yang khusus dibangun oleh para petani untuk memuja Dewi Sri . Sistem pengairan ini diatur oleh seorang tokoh adat dan juga merupakan petani yang disebut dengan Kelian (Klian) yang mempunyai tugas untuk mengawasi dan mengelola subak. Untuk menjadi Kelian subak ini adalah sifatnya sosial, tidak mendapatkan gaji ataupun imbalan. Pembagian atau penyaluran air disesuaikan dengan keanggotaan petani di subak, ada anggota yang aktif dan pasif, keduanya mendapat pembagian air yang berbeda. Inilah dasar keadilan dimana distribusi air disesuaikan dengan kontribusi. --- Pura Ulun Carik adalah pura krama subak yaitu kelompok pura kahyangan khusus sebagai pura swagina oleh para petani anggotanya yang pusat induknya di Pura Ulun Danu Danau Bratan Bali. Pura Ulun Carik pada kutipan artikel Subak Bali dalam kebudayaan Indonesia, pura yang khusus dibangun...
Pura Ulun Danu Batur (juga dikenal sebagai "Pura Ulun Danu," Pura Batur "atau" Pura Bat ") adalah candi terpenting kedua di Bali di Indonesia, setelah Pura Besakih. Dibangun pada tahun 1926, kuil ini didedikasikan untuk Dewi Danu, dewi danau dan sungai. "Ulun Danu" secara harfiah diterjemahkan sebagai "kepala danau". Awalnya, Pura Batur dan desa Batur terletak di kaldera di kaki Gunung Batur, sebuah gunung berapi yang aktif. Letusan dahsyat pada tahun 1926 menghancurkan desa dan kuil, kecuali kuil terpenting, meru yang dipersembahkan 11 tingkat yang dipersembahkan kepada Dewi Danu. Penduduk desa pindah ke tepi kaldera tertinggi dan tertua, di mana mereka membangun kembali desa dan kuil mereka. Candi Hindu ini dibangun pada abad ke-17 untuk menghormati dewi danau Dewi Danu, yang menandai pentingnya Danau Batur (Danau Batur) sebagai sumber air utama di Bali. Sejarah candi berawal dari kerajaan Mengwi saat itu. Kuil meru 11-storie di sini didedikasikan untuk Siwa dan...
Lanskap Subak dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan, yang diketahui sebagai sistem irigasi yang tertua di Bali. Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan Kabupaten Gianyar, menjadi sebagai warisan budaya dunia atau "world culture heritage". Sejumlah candi tebing berjejer menghiasi dinding-dinding aliran sungai tersebut seperti Candi Gunung Kawi, Candi Kerobokan, Candi Kelebutan, dan Candi Jukut Paku. menjadi sebagai warisan budaya dunia atau "world culture heritage". Sejumlah candi tebing berjejer menghiasi dinding-dinding aliran sungai tersebut seperti Candi Gunung Kawi, Candi Kerobokan, Candi Kelebutan, dan Candi Jukut Paku. pembangunan candi tebing di pinggiran sungai Pakerisan dimana fungsi candi pada lansekap di daerah aliran sungai tidak semata sebagai tempat pemujaan tetapi merupakan bagian dari kearifan masyarakat pada masa lampau dalam menyikapi kesucian sungai dan keselamatan DAS. DAS Pakerisan dikukuhkan sebagai...
Apakah kalian pernah mendengar kata “Masak”? Masak yang dimaksud bukanlah aktivitas di dapur, melainkan Masak adalah makanan khas yang lebih dikenal dengan sebutan ‘’Masak Srondeng”. Masak identik sebagai menu sarapan di Klungkung. Masak memang baik dikonsumsi apalagi di pagi hari karena Masak mudah dicerna. Masak cocok dimakan ketika masih hangat. Masak Srondeng terasa nikmat karena dilengkapi dengan srondeng, kacang dan ikan teri. Masak kemudian disiram dengan kuah sayur. Rasanya gurih, sedikit pedas, ditambah krenyes dari sayur urapnya. Mantap bukan?? Kenikmatan Masak ini akan bertambah 2 kali lipat jika kita menikmatinya dengan selembar daun pisang sebagai pengganti piringnya. Masak Srondeng bisa kita temui dengan mudah di banyak tempat. Salah satu penjual yang cukup terkenal di Desa Tangkas dan di Pasar Galiran. Harga per porsinya berkisaran IDR. 3.000 . Relatif murah bukan? Makanan ini sangat digemari oleh masyarakat klungkung apalagi ditem...
Salah satu makanan khas Bali adalah rujak yang berisi kuah pindang. Khususnya masyarakat di Bali, rujak kuah pindang sudah tidak asing lagi yakni makanan yang unik karena makanan ini adalah makanan seperti rujak pada umumnya, Cuma rujaknya disiram dengan kuah ikan pindang. Sensasi pedas sekaligus segar di lidah, saat menyantap irisan mangga dengan campuran Kuah Pindang dan cabe super pedas. Tidak hanya mangga, kamu juga bisa mengganti isiannya dengan campuran berbagai jenis buah atau bahkan rumput laut. Di Bali, rujak rumput laut yang menggunakan bumbu kuah pindang ini dikenal dengan nama Rujak Bulung. Selamat mencoba sensasi segar yang muncul dari kombinasi rumput laut dan kuah pindang RM/Toko yang Menyediakan: Warung Rujak Kuah Pindang Bolin Diner Address: JL. Abimanyu, No. 2, Banjar Tampak Gangsul, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80234 Phone: 0813-3875-6724