Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Jogjakarta
Kisah gua Kiskendo
- 25 Desember 2018

"Konon menurut cerita yang tersebar di masyarakat, dahulu dari Kahyangan mengadakan sebuah sayembara. Barang siapa yang bisa membunuh Mahesasura, akan mendapatkan imbalan, yaitu kalau seorang perempuan akan dijadikan saudara kembar dewi torokasih, dan jika laki-laki akan dijadikan suaminya," papar Suisno.Dari cerita yang beredar di masyarakat majulah Subali dan Sugriwo dalam sayembara tersebut. Keduanya adalah sosok manusia Kera. Suisno memaparkan ceritanya sore itu, yang masuk terlebih dahulu ke dalam kerajaan Kiskendo ialah Subali, yang kemudian meninggalkan pesan kepada Sugriwo."Saat itu mitos yang beredar ialah Subali meninggalkan pesan kepada Sugriwo yang berada di luar Kiskendo. Jika ada aliran air dan bercampur darah berwarna putih berati Subali yang mati, namun kalau yang keluar air bercampur darah merah berati Mahesasura yang telah mati," cerita Suisno.Ia melanjutkan, yang dilihat Sugriwo saat itu ialah darah bercampur air yang berwarna putih dan merah.

"Anggapan Sugriwo saat itu bahwa keduanya (Subali dan Mahesa Suro) telah mati, lalu pintu kiskendo Akhirnya ditutup oleh Sugriwo, dan akhirnya Sugriwo melapor ke kahyangan kepada Batara guru, bahwa keduanya telah mati dan Dewi Torokasih dijodohkan oleh Sugriwo," Lanjut Suisno.

Namun, Suisno melanjutkan ceritanya sore itu, ternyata Subali belum mati.

Darah merah dan putih yang mengalir dari kerajaan Kiskendo tadi ialah darah dari Mahesa Sura dan Lembu Suro.

Keduanya berhasil diadu oleh Subali, dan Subali ternyata masih hidup di dalam kerajaan Kiskendo tersebut.

"Akhirnya Subali bisa keluar dari Kiskendo yang pintunya sudah ditutup Sugriwo, dengan ajian Pancasona miliknya. Ajian tersebut menembus Kerajaan Kiskendo dari bawah ke atas sejauh 800 meter. Singkat cerita Subali dan Sugriwo bertarung akibat salah paham diantara keduanya, yang mengakibatkan Subali gugur karena dalam peperangan tersebut Sugriwo meminta bantuan kepada Praburomo untuk memanah Subali," Jelas Suisno.

Dari cerita Suisno tersebut ia menjelaskan kedalaman Gua wisata legenda sedalam 800 meter itu akibat ajian Pancasona milik Subali, dan jika traveler berjalan ke bawah Gua tersebut sampai saat ini belum ada jalan tembusnya.

Pada zaman dahulu Gua Kiskendo ini, sering digunakan para leluhur terdahulu untuk bertapa.

Dan banyak orang jaman dulu yang mencari kesucian ditempat ini.

Relief untuk menggambarkan kisah Sugriwo dan Subali pun juga telah di ukir pada dinding disekitar Gua Kiskendo sejak tahun 1980, oleh Komunitas Seni pada waktu itu.

Suisno menyampaikan juga sampai saat ini, Gua Kiskendo berkembang dan terus dikelola menjadi wisata Geopark.

 

Selain relief yang menggambarkan kisah Sugriwo - Subali.

 
Kisah tersebut ternyata juga divisualkan dengan Adanya tarian kolosal tentang Sugriwo Subali.
 
"Untuk tahun ini, pertunjukan seni tarian kisah tersebut akan diadakan pada Tanggal 16 Juli mulai pukul 10.00 pagi. Dan pada tanggal 7 Desember, juga pada pukul 10.00 pagi. Tujuan pertunjukan tarian tersebut terus digelar yaitu, agar cerita legenda tersebut tidak mati," Tambah Suisno.
 
Untuk memasuki kawasan wisata Gua Kiskendo, traveler hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar kurang lebih Rp.10.000.
 
Yaitu untuk Biaya Tiket masuk sebesar Rp.5.000 parkir kendaraan untuk roda dua Rp.2.000 dan kendaraan roda empat Rp.5000.
 
Untuk menuju ke Gua Kiskendo ini, jalur yang akan traveler lewati tidaklah rumit.
 
Dari kota Yogyakarta kamu bisa melalu Jalan Godean terus kebarat sampai ke arah Kulonprogo.
 
Hingga sampai di perempatan Kenteng lurus terus ikuti jalan melewati Jembatan Kali Progo.
 
Ikuti terus jalan perbukitan yang berkelok.
 
Hingga tiba di sebuah persimpangan besar, dikiri jalan persimpangan besar itulah kamu sudah sampai di lokasi wisata Gua Kiskendo.
 

Sumber : http://travel.tribunnews.com/2017/07/06/goa-kiskendo-saksi-sejarah-dahsyatnya-peperangan-raksasa-berbentuk-orang-berkepala-kerbau?page=all

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline