1.845 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kisah gua Kiskendo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

"Konon menurut cerita yang tersebar di masyarakat, dahulu dari Kahyangan mengadakan sebuah sayembara. Barang siapa yang bisa membunuh Mahesasura, akan mendapatkan imbalan, yaitu kalau seorang perempuan akan dijadikan saudara kembar dewi torokasih, dan jika laki-laki akan dijadikan suaminya," papar Suisno.Dari cerita yang beredar di masyarakat majulah Subali dan Sugriwo dalam sayembara tersebut. Keduanya adalah sosok manusia Kera. Suisno memaparkan ceritanya sore itu, yang masuk terlebih dahulu ke dalam kerajaan Kiskendo ialah Subali, yang kemudian meninggalkan pesan kepada Sugriwo."Saat itu mitos yang beredar ialah Subali meninggalkan pesan kepada Sugriwo yang berada di luar Kiskendo. Jika ada aliran air dan bercampur darah berwarna putih berati Subali yang mati, namun kalau yang keluar air bercampur darah merah berati Mahesasura yang telah mati," cerita Suisno.Ia melanjutkan, yang dilihat Sugriwo saat itu ialah darah bercampur air yang berwarna putih dan merah. "Anggapan Sugriw...

avatar
Roro
Gambar Entri
Ketoprak Ongkek
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketoprak Ongkek merupakan salah satu kesenian masyarakat yang ada di kampung Tegal Gendu, Prenggan, Kota Gede, Yogyakata. Kesenian tersebut berawal dari kegelisahan warga terhadap penekanan dari kolonel belanda yang terus menerus menekan warga golongan bawah. Kondisi psikologis yang tertekan akhirnya memaksa rakyat golongan bawah menciptakan kesenian Ketoprak Ongkek. Ketoprak ini ditampilan warga dari satu tempat ke tempat lain untuk menghibur masyarakat Tegal Gendu. Awalnya kesenian ini bernama Ketoprak barangan hingga kemudian berubah dan lebih dikenal sebagai Ketoprak Panggung, karena ditampilkan dari satu panggung ke panggung yang lain. Hingga akhirnya kesenian ini disebut sebagai Ketoprak Ongkek. "ongkek" sendiri berasal dari suara "ongkek-ongkek" yang keluar dari alat pembawanya. Seni adalah alat komunikasi yang paling bisa diterima oleh semua kalangan. Hal itu juga terbukti pada Ketoprak Ongkek. Ketoprak Ongkek menawarkan cerita-cerita jenaka yang selain sebagai hiburan untuk r...

avatar
Roro
Gambar Entri
Motif Batik Kraton
Motif Kain Motif Kain
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada awalnya, motif batik keraton sangat eksklusif. Rakyat biasa tidak diperkenankan untuk memakai motif ini karena yang boleh memakai hanya Sultan dan keluarganya saja. Namun belakangan, peraturan tersebut dicabut dan rakyat biasa sudah boleh memakai motif ini. Diantara penyebab eksklusifnya motif ini adalah karena penemu motif awalnya adalah putri-putri keraton Yogya sendiri yang notabene masih anggota keluarga Sultan. Sebenarnya, sangatlah banyak  model baju batik  yang dimiliki oleh Keraton Yogya, namun yang di gambar ini adalah yang paling populer.   https://satujam.com/motif-batik-indonesia/

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Beksan Lawung Ageng Yogyakarta
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Beksan Lawung Ageng Tarian adat Yogyakarta ini juga sering disebut dengan tari beksan lawung yang menjadi tari tradisional Keraton Yogyakarta. Tarian ini biasanya akan ditampilkan oleh 16 orang penari yang semuanya pria terdiri dari 4 orang jajar, 2 orang botoh, 4 orang pengampil, 4 orang lurah dan juga 2 orang salaotho. Dari catatan sejarah, salah satu dari tarian beksan ini diciptakan Sri Sultan Hamengku Buwono I atau Pangeran Mangkubumi antara tahun 1755 hingga 1792. Beksan terinspirasi dari kondisi kegiatan para prajurit sebagai abdi dalem raja yang secara rutin melakukan latihan watangan. Latihan watangan adalah latihan ketangkasan dalam berkuda dengan membawa sebuah lawing atau watang yakni tongkat panjang berukuran sekitar 3 meter yang bagian ujungnya tumpul dan saling menyodok untuk menjatuhkan lawan. Tarian Yogyakarta ini menjadi bentuk usaha Sang Sultan untuk mengalihkan perhatian para penjajah Belanda pada kegiatan prajurit di Keraton Yogyakarta sebab...

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Golek Menak Yogyakarta
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Golek Menak Tari golek menak adalah salah satu tarian adat Yogyakarta yang terinspirasi dari gerakan Wayang Golek Menak dengan nilai seni yang sangat tinggi. Tarian ini juga diciptakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX karena rasa cinta dan kagumnya pada Wayang Golek Menak tersebut. Tarian ini dinamakan Golek Menak memang karena terinspirasi dari pertunjukan wayang sehingga gerakan, alur cerita, busana dan juga tokoh para penari juga mewujudkan Wayang Golek Menak. https://budayalokal.id/tarian-yogyakarta/

avatar
Roro
Gambar Entri
Gong Sebul
Alat Musik Alat Musik
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gong sebul adalah alat musik yang dibuat dari bambu. Walaupun dimanakan gong namun bentuknya tidaklah bulat seperti gong pada umumnya, tetapi berupa sepotong bambu petung ( Ochloa gigantea , bambu raksasa) dengan panjang tertentu sesuai dengan nada yang hendak dihasilkan. Cara memainkannya bukan dipukul melainkan ditiup. Gong sebul dimainkan untuk melengkapi musik tradisi krumpyung yang terdiri dari beberapa alat musik yang juga mayoritas terbuat dari bambu seperti krumpyung itu sendiri,  demung, saron, peking, bonang, gambang, kempul (“gong” kecil) dan kendang. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2015/03/25-alat-musik-dari-bambu-asli-indonesia.html

avatar
Aze
Gambar Entri
Gejok lesung
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gejok lesung adalah kesenian tradisional khas Yogyakarta yang dulu dimainkan sejumlah orang dengan alat musik berupa lesung (alat penumbuk padi) dan alu. Biasanya dimainkan orang-orang tua karena berkait dengan ketoprak lesung. Kesenian ini berasal dari Desa Banaran, Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kesenian Gejok Lesung (Pukul Lesung) ini merupakan warisan leluhur sejak zaman dahulu, dan saat ini telah berkembang menjadi bentuk kesenian tradisional khas Jogjakarta yang ditampilkan untuk menyambut tamu yang berasal dari luar daerah. Adapun nilai yang terkandung dalam kesenian gejok lesung ini adalah nilai kebersamaan dan saling menghargai antara sesama pemain kesenian tradisional ini, sehingga sangat bagus jika kesenian tradisional ini tetap dilestarikan dikenalkan pada generasi muda Indonesia. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2015/04/alat-musik-tradisional-yogyakarta.html

avatar
Aze
Gambar Entri
wayang beber remeng mangunjoyo
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada umumnya, pertunjukan wayang menggunakan boneka sebagai wujud dari tokoh. Boneka-boneka dalam wayang bisa berbentuk dua dimensi seperti wayang kulit purwa, atau wayang berbentuk tiga dimensi seperti wayang klithik. Salah satu bentuk wayang yang tidak berwujud boneka adalah wayang beber. Wayang beber mewujudkan tokoh-tokohnya dengan cara digambar pada selembar kertas. Bentuknya dua dimensi. Lembaran kertas tersebut melukiskan peristiwa yang terjadi dalam lakon yang dimainkan. Pada awal kemunculannya, wayang beber merupakan pertunjukan yang bersifat ritual. Sebagaimana pertunjukan ritual, wayang beber digelar dalam konteks upacara tertentu di mana pertunjukan menjadi media yang menautkan antara yang profane dan yang transendental. Dunia profan berhubungan dengan fungsi-fungsi sosial dan hiburan bagi masyarakat. Dunia transendental berhubungan dengan hal-hal spiritual yang mengubungkan dunia mikrokosmos dan makrokosmos. Di mana manusia berada dalam sistem yang dipengaruhi oleh...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Wayang Wong Gaya Yogyakarta
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wayang wong gaya Yogyakarata disebut dengan wayang mataraman, karena historis terciptanya wayang wong ini berada pada masa peralihan dari kerajaan Mataram sebelum pecah menjadi dua. Menurut perjanjian Giyanti 1755, di mana kesepakatan dicapai antara Pangeran Mangkubumi dengan Sinuwuh Paku Buwono III saat itu. Pangeran Mangkubumi dipersilakan melanjutkan tradisi budaya Mataram, maka kesenian yang berada di Keraton Kasultanan menggunakan istilah Mataraman. Wayang wong sendiri secara bertahap mengalami perkembangan luar biasa. Pada masa Sultan Hamengku Buwono I, lakon Gondowerdaya sangat populer dikenal masyarakat. Bentuk penyajian dan kostum serta properti yang digunakan masih sangat sederhana, yakni dengan iket tepen, sinjang, selana panji, dan sonder gendhalagiri. Di samping itu, Sultan selalu menyebut seni pertunjukan sebagai focus utama dalam memperbesar kewibawaan Keraton dan pemerintahannya melalui pergelaran wayang wong. Pada kenyataannya menunjukkan bahwa status seni p...

avatar
Sri sumarni